Chapter 23 : Missed Them

2.9K 340 17
                                    

Dua minggu kemudian, terdapat Vincent yang sedang menyuapi Jennie di dalam kamar. Jennie menahan tangan Vincent yang ingin menyuapi ia lagi, sudah cukup Jennie memakan bubur ayam ini di pagi-pagi ini. Vincent berdesis tch kesal, padahal tinggal tiga suap lagi bubur ini akan habis tapi Vincent juga tidak ingin menyakiti Jennie yang sedang hamil sekarang. Ya, Vincent di beberapa hari lalu baru mendapat kabar bahwa Jennie memang hamil dan sedang mengandung anak nya sendiri.

Masih tidak percaya kalau dirinya akan menjadi seorang ayah nanti, berharap saja Vincent bisa menjadi ayah terbaik untuk anak-anak nya. Vincent meletakan mangkok bubur itu ke meja samping kasur nya kemudian ia mengambil air gelas dan memberikan nya kepada Jennie.

"Kau seharusnya makan yang banyak supaya kau bisa kenyang dan anak kita juga sama. Sayang sekali bubur itu kau sia-sia kan, padahal Mama yang membeli bubur itu." Ketus Vincent sedikit marah dan menghela napas. Jennie tertunduk diam, pria itu bangkit lalu mengambil bubur tadi lalu dia keluar dari kamar. Setelah Vincent mengatakan itu, Jennie jadi benar-benar bersalah. Ah Jennie ingin menghampiri Vincent dan meminta bubur nya lagi, tapi Jennie juga sudah kenyang dan perut nya juga sudah lumayan membesar.

Selagi Jennie sendirian di kamar maka Jennie pun mengambil ponsel ia dari meja samping, tapi baru di nyalakan ternyata ia sudah mendapatkan notif pesan banyak dari beberapa staff, penggemar, bahkan Tyler mengirim ia pesan paling banyak. Ya sudah beberapa hari ini Jennie tidak aktif lagi di media karena Jennie sedang hamil, dan Vincent sudah melarang ia untuk tidak fokus kepada media di luar, hanya fokus ke hamilan nya saja.

Jennie tersenyum gemas membaca pesan-pesan dari penggemar nya, Jennie sangat bersyukur bahwa ia akan menjadi orang yang sangat terkenal di dunia, dulu Jennie tidak memiliki apapun, dia hanya gadis biasa yang tinggal bersama kedua orangtua tapi semenjak Jennie masih kecil yang selalu melihat berita televisi tentang perempuan-perempuan Model itu membuat Jennie ingin sekali mencoba menjadi seorang Model.

Tapi tidak menyangka kalau cobaan nya akan langsung membuat hidup Jennie berubah, yang tadinya Jennie hanyalah gadis kecil biasa menjadi gadis dewasa dan memiliki banyak harta, dan memiliki banyak penggemar juga. Memikirkan kedua orang tua kandung Jennie membuat Jennie ingin kembali ke tempat asal nya, sebenarnya Jennie itu bukan keturunan di negara Amerika Serikat ini, namun ia di Eropa sebab ia keturunan dari sang ibu.

Jennie merindukan ayah dan ibunya di Swedia, sudah berapa lama mereka tidak bertemu sama sekali? Mungkin dari Jennie yang suka berpergian ke negara-negara lain karena sibuk bekerja jadi Jennie tidak sempat kembali lagi dan tetap berada di Amerika ini. Vincent kembali ke kamar lalu kembali duduk di samping Jennie, dia lihat Jennie sedang sibuk membalas beberapa pesan di ponsel nya.

"Tadi Mama bilang sebaiknya kita membeli barang kebutuhan untuk baby boy kita." Ucap Vincent membuat Jennie langsung menoleh dengan dahi bingung. Jennie sedikit tertawa oleh ucapan Vincent tadi, baby boy.

Sejak kapan Vincent akan tahu jika anak di dalam perut Jennie adalah seorang anak lelaki? Astaga, pria ini membuat Jennie ingin tertawa keras.

"Oh my god Sir, bagaimana kau bisa tahu jika di dalam perut ku adalah seorang bayi lelaki?" Kata Jennie yang masih tertawa terbahak membuat Vincent seketika mengerut dahi kesal, Vincent paling tidak suka dengan seseorang yang tiba-tiba tertawa jika ia baru berucap sesuatu. Seperti Jennie yang sekarang, yang tiba-tiba tertawa tanpa alasan.

"Kenapa kau tertawa? Apakah ucapan ku tadi sungguh membuat mu tertawa?" Balas Vincent kini menjadi dingin dan bersikap malas kepada Jennie. Wanita itu akhirnya berhenti tertawa tapi malah ringis kesakitan di perut nya akibat tertawa nya yang berlebihan.

"Maaf Sir, tapi dari kau mengucapkan baby boy itu sangat lucu. Aku bahkan tidak tahu atau belum ingin tahu jika anak ini adalah laki-laki atau perempuan." Ujar Jennie sambil menghela napas lalu ia kembali menoleh ke Vincent dan tersenyum. Vincent pun ikut menghela napas.

"Lupakan itu, tadi Mama menyuruh kita berdua membelikan barang kebutuhan untuk anak kita." Jennie menjilat bibir nya sendiri dan kembali tersenyum, Vincent kembali mengernyit dahi melihat Jennie tiba-tiba saja langsung terdiam dan tidak banyak bicara lagi. Maka karena Vincent khawatir dia langsung menggoyangkan pundak kanan Jennie agar Jennie bisa tersadar dari lamunan nya. Jennie lagi-lagi menghela napas lalu ia sengaja menyenderkan kepala nya ke dada bidang Vincent.

"Aku merindukan kedua orangtua ku, sudah lama sekali aku dan mereka tidak bertemu karena aku yang bekerja menjadi Model. Aku itu bodoh sekali Sir, masa setelah dia sukses dia melupakan orangtua nya yang sedang mencarinya? Aku ingin sekali bertemu mereka tapi tidak sekarang. Kau tahu kan kita berdua sudah menikah dan aku yang sekarang sedang mengandung anak mu? Yang aku takutkan dari orangtua ku itu mereka langsung berpikir aneh-aneh tentang ku setelah aku kembali dengan keadaan seperti ini." Keluh Jennie mengangkat kepala nya dan menatap Vincent dengan wajah sedih nya.

Vincent yang tidak mengerti apa-apa tentang kehidupan Jennie dengan keluarganya, dia hanya memeluk Jennie saja tanpa berucap-ucap lagi. Ternyata Jennie masih mempunyai orangtua di dalam hidup nya, Vincent kira Jennie yang terkenal ini hanya hidup seorang diri dan tidak ada satupun yang bisa mendampingi nya selama Jennie bekerja. Vincent menjadi merasa sangat bersalah, tidak tahu apa sebab nya tapi Vincent selalu merasa bersalah tentang apapun di kehidupan Jennie.

"Jika kau memang ingin sekali bertemu mereka, aku bisa menghantar mu dan kau juga bisa memberitahu mereka semua tentang kita selama ini, aku yakin mereka akan mengerti. Lagipula mereka adalah orangtua kandung mu kan? Aku yakin mereka tetap mencintaimu, jangan berpikir negatif kepada mereka." Balas Vincent yang sambil mengelus perut buncit Jennie membuat Jennie semakin gelisah dengan tentang ini.

"Tidak bisa Sir. Negara ini dengan negara orangtua ku cukup jauh, sebenarnya aku adalah anak dari negara Eropa, dan kau Amerika." Vincent hanya mengangguk saja karena Vincent juga tidak tahu harus menjawab nya bagaimana.

─── MARRIED WITH MODEL ───

Married With ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang