Mau ngucapin makasih banyak buat 5k Readers.
Jadi di part ini lebih menceritakan tentang keluarga Ara ya.
Buat yang nungguin part Alvin Ara bucin di mohon sabar dulu ya hehe.
Happy reading 🦋
................
Di kediaman Dirgantara.
Di kediaman rumah Dirgantara malam ini terlihat ramai, banyak mobil yang berjejer di sepanjang halaman rumah itu.
Ya keluarga besar dari Ara terlihat sedang memenuhi kediamannya. Saudara dari Momy dan Dady datangnya berkunjung, yang dimana ruang tamu tampak ramai dan ricuh dibuat dari sepupu nya yang datang.
"Jadi gimana sekolah nya sayang?" tanya laki-laki paruh bayah yang masih tampah gagah diusianya yang tidak mudah lagi.
"Baik kok Pah, Ara senang sekolah di sana," jawab Ara antusias.
Sontak laki-laki paruh baya itu tersenyum lega, yang diketahui namanya Hendrik Dirgantara dan istrinya Sarah Dirgantara yang duduk di sampingnya. Salah satu saudara dari Dady nya Ara.
"Emang lo nggak mau pindah gitu, ke sekolah keluarga kita Ra, ya nggak bang?" tanya pemuda yang duduk diantara mereka, pemuda yg ditanyai hanya mengangguk menanggapinya. Salah satu sepupu dari Ara, Adnan Argifaro Dirgantara dan kembarannya Abian Algifary Dirgantara. Anak dari pasangan Hendrik dan Sarah.
"Em-m nggak deh bang, Ara udah nyaman di sana," jawabnya sambil diangguki oleh keduanya.
"Tumben nih pada kumpul di mari?" tanya Fadhil selaku tuan rumah.
"Ye emang nggak boleh gitu datang di rumah sodara sendiri," jawab salah satu laki-laki paruh baya juga, Abintara Dirgantara.
"Ya gimana ya, hari ini gue nggak nerima tamu," godanya.
"Gue juga datang, buat anak gue bukan lo," jawabnya yang tak mau kalah.
"Udah-udah, kalian ini udah pada tua juga nggak malu apa sama umur," lerai wanita paruh baya yang masih tampak cantik, Adelia Dirgantara istri dari Abintara. Yang memiliki anak bernama, Ben Adanu Dirgantara dan Adelio Nadindra Dirgantara.
"Gimana semalam balapan nya, menang nggak?" tanya Ara ke sepupu nya yang lagi asik main game.
"Ya pasti kalah dong, tuh bang Bian kalah ama abang lo," tunjuk Adnan ke Abian yang dibalas tatapan tajam dari nya. Memang kembar yang satu ini agak beda yang satu kalem satunya lagi pecicilan dan parahnya badboy lagi, ampun dah gue ama Adnan.
"Ihh kok bang Bian bisa kalah sih sama bang Leon," goda Ara ke sepupu nya itu.
"Sengaja kalah gue," ucapnya dengan datar. Ya Abian memang memiliki sifat yang jutek, bodoamatan tapi sayang keluarga kok tenang aja.
"Dih sengaja atau emang kalah lo ama gue," ejek Leon yang baru saja dari kamar nya tak sengaja mendengar obrolan mereka.
"Hhhh bang gue kasihan ama lo," tawa Adnan pecah dan tak lama ditimpuk bantal oleh Abian. Nah kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlvinAra [END] || TERBIT
Teen FictionTERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING *VOTE AND COMENT YA* [Proses Revisi || Part masih lengkap] "Bahagia? Gue belum pernah ngerasain itu. Tapi entah kenapa memilikimu adalah anugerah tersendiri bagi gue!!" <Alvin "Percayalah bahwa setiap manusia akan be...