Pagi harinya.
"Hoaaaaammmmmmmmm sudah pagi ternyata"ucapku merasakan cahaya matahari mengenai wajahku.
Aku menengok kesampingku dan tersenyum saat melihat seorang gadis yang tadi malam telah berubah menjadi wanita.
'Sudah terlambat untuk menyesal'batinku sambil mengusap-usap rambutnya dengan lembut.
Aku sadar kalau perbuatanku tadi malam bisa mengakibatkan Nami hamil, tapi menjadi ayah muda diusia 17 th tidak buruk juga buatku.
Aku kemudian memotong bekas darah suci Nami yang terjatuh diatas seprei dan memasukkannya kedalam kantong kecil.
'Akan kusimpan selamanya'aku menjadikan pengalaman pertama Nami sebagai hartaku yang paling berharga yang melebihi topi jerami pemberian Shanks.
Aku kemudian bangun dari tempat tidur dan pergi kewastafel untuk gosok gigi sekalian mencuci muka. Suara yang ditimbulkan oleh gemercik air kran yang begitu deras menyebabkan tidurnya Nami mulai terganggu.
Dan perlahan kedua mata Nami mulai terbuka dengan pelan.
'L.. luffy-kun'panggil Nami dengan suara lirih.
Dia berniat mau bangun dari tempatnya namun tidak bisa akibat tubuhnya masih kecapekan.Melihat itu, aku kemudian menghampirinya dan duduk disamping Nami.
"Bagaimana perasaanmu"tanyaku sambil mengusap dahinya.
Aku tahu gadis yang baru kehilangan waktu pertamanya harus mendapat perhatian lebih."Sakit.. "ungkapnya dengan wajah memelas tapi imut.
"Tapi enakkan"godaku.
Wajah Nami bersemu merah mendengarnya.
Dia lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan mengangguk dengan pelan.
Melihat itu, aku dengan cepat mengecup bibirnya dan membisikan sesuatu ketelinganya.
"Jangan menyesal jika setelah ini kau akan menjadi ibu muda"
Usia Nami sekarang 18th, lebih tua 1th dariku.Tapi bukannya tertekan seperti wanita muda pada umumnya, Nami justru terlihat bahagia.
"Aku sangat menantikannya Luffy-kun...."ungkapnya tersenyum sambil mengelus-elus perutnya sendiri.
Ia lalu melihatku kembali dan pandangan matanya jatuh tepat kebenda yang ada dileherku."Ummm... ngomong-ngomong kantong yang ada dilehermu itu apa Luffy-kun, bukannya kemarin belum ada"tanya Nami dengan raut wajah penasaran.
"Ohh... ini, ini pemberianmu yang paling berharga Nami-chan, kau tidak perlu tahu isinya apa tapi yang jelas ini adalah hartaku yang paling berharga sekarang"jawabku dengan tersenyum.
'Yah tidak mungkinkan aku jujur, bisa-bisa aku dicap hentai oleh Nami'batinku tetap menjaga senyuman manisku.
Wajah Nami terlihat bingung. Dia bermaksud bertanya tapi jari telunjukku langsung kutempelkan kebibirnya.
"Ini Rahasia Nami-chan"ucapku.
Nami mengangguk tapi wajahnya berubah cemberut.
"Ciii.. main rahasia-rahasian, bukannya kemarin malam kamu sudah tahu semua bagian tubuhku"katanya dengan pipinya menggembung ngambek.Aku terkekeh melihatnya. Aku kemudian mengecup dahinya dengan lembut dan berkata.
"Lainkali iya Nami-chan"ucapku sambil menutupi tubuh Nami dengan selimut.
"Sekarang kau Istirahatlah kembali, nanti siang kita akan sampai kedesamu""Iya Sencho"
Dikabin kapal pukul 06.00
Sama seperti hari-hari lainnya, pagi ini aku melakukan aktivitas olahraga seperti Push up Sit up Pull up sebanyak 100 kali. Aku melakukan itu untuk menjaga kebugaran tubuhku sekaligus memperkuat staminaku.
"Yah, mudah-mudahan rambutku tidak botak jika melakukan hal ini terus menerus"
Setelah melakukan semua aktivitas pagiku, aku kemudian berjalan kepatung kepala Merry dan berdiri diatas sana. Aku merentangkan tanganku sambil mataku kupejamkan, angin berhembus pelan menerpa tubuhku dan membuatku seakan terbang diatas lautan.
'Inikah yang dirasakan oleh mereka'
Karena terlalu menikmati suasananya tanpa sadar mulutku mulai bernyanyi.
~Every night in my dreams
I see you, I feel you
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Sebagai Luffy
PertualanganKarena sebuah kesalahan aku tiba tiba mati dan diberi pilihan kedua oleh Dewi untuk pergi kedunia One piece dan menjadi Monkey D Luffy Nantikan kisahnya...