Vincent pulang dengan keadaan tidak menyadari diri sebab pria itu sangat keletihan dan kelelahan bekerja di kantor. Vincent berjalan sempoyangan di tangga lalu ia berjalan lurus ke arah kamar nya dan membuka pintu kamar nya, walaupun mata Vincent sedikit buram tapi ia masih bisa melihat ada Jennie di kamar yang sedang memberes kamar, Vincent menutup kamar nya kemudian langsung ia memeluk istri nya dari belakang.
Jennie terpekik kaget dengan Vincent tiba-tiba memeluk nya, maka ia pun memutarkan tubuh dan sekarang Jennie bisa melihat wajah lesu Vincent di hadapan.
"Apa ingin aku siapkan air hangat untuk mandi? Sudah hampir waktunya makan malam." Ucap Jennie yang tanpa basa basi lagi. Dia berjalan ke kamar mandi dan menyiapkan air hangat di sana.
Vincent pun menghembus napas kasar, ya walaupun mereka berdua sedang mencoba untuk menjadi sepasang suami istri yang benar-benar nyata dan tidak berpura lagi, tapi tak tahu kenapa Vincent masih merasa sangat canggung berdekatan dengan Jennie.
Ya mungkin karena baru pertama kali Vincent menikah dan sudah memiliki istri pertama, jadi masih sedikit malu-malu.
Vincent menghembus napas lagi kemudian dia bersiap-siap untuk mandi malam nya, dia membuka seluruh pakaian atas dan bawah kecuali celana dalam nya untuk menutupi kemaluan nya. Jennie keluar dari kamar mandi dan Vincent langsung masuk untuk mandi.
Sekitaran pukul sembilan malam, waktunya dua sepasang suami itu tidur namun Jennie masih berdiri di depan cermin rias nya, kalau Vincent sedang santai berduduk di atas kasur sambil mengotak-atik keyboard laptop nya.
Vincent terlihat sedang sangat sibuk sekali mengerjakan pekerjaan nya di laptop. Tapi matanya tak sengaja melirik ke samping kanan tepat nya ke Jennie yang masih berdiri di kaca rias.
"Apakah kau tidak tidur? Ini sudah malam." Ucap Vincent menegur namun dia tidak menoleh. Namun Jennie menoleh dan menghela napas. "Aku tidak bisa tidur Tuan, Tuan saja yang tidur duluan nanti aku menyusul."
Ternyata jawaban Jennie salah, Vincent mendengar jawaban tersebut dari istrinya dia pun mengepal tangan kanan nya kesal.
"Jangan kau bantah perintah suami mu. Ikuti perintah ku sebelum aku melakukan aneh kepada mu, Jennie Madison!" Tegas Vincent hampir mengeraskan suara amarah nya.
Jennie terkejut, tapi akhirnya dia mengalah kemudian naik ke atas kasur. Tetapi Jennie tiba-tiba bangkit lagi dari kasur membuat Vincent menaikan sebelah alis nya, padahal Vincent yang ingin bertanya ternyata Jennie sudah masuk duluan ke kamar mandi.
Oh, mungkin buang air kecil. Vincent menggeleng kepala pasrah sambil membuang napas berat, lalu melanjutkan ketikan laptop nya. Tetapi dia baru sadar, bahwa dia tadi barusan hampir membentak Jennie cuma Jennie yang menolak untuk tidur.
Astaga padahal Vincent sudah berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia tak akan memarahi Jennie kecuali jika wanita itu melakukan kesalahan kepadanya, mungkin dia harus sesegera meminta maaf sebelum terjadi kejadian seperti hari kemarin.
Jennie menekan tombol pembuang air dari toilet untuk menyiram kotoran di toilet kemudian dia keluar dari kamar mandi. Namun dia dikejutkan dengan Vincent ternyata berdiri di hadapan nya.
"Sir Vincent, what are you doing?" Tanya Jennie dengan suara kecil nya seperti berbisik sebab Vincent yang tiba-tiba saja mendekatinya membuat Jennie langsung memundur dan sedikit merasa takut. Jennie ingin bertanya lagi apa yang pria ini sedang lakukan tetapi Jennie tidak bisa, seakan tubuh nya dan tubuh Vincent sudah sangat dekat dan bersentuhan membuat Jennie tidak berani lagi untuk membuka suaranya.
Jennie sama sekali tidak tahu apa yang Vincent inginkan darinya sampai pria ini tiba-tiba bertingkah seperti ini.
Jennie bisa merasakan bahwa seluruh bulu kuduk di dalam tubuh nya berdiri seakan Jennie itu merinding oleh perlakukan Vincent di malam ini. Vincent pun mendekati wajah nya ke leher samping kiri Jennie seolah dia ingin menghirup aroma wangi di leher samping nya Jennie dengan ekspresi wajah nikmat nya dan kedua tangan yang menyentuh pinggang Jennie.
Tapi Vincent tidak ingin terlalu lama jadi dia kembali menegakan kepala nya, sekarang Vincent bisa menatap kedua bola mata Jennie yang indah itu lebih dekat, namun Jennie langsung menunduki kepalanya karena malu dengan Vincent yang menatap Ia sangat dalam.
"Look at me babe." Bisik Vincent sengaja menggunakan suara berat nya agar suara dia masih tetap terdengus di kedua telinga Jennie.
Pria itu mengangkat dagu Jennie agar ia bisa menatap mata Jennie lagi. "I'm sorry for that happend, I was not mean to angry to you." Lirih Vincent membuat wajah bersalah nya di hadapan Jennie, namun Jennie malahan tampak bingung.
"Itu tak masalah Sir." Jawab Jennie tersenyum malu-malu kucing membuat Vincent bisa bernapas lega.
"Baiklah ini sudah malam, waktunya kita berdua tidur." Ujar Vincent langsung menarik lengan kanan Jennie dan membawa wanita itu ke atas kasur. Posisi tidur mereka saling berhadapan namun Vincent ingin lebih mendekatkan tubuh nya agar ia bisa memeluk Jennie, lalu tidur pulas bersama.
─── MARRIED WITH MODEL ───
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Model
RomanceHanya sebuah cerita yang menceritakan seorang pria CEO berusia 28 tahun bernama lengkap Vincent Alexander harus menikahi seorang wanita Model bernama lengkap Jennie Madison yang berusia 24 tahun karena Vincent telah dijodohi dari kedua orangtua nya...