part 19

1.2K 171 8
                                    

Hari minggu ini lisa berniat untuk berkunjung ke kediaman orang tuanya, ia tak sendiri melainkan jennie juga ikut bersamanya.

Awalnya lisa tak berniat mengajak jennie dan ingin menitipkan nya saja pada rose seharian karena tak ingin nantinya jennie sendirian di apartemen.

Namun karena lagi lagi jennie tak mau berpisah dengannya ia pun tak jadi melakukan itu dan terpaksa membawa jennie bersamanya.

Dan kini lisa dan jennie sekarang tengah dalam perjalanan menuju ke rumah orang tua lisa.

Tidak ada obrolan di antara mereka berdua lisa yang sibuk menyetir sedangkan jennie sibuk memainkan permainan di ponsel lisa.

Beberapa menit kemudian merekapun akhirnya sampai di depan sebuah mention mewah bak istana, lisa melajukan mobilnya hingga pekarangan dan di sana sudah ada penjaga rumah yang menyambut kedatangannya.

"Kajja" ucap lisa mengulurkan tangannya setelah membukakan pintu mobil untuk jennie.

jennie tersenyum menyambut uluran tangan lisa, ia lantas mendongak dan terperangah sesat melihat pemandangan yang ada di hadapannya.

"Uwah" ucap jennie kagum.

"Silahkan nona muda, nyonya dan tuan ada di dalam" ucap penjaga tersenyum ramah membukakan pintu.

"O' daddy ada di rumah juga" tanya lisa.

"Ne nona" ucap penjaga.

"Ah kalo gitu makasi ahjussi" ucap lisa juga tersenyum ramah pada penjaga rumah.

Penjaga rumah menunduk memberi hormat, lisa pun berjalan memasuki rumah itu ber iringan dengan jennie di sebelahnya.

"Wah wah, kamu bawa pacar huh" ucap daddy lisa menaikkan sebelah alisnya saat melihat lisa di gandeng seorang yeoja, mereka pun saling berpelukan.

"Ish daddy apa apan sih, mom" ucap lisa melepaskan pelukan itu lantas merentangkan kedua tangannya saat melihat mommynya menghampiri.

Mereka berpelukan sebentar, pandangan mommy lisa kemudian tertuju pada seseorang yang datang bersama lisa.

"Oh siapa ini, kok cantik banget" ucap mommy lisa.

"Ah Ini mom, kenalin jennie temen lisa" ucap lisa.

"Temen apa temen, daddy gak percaya ah kalian pasti pacaran" sahut daddy lisa.

"Yak daddy kita gak pacaran" ucap lisa.

"Bukan enggak, tapi belum yakan" ucap daddy lisa.

Lisa hanya mendengus kesal menahan malu karena di goda daddy nya.

"Terserah daddy lah" ucap lisa.

Mommy lisa menggelengkan kepalanya melihat perdebatan itu, lalu ia kembali melihat jennie yang hanya diam memperhatikan sedari tadi.

"Ayo sayang mending kita ke meja makan aja yuk, tadi aunty udah bikin banyak makanan enak loh" ucap mommy lisa menggiring jennie ikut bersamanya.

Jennie pun disana hanya pasrah mengikuti saja saat mommy lisa mengajaknya.

"Yak mommy tungguin ih" ucap lisa

Mereka pun kini sudah berada di meja makan, banyak hidangan yang sebelumnya mommy lisa sudah siapkan ada di meja makan itu.

Keluarga manoban sebenarnya punya beberapa asisten rumah akan tetapi tetap jika soal memasak mommy lisa lah yang selalu memasak karena memang selain menjadi seorang ibu, mommy lisa juga mempunyai profesi sebagai chef yang cukup terkenal dan memiliki restoran dengan cabang yang sudah ada di mana mana.

Lagi pula asisten yang dipekerjakan hanya datang ketika pagi dan sore, selebihnya mereka akan kembali ke mess yang disediakan keluarga manoban yang jaraknya juga tak jauh dari mantion.

Sementara daddy lisa sendiri, ia berprofesi sebagai CEO di perusahaannya yaitu bruschweiler corp, perusahaan yang juga cukup terkenal dan memiliki cabang di beberapa negara.

Alasan lisa tak tinggal bersama mereka juga bukan apa melainkan ia ingin menjadi seorang yang mandiri, lisa sebenarnya dulunya sempat berkeinginan tinggal di apartemen biasa pada umumnya tetapi karena orang tuanya memaksakan untuk labih baik menempati apartemen mahal milik keluarga, lisa pun pada akhirnya mengiyakannya saja karena tak mau memperpanjang perdebatan.

Kini suasana tengah hening, hanya suara dentingan sendok yang sedari tadi terdengar.

Beberapa saat kemudian keheningan itu pun sirnah ketika mommy lisa memutuskan membuka percakapan.

"Jadi nama kamu jennie, kamu tinggal dimana nak kalo aunty boleh tau" ucap mommy lisa.

"Di apartemen lisa" ucap jennie jujur yang membuat lisa seketika tersedak air minumnya saat ia sedang minum.

"Mati gue, bisa bisanya kelupaan ngomongin jennie"

"Yaampun sayang, pelan pelan makanya kalo minum" ucap mommy lisa.

"Tunggu, di apartemen lisa" ucap daddy lisa sembari mengernyitkan alisnya.

"A' dad gak maksudnya itu jennie nginep" ucap lisa yang panik.

"Nginep, jennie kamu kadang nginep juga di apartemen lisa bareng yang lain" ucap mommy lisa.

Jennie pun mengangguk menjawab pernyanyaan itu dan tak memperdulikan lisa yang menatapnya aneh, lebih tepatnya tak mengerti maksud dari tatapan lisa yang di tunjukan padanya saat mommy lisa melontarkan pertanyaan itu.

"Iya tapi kalo aku setiap hari" ucap jennie.

"Dahlah slesai gue"

"Maksudnya gimana nak" ucap mommy lisa.

"Em jen kamu udah selesai makan kan yaudah yuk kita kekamar aku aja, sambil sekalian liat liat sekeliling" ucap lisa menyela pertanyaan mommy nya pada jennie.

"Ep lisa, balik duduk kamu, mommy mu belum selesai nanya jennie, kamu gausah motong pembicaraan kayak gitu" ucap tegas daddy lisa.

Lisa yang mendengar perkataan daddy nya pun menjadi takut dan kembali duduk tak jadi untuk pergi.

"Kamu nyembunyiin sesuatu sayang" ucap mommy lisa.

"Enggak mom l-isa gak nyembunyiin sesuatu kok" ucap lisa gugup.

"Mommy gak yakin, mommy hafal betul sifat kamu ya lisa" ucap mommy lisa.

"Jadi jennie, apa ada yang mau kamu jelasin, bilang sama uncle" ucap daddy lisa.

"Em dad gak perlu, gini biar lisa aja yang jelasin" sahut lisa saat daddy nya bertanya seperti itu pada jennie.

"Sssttt kamu diam, daddy nanya jennie bukan kamu" ucap daddy lisa.

Daddy lisa kembali mengalihkan pandangannya pada jennie, lisa menjadi tak tenang sekarang.

"Udah berapa lama kamu tinggal berdua sama lisa, orang tuamu tinggal di mana" ucap daddy lisa menatap serius jennie.

Ditanyai dan ditatap seperti itu oleh orang tua lisa, jennie tentunya disitu menjadi takut dan menundukkan kepalanya sembari memainkan jemari.

"A-aku... Gak tau, aku gak punya orang tua" ucap jennie.

"Ah rupanya kamu yatim piatu ternyata, maaf uncle gak bermaksud kalo begit-" ucapan daddy lisa terhenti ketika jennie menyaut.

"Yatim piatu, yatim piatu itu apa" ucap jennie kembali mendongakkan kepala saat menanyakan hal itu.

Mendengar pertanyaan aneh yang dilontarkan oleh jennie daddy dan mommy lisa tentunya saling mengernyitkan alisnya semakin terheran.

Cukup sudah, lisa menghela nafasnya disana, sekali lagi terpaksa mau tak mau ia harus menjelaskan semua tentang jennie yang sebenarnya pada kedua orang tuanya mengenai asal usulnya juga kenapa jennie bisa tinggal bersamanya.

NekoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang