part 2

2.6K 327 6
                                    

Setelah mengantarkan rose pulang, lisa kembali ke apartemennya lagi dengan membawa kucing tadi dalam keadaan kaki yang sudah diobati, Karena sebelumnya dalam perjalanan pulang lisa dan rose memutuskan pergi ke klinik hewan terlebih dahulu.

"Hah, aneh banget deh gue hari ini kok bisa gitu sampe lupa sama rose" ucap lisa menggeleng gelengkan kepalanya lalu berjalan menuju kamar sembari menggendong kucing.

Lisa meletakkan kucing itu, tapi saat ia hendak pergi keluar lagi, kucing itu malah mengeong dan berjalan tertatih tatih mengikutinya.

Meong~

Lisa tentu menatap kearah kakinya yang sekarang tengah di gelayuti oleh kucing itu.

"Eh kok malah ngikutin" ucap lisa, ia berjongkok menggendong kucing itu untuk di taruh ketempat tidur.

"Udah kamu disini dulu ya, jangan ikut kakinya kan lagi sakit" ucap lisa menatap kucing itu, tangangannya terulur untuk mengelus kepalanya.

Dan seakan mengerti apa yang lisa ucapkan kucing itu menjawabnya dengan kembali mengeong.

Meong~

Lisa tersenyum kemudian ia beranjak dari kamarnya lalu kembali lagi kekamar dengan membawa roti juga susu di tangannya.

"Ciaelah, siapa nih yang laper" ucap lisa terkekeh karena melihat kucing itu yang langsung menegakkan badannya dan mengendus endus ketika melihatnya datang.

Lisa mendekati kucing itu lantas membawanya turun dari tempat tidur.

Meong~

Kucing itu sudah tampak tak sabaran sekali untuk memakan roti yang ada di tangan lisa dengan terus menerus mengeong seperti meminta.

Dan benar saja ketika lisa memberinya makan, kucing itu dengan sigap melahap potongan demi potongan roti yang lisa berikan.

"Uh laper ya, kasian, pasti selama ini kamu jarang dapet makan karena tinggal dijalanan" ucap lisa sembari mengelus kucing itu yang sedang makan.

"Eh, tapi kalau di lihat lihat, ini kucing gak keliatan kayak kucing jalanan deh, yakali kucing jalanan bulunya lebat gini, hm.. biasanya yang modelan gini kan peliharaannya orang, terus harus beli ke pet shop gitu buat adopsi" ucap lisa sedikit bertanya tanya.

"Wah antara antara nih, ah tapi tau deh terserah bodo amat, malah overthinking hal yang gak penting kan nih gue jatohnya" ucapnya menjadi pusing sendiri.

Setelah kucing itu selesai menghabiskan roti yang lisa berikan, lisa lalu beralih memberikan susu pada kucing itu. bukan susu putih yang lisa berikan, melainkan susu cokelat persediaan miliknya sendiri karena ia tak memiliki susu putih di apartemennya.

Lisa menuangkan susu itu ke mangkuk kecil kemudian menyodorkannya kepada kucing itu.

"Nih minum ya" ucap lisa.

Beruntunglah kucing itu mau meminumnya karena sekarang ia telah menjilati susu itu.

"Ini gak papa kan ya gue kasi susu cokelat gue ke kucing" ucap lisa, pasalnya ini baru pertama kalinya ia memelihara kucing.

"Gak papa deh, emang apa bedanya sih" lanjutnya mengedikkan bahu.

Selesai lisa memberi kucing itu makan dan juga minum, kucing itu pun tampak menjilati tangan dan mengusap wajahnya.

Lisa beralih membersihkan sisa sisa remah roti yang ada di lantai lalu membawa mangkuk bekas tempat susu itu ke dapur dan kembali lagi kekamarnya.

Melihat kucing itu yang terlihat tengah mengantuk, lisa kembali menaruhnya ke tempat tidur.

NekoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang