Serangan

561 61 10
                                    

"Gegyagyagyagya...Ayo silahkan makan yang banyak, sudah lama sekali aku tidak kedatangan tamu"tawa prajurit raksasa pada kami.
Dialah Dorry Sang Raksasa Biru. Salah satu dari dua mantan kapten dari Bajak Laut Elbaf yang memiliki Bounty 100 juta berry. Bersama dengan rekan atau rivalnya (Broggy), keduanya sudah tinggal dilittle garden selama 102 tahun.

"Terimakasih Dorry-san" jawabku dengan senyum atas keramah tamahan yang ia berikan.

"Ayo putri dimakan, dia raksasa baik kok"kataku menyuruh Vivi segera memakan sup daging didepannya.
Tidak baik bagi seorang tamu membiarkan makanan yang telah diberikan. Hal itu sama saja dia tidak menghargai pemilik rumah.

Tapi Vivi juga punya alasan kenapa dia tidak segera memakan itu, berbeda denganku yang sudah menyantap duluan.
"Luffy-san, apa kamu tidak curiga sedikitpun???"bisik Vivi dengan suara pelan.

"Curiga?? Memangnya ada apa putri?" tanyaku bingung. Kenapa harus curiga, seingatku sifat Dorry itu baik. Bahkan menurutku sangat baik. Tidak hanya menjamu kami dengan makanan ini tapi dia juga sudah menolong kami dari T-rex.

"Dia itu memberi kita makanan supaya badan kita menjadi lebih gemuk agar saat kita nanti dimasak, tubuh kita sudah banyak dagingnya"bisiknya gemetar ketakutan.

"Hahahaha..."

"Luffy-san aku seri-"

"Apa ada yang lucu??"
Dorry bertanya dengan ekspresi penasaran karena mendengarku tiba-tiba tertawa lebar.

Vivi langsung terdiam seketika.
"Hahaha..nggak Dorry-san, ini putri Vivi mengatakan kalau anda ngin memakan kami, apakah benar begitu??"tanyaku langsung sambil menatap Vivi yang berekspresi kesal campur takut.

"Gegyagyagyagyagya...lebih baik aku mati saja daripada harus memakan kalian"jawab Dorry tertawa.
Misalnya cuma ada dia dan kami berdua dipulau ini, Dorry tetap tidak akan memakan kami. Karena dia tahu kami ini juga bagian dari spesies yang sama(Saudara jauh lebih tepatnya)

"Dengarkan" kataku sambil menyeringai namun bukannya malu dengan pikiran buruknya, dia malah mendorongku dengan kesal.
'Nyebelin'

"Shishishi... Jangan menilai dari luarnya aja Putri, boleh jadi dia raksasa tapi mungkin hatinya lebih mulia daripada kita"bisikku bijak.

"Maaf, aku salah"ungkapnya menyesal.

Aku cuma tersenyum lalu berpaling kearah Dorry.
"Ah iya Dorry-san. Kalau boleh tahu berapa lama log pose pulau berikutnya terisi??"
Aku tahu Vivi penasaran dengan ini makanya aku bertanya. Ya walaupun jawaban Dorry akan membuatnya terkejut setengah mati

"Sekitar 1th"

"Apaaahh!! "

"J-jadi kita harus menunggu disini selama satu tahun, lalu bagaimana keadaan Alabasta"Vivi depresi mengatakan itu.
Wajar saja, tanpa kehadirannya di Alabasta, Crocodille akan merebut kerajaannya dengan mudah. Ditambah keluarganya bakal dihabisi setelah dia naik tahta.

Vivi dilema, meskipun dia memaksa kami untuk pergi, namun dia juga tahu,tanpa arah medan logpose, kita hanya akan menunggu terombang ambing dilautan tidak jelas.

"Tapi itupun kalau kalian mampu bertahan hidup disini gyegyagyagyagya" lanjut Dorry sambil tertawa lebar.
Sudah banyak manusia seperti kami yang mencoba menunggu log pose sampai terisi penuh, tapi seperti yang sudah-sudah, mereka cuma berakhir menjadi makanan hewan buas.

Aku cuma diam saja menanggapi itu berbeda dengan Vivi yang menundukan kepala.
"Aku sudah gagal, maafkan aku ayah...."Vivi menangis dalam diam. Tidak ada isakan yang terdengar dimulutnya, hanya air mata yang terlihat menetes jatuh ketanah.

Reinkarnasi Sebagai LuffyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang