ALRA || 39

1.4K 58 6
                                    

Happy Reading 🦋

................

Jari milik gadis yang terbaring di atas brangkar itu mulai bergerak. Raut wajahnya terlihat gelisah. Seakan dari alam bawah sadarnya ia memimpikan sesuatu yang buruk.

Suara racau dari mulutnya terdengar. Hingga membuyarkan lamunan seseorang yang duduk di sofa menanti kesadarannya.

"Enggak... Nggak mungkin hiks hiks. Kak Al nggak mungkin ninggalin Ara," racau gadis itu terus menerus.

Leon mendengar racauan dari Ara beranjak dari duduknya.

"Hei Ra..," panggil Leon menyadarkannya.

"KAK AL..!" teriak nya seiring dengan mata lentik itu terbuka lebar. Tatapan Ara menyapu keseluruh ruangan. Tercium bau obat-obatan diindra penciumannya.

Dan Ara bisa tebak di mana ia berada sekarang. "Jadi semua itu bukan mimpi?" batin Ara dengan lirih.

Ia menoleh ke arah Leon yang menatap dirinya dengan raut wajah senang.

"Bang kejadian itu beneran ya?" Nafas Ara tercekat saat mengingat kejadian yang menimpanya.

Leon mendengar pertanyaan Ara tak tau harus menjawab apa. Tidak mungkin juga ia beritahu dengan keadaan seseorang itu.

"Terus kak Al nya mana? Ara pengen ketemu sama dia bang," tanya Ara sekali lagi. Ia terus mencari keberadaan Alvin. Untuk menghalau pemikiran dia saat ini. Gak mungkin pacarnya itu pergi meninggalkan dia.

Lagi-lagi tak ada jawaban dari Leon.
"Ra tenang dulu ya. Alvin ada, tapi tunggu kamu sehat dulu ya. Nanti abang yang anter kamu ketemu Alvin."

Ara nggak bodoh, ia dapat melihat kekhawatiran tercetak jelas diraut wajah Leon.

"Ara pengen sekarang bang!" tekannya.

"Ra dengerin abang! Kamu baru sadar loh belum pulih total. Ah atau abang panggilin Momy dulu ya. Bentar!"

"NGGAK! ARA PENGEN KETEMU KAK AL! Hiks nggak itu semua pasti mimpi!" ucap Ara ingin beranjak dari tempatnya. Dan menarik infus itu hingga darah keluar dari tangannya.

"Astaga Ra! Abang udah bilang loh tadi!" cegah Leon.

"Bang leon bohong kan! Kalau nggak mau nganter Ara, Ara bisa sendiri! Minggir nggak!"

Ceklek.

Pintu ruang rawat Ara terbuka. Di sana Momy Linda menatap kaget ke arahnya.

"Ra kamu udah sadar sayang. Loh ini kenapa ada darah? Trus kenapa berdiri hm?" tanya berubah sang Momy. Linda menghampiri putrinya.

"Mom.. Kasih tau Ara ini pasti mimpikan? Kak Al nggak mungkin tertembakkan? Kasih tau Ara Mom hiks hiks.." Tubuh Ara luruh kebawah, ia tak sanggup jika itu benar adanya.

Linda menarik Ara masuk ke dalam dekapannya. Ia juga bisa merasakan kesakitan dari Ara. Linda sudah tau semuanya. Tentang kejadian yang menimpa sang anak.

"Ra dengerin Mom. Ara sayang kan sama Momy. Kalau Ara sayang dengerin ya, Alvin pasti baik-baik aja. Nggak mungkin juga ninggalin putri Momy," jelas Linda beri pengertian. Walaupun keadaanya tak sama dengan apa yang ia ucapkan.

AlvinAra [END] || TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang