Lalisa baru saja menjatuhkan badannya ke tempat tidur, ia memandang langit langit kamarnya sejenak lalu setelahnya perlahan mulai memejamkan mata ketika dirasa kantuk menghampirinya.
Disaat lisa sudah hampir saja terlelap, ia kembali dibuat terbangun sembari mengeluarkan umpatan ketika ponsel yang tak jauh dari dirinya berbaring tiba tiba saja berdering keras mengagetkannya.
"shit! siapa sih, ganggu orang mau molor aja" ucap lisa lalu meraih ponselnya.
Tanpa melihat nama yang tertera disana, lisa langsung saja mengankat telfon tersebut.
"Yak lisa, lo dimana!!" Ucap seseorang dari balik telfon sana dengan berteriak, membuat lisa sedikit menjauhkan ponsel itu dari telinganya.
"Yak chaeng, bisa gak sih gausah teriak teriak, gue gak budek ya" ucap lisa kesal.
"Bodoamat, jawab pertanyaan gue, lo dimana sekarang" ucapnya tak kalah kesal, rose atau yang biasa lisa panggil dengan chaeng adalah sahabat lisa dari kecil.
"Ya diapartemenlah masa di lampu merah, ada apaan sih" ucap lisa mengusap kasar wajahnya.
"Astaga lalisa! enak banget ya lo udah diapatemen sedangkan gue masi di pom bensin!" ucap rose.
Sontak mendengar ucapan rose barusan lisa lantas menegakkan badannya ketika teringat saat di pom bensin tadi rose ijin ke toilet.
"Eh iya aduh sorry sorry chaeng, gue kelupaan gue lupa kalo tadi bawa mobil bareng elo, btw lo masi disanakan yaudah gue kesana jemput lo sekarang" ucap lisa.
"Buru!" Ucap rose lalu mematikan telfon tersebut.
Setelah rose mematikan telfon itu, lisa kemudian mengambil kunci mobilnya dan bergegas kembali kesana ketempat ia tadi mengisi bensin.
Sesampainya lisa disana, ia bisa melihat rose yang menatap kearah mobilnya yang perlahan mendekatinya.
Setelah mobil lisa berhenti tepat dihadapannya, rose langsung saja membuka pintu mobil, ia masuk kedalam lalu menutupnya kembali dengan kencang.
"Yasshh elo ya" ucap rose menatap kesal lisa sembari tangannya terangkat seperti hendak akan memukul.
lisa pun hanya bisa menunjukkan cengiran bodohnya kepada rose yang sedang kesal.
"Ya maaf namanya juga lupa" ucap lisa.
"Lagian lo kenap gak pesen taksi online aja sih" ucapnya lagi sembari perlahan melajukan mobil miliknya.
"Dih buang buang, enakan juga buat di pake beli makanan ketimbang bayar taksi. Nih ya elo yang ninggalin gue disini masa taksi yang harus menanggung semuanya kan gak putus" ucap rose dengan wajah kesalnya.
Lisa dibuat terkekeh dengan ucapan rose itu.
"Nyambung chaeng" ucap lisa membenarkan ucapan rose.
"Maaf ya gue tadi waktu isi bensin emang lagi agak gak fokus" ucapnya lagi.
"Gak fokus, mikirin apa lo emangnya sampe lupain gue hah!, alesan aja lo" ucap rose.
"Enggak chaeng gue beneran" ucap lisa.
"Jangan bilang lo gak fokus karena mikirin rangkaian kata kata gembel yang bakal lo gunain buat gombalin cewe lagi, plis stop kenapa sih lis modus modus gitu, enek gue setiap gasengaja denger lo ngegembel sumpah. Pacaran sana kek daripada jomblo muluk" ucap rose.
"Dih siapa juga yang mikirin cewe, elo juga jomblo ya asal lo tau" ucap lisa, rose pun tampak menghela nafasnya.
"mungkin gue gak fokus gini perkara kecapean ples terlalu mikirin gerakan dence aja tadi" ucap lisa.
"Lagian lo juga sih milih ekskul nge dence ya capelah, seharusnya lo tuh kayak gue ekskul vocal aja gak perlu capek capek gitu" ucap rose.
"Lah kok ngatur" ucap lisa.
"Dih siapa juga yang ngatur, pede banget lo" ucap rose.
"Itu barusan apa dong namanya kalo bukan ngatur" ucap lisa.
"Ngomong doang" ucap rose.
"Siapa" tanya lisa.
"Kok malah nanya siapa, gue lah" ucap rose.
"Lo kenapa" tanya lisa, rose yang paham lisa sekarang tengah mencoba memutar mutar obrolan tentunya menatap lisa dengan datar.
"Yak elo ya" ucap rose kesal lalu menghujani lisa dengan pukulannya, lisa yang dipukuli oleh rose hanya tertawa sembari mencoba menangkis dengan satu tangannya.
"Ahahaha bercanda chaeng bercanda gue" ucap lisa namun rose masi terus saja memukulinya hingga lisa tak menyadari ada seekor kucing yang sedang melintas didepannya.
"Yak lisa awas kucing!" Triak rose.
Sret!
Bruk!
Lisa mengerem mobilnya mendadak, hingga membuat badan merika berdua terhuyung ke depan.
"Aduh ketabrak gak ya itu kucing" ucap lisa dengan tangan yang masi memegang kemudi mobilnya.
"Ak yak lengan gue" ucap rose sedikit kesakitan karena tangannya tadi ia gunakan untuk menahan badannya.
"Lalis, lo bisa hati hati gak sih" lanjutnya berucap.
"Lah kok lo malah nyalahin gue sih, kan elo tadi yang mukulin gue terus bikin gue gak fokus nyetir" ucap lisa.
"Tapi kan elo yang bikin gue kesel duluan" ucap rose.
"Dahlah gue males debat sama lo gak ada meja bundarnya" ucap lisa.
"Dih aneh, yaudah deh buruan ayo kita cek kayaknya itu kucing beneran ketabrak ama lo deh tadi" ucap rose, lalu mereka pun segera turun dari mobil untuk mengecek.
Sesampainya mereka mereka di depan mobil, mereka berdua pun akhirnya bisa melihat keadaan kucing itu yang ternyata masih hidup namun kakinya terlihat tengah terluka tetapi bukan luka yang disebabkan dari tertabrak mobil.
"Huh sykur gue belum sempet nabrak berarti" ucap lisa, ia mendekati kucing itu lalu menggendongnya.
"Eh itu kakinya kayak abis di gigit anjing deh lis" ucap rose saat melihat kucing itu yang telah di gendong oleh lisa.
"Hem kayaknya sih iya" ucap lisa lalu ia beralih membuka selangkangan kucing itu untuk melihat jenis kelaminya.
"Yah kok betina sih" ucap lisa memanyunkan bibirnya setelah melihat jenis kelamin kucing itu.
"Kenapa emangnya" Tanya rose.
"Kucingnya gemes, kan kalo jantan gue mau pelihara tadi niatnya. Tapi ternyata betina nanti malah beranak banyak lagi kalo gue pelihara" ucap lisa, satu pukulan pun sukses mendarat padanya.
"Pilih kasih banget lo jadi orang, kalo mau pelihara ya jangan mandang jenis kelamin dong, yang iklas" ucap rose.
"Lo kan suka banget gembelin cewe, masa ama kucing betina aja gak mau sih" lanjutnya.
"Ya tukan beda chaeng mereka manusia lah ini kan kucing" ucap lisa.
"Nih ya, lagian gimana mau beranak sih kalau pejantannya aja gak ada, mikir dong lo" ucap rose.
"Eh iya juga ya" ucap lisa.
"Dih pabo, dahlah saran gue sih lo mending pelihara aja deh ini kucing, kasian" ucap rose.
"Lah kok gue" ucap lisa.
"Lah kan tadi yang ada niatan pengen pelihara siapa, elo kan. Lagian itung itung buat nemenin lo juga di apartemen lo biar gak sendirian sendirian banget, lo kan emang gak punya peliharaan gak kayak gue yang udah punya johwang sama hank, masa lo udah jomblo hidup juga mesti kesepian sih, kan memprihatinkan" ucap rose lalu terkekeh.
"Bener bener mintak di remes ya itu mulut" ucap lisa menatap rose yang tengah terkekeh dengan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neko
FanfictionSebuah kejadian absurd yang terjadi pada lisa membawanya hingga di hadapkan pada hal yang samasekali tak masuk di akal penasaran,cus baca kuy