"Zoro Tashigi, bangunkan mereka, kita harus berangkat sekarang"kataku memberi perintah untuk membangunkan Usopp dan Sanji yang masih tidur dibar.
Keduanya mengangguk dan langsung pergi kesana."Mikita..."
"A-ada apa Sencho??"gagapnya menjawab. Sepertinya dia masih takut padaku.
"Bantu putri mengemasi barang""Ha'i"jawabnya dan langsung pergi ketempat Vivi.
"Nami apa sudah penuh"tanyaku pada Nami.
"Sebentar lagi Sencho.."jawabnya sambil melihat log pose.
"Pulau selanjutnya seperti apa ya Sencho??""Aku tidak tahu Nami" jawabku pura-pura tidak tahu.
"Haaahh...aku harap tidak berbahaya"kata Nami
"Jangan khawatir, tidak ada yang perlu ditakutkan ..."ucapku menepuk kepalanya.
"Kau akan melindungikukan Luffy-kun" katanya memeluk lenganku sambil memperlihatkan puppy eyes.
"Entahlah..."
"Ck...romantis dikit napa"katanya kesal sambil mencubit perutku.
Aku terkekeh mendengar itu.
"Hehe...aku tidak suka hal-hal roman pencuri kecil, tapi aku lebih suka pembuktian""Emmm...pembuktian?? pembuktian seperti apa??" tanya dia berlagak bodoh.
"Hmm...bukannya kamu sendiri sudah tahu"
"Nggak, aku nggak tahu, aku masih polos, aku tidak mengerti apa yang kamu maksud" kata Nami kembali berlagak bodoh,
'Hehehe hari ini aku tidak mau ngalah'"Ya sudah, anggap saja malam-malam kemarin cuma mimpi"kataku datar dan membuatnya langsung merengek.
"Eeehh....Janganlah, aku cuma bercanda binatang busuk"
"Tidak bercanda juga nggak papa"balasku menyeringai senang.
"Kamu serius bilang begitu-"
"Nggak"potongku sebelum ia selesai bicara. Kulihat raut mukanya yang sedih langsung berubah kesal.
"Iiihhhhh...Kenapa kamu sekali saja nggak mau ngalah sama aku" kata Nami sambil mencubit perutku dengan keras.
Tapi aku yang mendengar itu malah tertawa lebar."Hahaha.. Tapi bukannya sifatku ini yang membuat kamu jatuh cinta padaku"
"Nggak, kamu ke-PDan, aku nggak cinta sama kamu, tapi aku membencimu, aku sangat membencimu..." balasnya tapi berbeda dengan tindakannya yang memelukku dengan sangat erat.
2 jam kemudian..
Setelah log pose terisi penuh, kamipun bersiap-siap pergi menuju kepulau berikutnya.
Aku anggotaku beserta Vivi dan bebeknya sudah berada diatas going merry menatap Igaram yang berada dibawah.
"Luffy-san, tolong jaga putri Vivi, jangan sampai dia tertangkap" kata Igaram padaku."Anda tenang saja Walikota, saya akan menjamin keselamatannya, saya pastikan putri sampai dialabasta dalam keadaan aman" balasku dan diberi anggukan kepala oleh anggota yang lain.
"Terimakasih...Luffy-san" kata Vivi padaku.
Aku tersenyum dan kembali menatap Igaram."Tapi ngomong-ngomong kenapa anda memakai pakaian putri, Walikota??" tanyaku pura-pura tidak tahu melihat Igaram sudah seperti banci.
"Kau kan tahu identitas putri sudah ketahuan, jadi aku bermaksud menyamar sebagai putri dan pergi kesisi lain untuk mengalihkan perhatian mereka" kata Igaram sambil naik keperahu kecil.
"Menurutmu bagaimana penyamaranku??" lanjutnya sambil mendayung kelaut."Cocok seka-"
Bughhh
"Putri kenapa kau memukulku" protesku pada Vivi yang tiba-tiba memukul pinggangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Sebagai Luffy
AdventureKarena sebuah kesalahan aku tiba tiba mati dan diberi pilihan kedua oleh Dewi untuk pergi kedunia One piece dan menjadi Monkey D Luffy Nantikan kisahnya...