"Aku bisa membunuh Crocodile asalkan kamu menyerahkan Alabasta kepadaku"
Itulah yang kuucapkan pada Vivi. Seorang putri dari negeri Alabasta.Wajah Vivi terlihat tercengang mendengar itu. Bagaimana mungkin ada yang tahu negeri alabasta padahal jika dilihat orang didepannya yang tak lain adalah aku cuma bajak laut pemula.
"K-kamu bilang apa barusan"gagap Vivi bertanya. Dia ingin memastikan jika telinganya tidak salah dengar.
"Putri Vivi. Aku tahu siapa kamu dan aku tahu kesulitan apa yang kamu hadapi, tapi percayalah padaku, jika kamu bersedia menyerahkan alabasta padaku, aku berjanji akan membunuh Crocodille"balasku.
"Jangan bercanda denganku"bentak Vivi.
"Kau kira aku bodoh apa, bajak laut rendahan sepertimu,yang baru saja memasuki Grandline berujar bisa mengalahkan Shicibukai, jangan terlalu lama bermimpi, ini masih pagi, bangun sadarlah, kau itu cuma pemula" lanjutnya menghina.Ya aku paham dia tidak akan percaya semudah itu, apalagi aku cuma orang yang baru saja dia temui, siapapun juga akan sama reaksinya.
Tetapi jika dia tahu bukti tentangku gimana,"Nona memang benar,kami masih baru, tapi kami tidak selemah yang nona pikirkan pikirkan"balasku sopan tidak terpancing amarahnya.
"Nami ambilkan itu"Nami yang paham maksudku lalu mengambil selembaran kertas coklat yang kusimpam didalam laci meja.
"Ini sencho"ucapnya menyerahkan poster bountyku.
"Terimakasih"
Posisi kertas masih kupegang dalam keadaan terbalik, biar Vivi tidak bisa melihat bagian depan.
Lalu aku kembali menyuruh Nami melakukan sesuatu."Tolong kamu keluar dulu dari sini bersama pria itu, aku ingin bicara empat mata dengan Tuan putri" kataku pada Nami sambil menunjuk Mr.9
Nami mengangguk.
"Roger sencho"Namipun pergi sambil tangannya menyeret tubuh Mr.9 yang masih terikat.
"Aw..aw...Pelan-pelan, brengsek"rengek Mr.9 yang tubuhnya ditarik layaknya sampah.
"Hehehe..."
Kembali ketempatku.
Sekarang dikamarku hanya ada aku dan Vivi yang kondisinya masih terikat baik itu tangan maupun kakinya.
"Putri, jika aku berkata kalau aku pernah bertarung melawan Shicibukai kau percaya tidak" tanyaku duduk dikursi sambil memandang Vivi yang ada dibawah.
"Memangnya ada Shicibukai yang masuk kelautan lemah," balasnya memandangku dengan bodoh.
Benar juga ucapannya. Kenapa ada Shicibukai yang mau datang ke East Blue, apa kurang kerjaan. Itulah Vivi pikirkan."Tapi dilautan lemah yang nona bilang tadi muncul Raja bajak laut Roger, Pahlawan angkatan laut Garp, Revolusioner Dragon, emmm... Menurut nona bagaimana lautan lemah kayag East blue bisa melahirkan orang-orang seperti mereka"
Vivi terdiam. Ucapanku benar. Tapi tetap saja, dia masih tidak percaya dengan ucapanku.
"Itu dulu, sekarang tidak ada bajak laut yang kuat dari East Blue, bahkan mereka tertangkap sebelum masuk grandline, kau sampai kesini saja itupun paling berunt-"Wooooosshhhhh
'A-a-a.pa itu tadi' batin Vivi berkeringat dingin merasakan sesuatu yang mengintimidasi dirinya.
"Nona... Jangan ucapankan itu saat bersama dengan anak buahku, atau kepalamu bisa melayang"bisikku diakhir kalimat.
"S-siapa sebenarnya kamu"gagap Vivi mendengar ancamanku. Baru kali ini tubuhnya gemetar ketakutan padahal saat berhadapan dengan Crocodille rasa takutnya tidak sampai seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Sebagai Luffy
AdventureKarena sebuah kesalahan aku tiba tiba mati dan diberi pilihan kedua oleh Dewi untuk pergi kedunia One piece dan menjadi Monkey D Luffy Nantikan kisahnya...