Saat ini mereka tengah berada dimeja makan menikmati sandwich yang sebelumnya telah lisa buat.
Dari tempat duduknya sesekali lisa melirik kearah yeoja itu, tersenyum tipis melihat yeoja itu yang makan dengan begitu lahapnya sampai sedikit berceceran kemana mana, pipinya yang memnggembung ketika makan membuatnya merasa gemas sendiri, ah benar juga jika diperhatikan wajah kucing itu dan yeoja itu memanglah ada kesamaan.
Lisa masi penasaran, banyak pertanyaan yang ada dalam pikirannya mengenai yeoja itu saat ini yang ingin ia ketahui lagi.
"Terus, Mmm... Tapi gue masi bingung. Jadi lo itu sebenernya apa dong" ucap lisa disela makannya bertanya kepada yeoja itu yang sekarang menatapnya dengan wajah polos karena pertanyaan itu.
"Aku bangsa kucing" ucap yeoja itu santai membuat lisa menyernyitkan alisnya menunggu kalimat yang akan yeoja itu ucapkan lagi.
"Sebenernya, aku berasal dari negeri kucing" lanjut yeoja itu.
"Hah, negeri kucing" ucap lisa dan yeoja itu menganggukan kepalanya.
"Aku disini sebenernya tersesat, aku ingin kembali, tapi aku gak tau caranya buat balik lagi ke negeriku itu" ucap yeoja itu.
"Dan itu semuanya terjadi karena kesalahanku juga yang telah melanggar" lanjut yeoja itu lalu menghela nafasnya, wajahnya menjadi sendu seketika.
"Melanggar, melanggar apa maksudnya" ucap lisa.
"Di negeri kucing, ada suatu aturan yang melarang kami untuk memasuki sebuah pintu yang bercahaya di balik pohon suci. Pemimpin kami pernah bilang, jika kami sampai masuk kesana, gak akan ada yang pernah bisa kembali lagi ke negeri kucing" ucap yeoja itu.
"Disitu aku malah menjadi penasaran, hingga suatu hari karena aku sangat penasaran, diam diam aku menyelinap dan memasuki pintu bercahaya itu, awalnya biasa saja tapi tak lama cahaya berubah menjadi sangat menyilaukan dan aku pun terhisap..."
"...lalu disaat kubuka mataku kembali, aku sudah berakhir ada disini, aku bingung ini dimana, dan detik itu juga aku menangis menyesali tindakanku"
"Berhari hari aku berjalan kesana kemari juga kelaparan tak tau harus kemana. Apalagi ketika aku harus bertemu dengan kucing aneh yang ingin mengganggu ku atau anjing yang tiba tiba menyerangku, aku pernah mencoba melindungi diriku dengan kekuatanku tapi itu malah tak berfungsi dan membuatku terpaksa harus lari karena hal itu"
Mendengar semua apa yang yeoja itu ceritakan padanya, lisa menjadi terenyuh. Sebegitu beratnya berati selama ini yang yeoja itu telah lewati hari demi hari.
Lisa menghela nafasnya lalu tersenyum.
"Udah lupain aja ya, mulai sekarang lo gak perlu khawatir lagi sama hal itu, mulai saat ini lo udah aman kok disini" ucap lisa.
"Makasi, aku bener bener seneng dan beruntung punya majikan kayak kamu" ucap yeoja berhambur memeluk lisa.
Lisa sedikit kaget dengan pelukan yang yeoja tiba tiba lakukan padanya, tapi setelahnya ia tersenyum membalas pelukan yeoja itu sembari mengusap kepalanya.
"Yah, jangan sebut gue kayak gitu dong. Wujud lo kan sekarang manusia sama kayak gue dan bukan kucing lagi" ucap lisa sedikit terkekeh dan yeoja itu langsung mendongak menatap lisa.
"Nama gue lisa, nama lo siapa, apa lo punya nama" ucap lisa.
Yeoja itu pun tersenyum manis
"Em! Aku punya, namaku jennie" ucap yeoja bernama jennie itu."Wah nama yang bagus" ucap lisa tersenyum.
Jennie lalu kembali menenggelamkan kepalanya pada cekuk leher lisa dan semakin mengeratkan pelukannya. Nyamam itu yang ia rasakan, ia benar benar menyukai setiap sentuhan lisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Neko
Fiksi PenggemarSebuah kejadian absurd yang terjadi pada lisa membawanya hingga di hadapkan pada hal yang samasekali tak masuk di akal penasaran,cus baca kuy