part 10

1.4K 209 2
                                    

Kini mereka pun beralih ke ruang santai dan berkumpul di sana.

Lisa juga mengajak jennie berkumpul bersama teman temannya agar dia bisa berbaur dengan mereka.

"Yah padahal pengen main sama kucing, tapi malah udah keburu jadi manusia" ucap rose sembari di sedih sedihkan.

"Tapi gapapalah, kek gini malah jauh tambah ngegemesin" lanjut rose lalu memeluk tubuh jennie.

Jennie sendiri hanya diam sembari menunduk sedari tadi, dia enggan mengucapkan satu katapun dari mulutnya, tangannya juga terus bergerak memainkan jemarinya.

"Jen main sama kita ya, kita gak gigit kok, aman" canda jisoo.

"Yeh dikata anjing ngegigit" ucap seulgi. Lisa menggelengkan kepalanya mendengar itu.

"Lalis, jennie gak ngerti ya kita ngomong apa" tanya wendy.

"Ngerti kok, biasanya kalo sama gue dia banyak ngomong" ucap lisa.

"Jen nunduk terus, hey apasih yang diliat" ucap yerim sedikit memiringkan badannya untuk melihat wajah jennie.

"Jadi lo ngapain aja selama ini semenjak ada jennie" ucap irene.

"Ya gak ngapa ngapain, paling cuma jalan jalan pas waktu luang ama ngajarin dia, jujur aja nih. Jennie tuh gak tau apa apa sebelumnya" ucap lisa.

"Oh berarti lo setiap alesan muluk pas kita mo ke apartemen lo atau sekedar ngajak lo keluar cuma buat ngajarin dia" sahut joy.

Lisa cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Ya gitu deh" ucap lisa.

"Eh lalis, suguhin sesuatu gitu kek dari tadi juga" celetuk rose.

"Nah, sekalian mabar kuy mumpung udah kek gini" sahut jisoo.

"Yaudah deh, gue juga kangen udah agak lama gak main" ucap lisa.

"Kalo gitu gue ke dapur dulu, abil aja ps nya di tempat biasa" ucap lisa hendak beranjak tapi tangannya di tahan oleh jennie.

"Ikut" ucap jennie.

"Udah jen gapapa, sama kita aja ya duduk di sini" sahut irene.

Lisa tersenyum kearah jennie, jennie pun perlahan melepas genggamannya pada tangan lisa.

Lisa kemudian pergi dari sana menuju dapur, sembari menunggu lisa kembali jisoo seulgi wendy mereka mengambil ps yang ada di lemari kecil dekat TV lisa dan mulai memasangkan kabel kabel itu ke colokan.

Sementara joy irene rose yerim, mereka masi berusaha mengajak jennie bercengkrama.

"Eh chaeng, lo ngapa dah bawak bawak leser dari tadi" ucap yerim yang heran karena rose memang sejak di lobi tadi membawa sebuah laser kecil ditangannya.

"Oh ini, niatnya tadi mau buat main ama kucingnya lalis tapi taunya udah gak bisa perkara kucingnya udah jadi jennie, percuma deh ini" ucap rose terkekeh kemudian menyalakan leser itu membuatnya mengeluarkan cahaya berwarna merah.

Tanpa diduga saat rose menyalakan nya, jennie tiba tiba saja melompat menuju titik merah dari leser itu, membuatnya terkejut begitupun joy irene dan yerim.

"Astaga, apa tuh yang jatoh" ucap wendy, tak hanya mereka berempat seulgi jisoo wendy yang sedang memasang ps juga ikut terkejut dan menoleh ke sumber suara.

"Omona" ucap seulgi saat melihat jennie.

"Chaeng, matiin" ucap joy.

Rose pun buru buru mematikan leser itu, dan terlihat jennie kebingungan menoleh kesana kemari mencari titik merah itu yang tiba tiba menghilang.

"Aigo, itu dengkul nya kaga sakit apa" ucap irene.

"Tuh kan apa yang gue bilang, jennie bukan manusia" ucap jisoo.

"Gak nyangka sifatnya masi kek kucing ternyata" ucap irene.

"Jen jen, udah gausah di cariin" ucap rose mendekati jennie membawanya untuk kembali duduk.

"Tapi itu" ucap jennie menatap rose sembari menunjuk karpet tempat dimana cahaya laser itu mengarah.

"Ada apa guys, gue tadi denger suara jatoh" ucap lisa yang panik datang menghampiri mereka dengan membawa nampan.

"Lalis, emang jennie prilakunya emang masi suka kek kucing ya" tanya yerim.

"Iyasi kadang kadang kalo liat sesuatu yang menurutnya asing, emang kenapa" ucap lisa.

"Anjir sumpah lalis kaget gue, lo tau pas gue nyalain laser yang gue bawa tiba tiba jennie loncat tadi" ucap rose.

"Jadi suara jatoh tadi dari jennie" ucap lisa, rose mengangguk.

"Astaga jen, badan kamu nanti luka luka kalo kayak gitu" ucap lisa meletakkan nampan itu ke meja lalu mendekat menghampiri jennie.

Benar saja, lutut jennie terlihat merah sekarang untungnya tak sampai membuat luka.

















Malam itu setelah bermain game mereka lanjutkan dengan menonton drama, mereka semua tak pulang dan memutuskan menginap saja di apartemen lisa karena mengingat besok adalah hari minggu.

Apartemen lisa adalah apartemen yang tergolong berfasilitas jadi di dalam selain kamarnya sendiri juga ada beberapa kamar lain yang bisa di gunakan para tamu dan teman temannya lah yang sering menggunakannya saat menginap di apartemen lisa sebelum kemarin sempat tak pernah menginap lagi.

"Lalis, kasian jennie tuh tidurnya gitu" ucap rose karena melihat jennie yang tengah tertidur di sofa sembari meringkuk.

"Hooh pindahin gih, tar badannya sakit semua" ucap irene menambahi.

Dengan begitu, lisa pun beranjak mendekati jennie yang sedang tertidur.

"Kuat kaga lo" ucap seulgi melihat lisa yang akan menggendong jennie.

"Ya kuat lah" ucap lisa.

"Ahaha badan lo kan kurus lis, seulgi takut lo nyusruk" ucap jisoo terkekeh diikuti wendy.

"Yeh sembarangan, gini gini gue kuat ya. Yaudah gue kekamar dulu guys" ucap lisa, ia lalu berjalan membopong jennie ke kamarnya.

Lisa sampai di depan kamarnya, ia membuka kenop pintu itu menggunakan siku kanannya lalu berjalan kembali membawa jennie untuk masuk.

Lisa membaringkan tubuh jennie ke atas tempat tidurnya, jennie sempat terusik saat lisa membaringkan nya tapi itu tak sampai membuatnya terbangun.

Lisa mengangkat kepala jennie lalu meletakkan bantal di bawahnya kemudian setelahnya beralih menarik selimut untuk menyelimuti jennie agar ia tak kedinginan.

Selesai dengan semua itu lisa beranjak dan kembali menemui teman temannya yang masi menonton drama di ruang santai, mereka semua sudah terbiasa tidur larut apa lagi jika berkumpul bersama seperti ini.

"Kaga ngikut tidur juga lo" tanya wendy.

"Belum ngantuk gue" ucap lisa mendudukkan dirinya disamping jisoo.

Mereka pun kembali melanjutkan maraton drakor mereka hingga jam menunjukkan pukul 01.37.

Tak lama drama yang mereka tonton pun telah selesai, jisoo lalu mematikan tv itu. setelah saling melemparkan ucapan selamat malam mereka kemudian pergi menuju kamar mereka.

Lisa memasuki kamarnya dan melihat jennie masi setia tidur di sana dengan posisi yang sama saat ia membaringkannya tadi.

Lisa lalu pergi menuju kamar mandi hanya untuk sekedar membersihkan dirinya kemudian ikut bergabung membaringkan tubuhnya di sebelah jennie.

Beberapa kali mengerjapkan matanya ia memandangi wajah tenang jennie yang sedang tertidur.

"Cantik" gumam lisa.

"Kayaknya, aku suka sama kamu jen"

Setelah berucap seperti itu, lisa menggeser dirinya agar lebih dekat dengan jennie lalu memeluk pinggang itu sembari memejamkan matanya.

NekoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang