part 24

981 137 6
                                    

Jennie sempat terbuai mendengar ucapan wanita itu, sepersekian detik sampai saat ia tersadar akan sesuatu lantas menggeleng dan memundurkan langkahnya.

"Tidak, aku tidak bisa" ucap jennie.

"Kenapa, apa karena dirinya" ucap wanita itu.

"Aku... " jennie menggantungkan kalimatnya, ia benar benar gelisah dan bingung akan situasi ini.

Wanita itu tiba tiba tersenyum
"Manusia... di awal mereka memang akan memperlakukanmu dengan begitu baik tapi percayalah dibalik semua itu ada rencana buruk yang sudah mereka atur" ucapnya.

"A-apa maksudmu" ucap jennie.

"Dia, dia nantinya hanya akan memanfaatkan mu saja jennie" ucap wanita itu sembari menunjuk lisa.

"Tidak mungkin, lisa bukan orang seperti itu" ucap jennie.

"Bahkan kamu membelanya, sepertinya aku memang terlalu lama untuk menemukan keberadaanmu hingga kamu sudah jatuh dalam perdayanya" ucap wanita itu.

"Jennie, Ini bukan tempat kita, kamu tidak sepantasnya berada disini, aku tidak ingin kamu nantinya mengalami apa yang pernah aku alami dulu" lanjutnya.

"Tunggu, apa maksud..." ucap jennie semakin tak mengerti.

"Aku dulu pernah sepertimu jennie, maka dari situlah aku melarang seluruh klan untuk memasuki pintu cahaya itu..."

"...Aku tak ingin mereka mengalami apa yang ku alami, aku tak ingin mereka diperdaya oleh kebaikan manusia yang hanya sesaat itu, yang hanya manfaatkan perasaan kita dan berakhir menjadikan kita tahanan objek penelitian"

"Jennie, aku memakai kekuatan ini untuk menjemputmu, menyelamatkan mu dari semua ini, ayo pulanglah, pulang lah selagi masi ada kesempatan, sebelum aku nantinya kehabisan tenaga dan tak bisa membawamu kembali" ucap wanita itu.

Jennie tak tau harus berbuat apa, pandangannya seketika menjadi kabur dan dadanya terasa sesak, hatinya berkecamuk seakan menampik semua hal yang pemimpin klan nya itu ucapkan,
Jennie sendiri bisa merasakan dengan jelas jika lisa dan yang lain itu tulus padanya, mereka bukanlah orang yang seperti itu.

Ia memang terkadang merindukan tempat asalnya, tetapi jika ia pergi kembali itu artinya ia harus rela berpisah dengan lisa dan yang lain, jennie tidak ingin itu terjadi.

Dan jika boleh berkata jujur jennie sebenarnya tak ingin kembali kedunianya, ia sudah merasa nyaman disini hidup dan tinggal di bumi sebagai selayaknya seorang manusia.

"Tapi... tapi aku mencintai lisa, aku tak bisa pergi aku tak ingin berpisah dengannya, aku tak ingin meninggalkan mereka" ucap jennie, air matanya menetes.

"Rupanya kamu tak mau mengerti juga" ucap wanita itu yang kini menatap jennie dengan amarah.

Wanita itu pun lantas melangkah maju mendekati jennie.

"Apa boleh buat, jika cara lembutku untuk membujukmu tak mempan, maka aku akan menyeret paksa dirimu untuk kembali" ucap wanita itu.

Jennie merasa takut, ia memeluk tubuh lisa yang tak bergerak itu dengan begitu erat tak ingin ia dan lisa berpisah.

"Lisa aku mohon bangunlah" ucap jennie dengan tangisnya.

"Lepaskan pelukanmu itu, atau ku buat mereka begini selamanya" ucap wanita itu.

"Lisa..." ucap jennie.

Wanita itu berhasil menggenggam tangan jennie tapi jennie memberontak berusaha untuk melepaskannya.

"Jennie berhentilah kita harus kembali, tak ada gunanya kamu berharap pada manusia" ucap wanita itu.

"Hisk tidak, lisa aku mohon bangunlah" ucap jennie semakin histeris ketika kedua mata wanita itu bersinar dan kilatan petir berwarna biru itu mulai muncul di sekujur tubuhnya.

NekoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang