Dua minggu berlalu, dalam kurun waktu yang terbilang singkat itu lisa tak menyangka jika jennie akan secepat itu mengerti semua hal yang ia ajarkan padanya.
Apalagi dengan jennie yang tiba tiba seperti merasa mengerti tentang sesuatu membuat lisa bertanya tanya apa yang sebenarnya terjadi, tetapi disisi lain lisa merasa di mudahkan dan tentunya sangat senang melihat perubahan yang jennie tunjukkan.
Sementara itu, berbeda hal dengan teman teman lisa, dalam waktu dua minggu itu mereka malah merasakan keanehan dan perubahan sikap yang lisa tunjukka pada mereka.
Bahkan jika disekolah biasanya lisa selalu menggoda dan menanggapi yeoja yeoja yang mendekatinya sekarang ia hanya memilih tak menanggapi mereka.
Pernah beberapa kali rose mengatakan ingin datang melihat keadaan kucing yang sebelumnya mereka temui dan teman teman yang lainnya termasuk jisoo yang ingin bermain game seperti biasanya di apartemen lisa, tapi selalu saja lisa berusaha seperti melarang mereka datang dengan berbagai alasan yang awalnya mereka percaya percaya saja tapi karena lisa yang terus saja beralasan apalagi hal yang terkadang tak masuk akal itu membuat mereka tentunya curiga.
"Eh guys duluan ya" ucap lisa setelah selesai membereskan buku lalu menggendong tas ranselnya.
"Eh lis ntar malem mabar ya" ucap jisoo menyaut menghentikan langkah lisa.
"Mm... Maaf deh tapi gak bisa soo gue mau tidur lebih cepet" ucap lisa lalu berlalu pergi begitu saja, alasan yang sangat aneh bukan.
"Ih sumpah, makin hari makin penasaran gue apa sih yang sebenernya di sembunyiin di apartemennya" ucap jisoo.
"Hooh, tu anak juga sikapnya aneh bet, sering senyum senyum gajelas waktu pelajaran" ucap seulgi yang bersebelahan dekat dengan lisa.
"Atau jangan jangan lisa punya pacar diem diem, soalnya kan dia sekarang juga jadi kek nyuekin yeoja yeoja yang ngedeketin dia tuh" ucap joy.
"Wah iya, bisa jadi sih apa kata lo joy" ucap yerim.
"Tapi yang jadi masalahnya hubungannya apa cobak punya pacar ama lisa yang nolakan muluk" ucap irene.
"Ngewe ama pacarnya di apartemennya kali" ucap wendy yang langsung mendapat jitakan dari seulgi.
"Yak" ucap wendy.
"Ngaco lo" ucap seulgi.
"Yakan sapa tau, biar gak keganggu jadinya alesan muluk setiap kita mo main ke sana" ucap wendy. Yang lain hanya terkekeh melihat wendy mengusap kepalanya.
"Bisa jadi juga sih, tapi yakali begituan wen, atau jangan jangan nih diem diem si lalis psikopat trus mutilasi kucingnya dijadiin kap lampu, sarung tangan, bunny hat atau yang lainnya. kan chaeng selalu di cegah cegah juga tuh pas dia mo main jengukin keadaan kucingnya, wah gawat gawat" ucap jisoo mendramatisir dan malah semakin labih ngaco dari wendy.
"Yeh ni anak kebanyakan nonton film" ucap irene mendorong lengan kiri jisoo.
"Udah, gini aja deh. Gimana kalo tar malem kita diem diem dateng ke apartemennya lisa" ucap rose akhirnya bersuara.
"Wah ide bagus tuh" sahut seulgi.
"Kol" ucap yang lainnya.
Malam harinya sekitar jam 19.22 seperti yang rose katakan sewaktu pulang sekolah tadi, kini ia jisoo wendy joy yerim sudah berada di lobi apartemen menunggu seulgi irene yang belum datang sedari tadi.
"Tu anak lama banget dah datengnya perasaan" ucap wendy yang emang udah gak sabaran nge grebek apartemen lisa.
"Sabar elah ngebet banget lo" sahut yerim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neko
Hayran KurguSebuah kejadian absurd yang terjadi pada lisa membawanya hingga di hadapkan pada hal yang samasekali tak masuk di akal penasaran,cus baca kuy