AlvinAra [END] || TERBIT

ALRA || 13

Hai, ada yang nungguin up nggak ya?

Vote and komen

Happy reading 🦋

..............

Hari ini Ara sudah di perbolehkan pulang. Keluarganya juga sudah mengetahui kejadian yang menimpa anaknya.

"Mom Ara mau pulang, sepi banget di sini." Ara membujuk momynya agar pulang lebih cepat.

"Iya kan nanti juga pulang, kita tunggu Dady sama bang Leon dulu," jawab Linda.

"Ihh lama banget."

"Kamu yang sabar toh, mau cepat pulang kan?" tanya Linda.

"Iya Mom."

"Assalamu'alaikum," ucap seseorang dari luar.

"Tuh udah datang kan, makanya sabar."

"Hehehe," cengiran Ara.

"Waalaikumsalam, masuk."

Yang datang Leon dan Alvin. Yang lain akan menyusul kerumah Ara.

"Kalian tunggu di sini ya, Momy pergi bayar administrasi Ara dulu."
Yang dibalas anggukan oleh mereka.

"Wah kak Al datang juga." Ara yang senang melihat Alvin datang.

"Iya dong masa pacar aku pulang nggak dijemput." Alvin yang mendekat kearah dan duduk disampingnya.

"Ekhmm, masih ada orang lo di sini," sindir Leon.

"Yah makanya bang cari pacar gih, Ara kasihan lihat abang jomblo mulu haha," tawa kedua pasangan itu yang membuat Leon kesal setengah mati.

"Awas aja, kalau gue udah punya pacar iri lo berdua," ucap Leon dengan nada sombong.

"Dih ngapain juga, kita pasangan romantis ya nggak Ra." Alvin yang ikut ikutan mengejek Leon.

"Eh Vin kok lo jadi ngeselin sih, dih ini katanya ketua ARIONS yang dingin. Dingin apaan yang ada ngeselin!"

"Lah lu juga sok dingin di luar padahal mah nggak!"

Ara yang melihat pertengkaran mereka hanya geleng-geleng kepala.

"Udah sih gitu aja pada berantem inget umur om."

"Orang ganteng lo kata om-om sehat mbaknya," ucap Leon kesel masa disamain sama om-om ya beda jauh lah.

"Ya makanya diam dari tadi berantem mulu," ucap Ara yang sedikit keras membuat dua orang tersebut menutup mulutnya dengan cepat.

Hampir setengah jam mereka diam.

"Loh kok pada diam ngomong dong!" ucap Ara padahal dia sendiri yang menyuruh keduanya untuk diam. Dasar Ara.

"Nih anak sehat nggak sih, tadi katanya suruh diam, sekarang malah disuruh gomong," kesal Leon.

"Emang benar?" Dengan polosnya Ara bertanya.