Chapter 4 : The Worst Night Meet

4.3K 448 4
                                    

Hari begitu cepat sampai Vincent tidak sadar bahwa hari ini adalah hari pertemuan ia dan Jennie di rumah nya, karena malam ini Vincent akan kedatangan Jennie dan bertemu dengan wanita itu. Vincent benar-benar muak oleh semua ini, selalu di paksakan. Tapi harus bagaimana lagi? Tadi hari kemarin saja Papa nya sudah mengancamnya untuk menerima lamaran ini, apalagi ancaman sangat sadis dari Mama nya seperti dia tidak akan peduli lagi oleh Vincent jika Vincent tidak bersikap manis kepada Jennie.

Sekarang ini Vincent ada di ruang tengah bersama keempat sahabat nya, mereka semua terlihat asik bercanda kecuali Vincent. Vincent berteriak berdesis lalu mengacak-acak rambutnya. "Hey Vin, kemarilah bergabung bersama kami." Ucap Aaron memperhatikan Vincent yang dari tadi melamun terus.

"Tidak, aku tidak ingin bergabung. Kalian bermain saja, aku ingin istirahat." Balas Vincent meletakan kepalanya miring ke meja. Keempat pria tersebut saling menatap kebingungan oleh kesikapan Vincent. Nick yang mengerti semua nya langsung membisikan sesuatu ke Aaron. Setelah itu Aaron yang telah dapat berita dari Nick, dia hanya mengangguk kemudian menghampiri Vincent.

"Hey tenanglah, ucapan orang tua mu benar. Kau memang harus menikah Vin, tidak peduli berapa usia mu tapi kau tetap harus menikah." Ucap Aaron menepuk pundak kiri Vincent namun Vincent malahan menepis tangan nya kasar dari pundak nya.

"Berisik, aku ingin tidur." Sahut Vincent dengan suara kesal nya membuat Aaron sedikit terkejut.

"Vin, jangan berlebihan. Memang kenapa kau tidak ingin menikah? Kami tahu tapi tidak ada alasan lagi? Selain alasan kalau mereka hanya menikah dengan mu karena harta?" Aaron menggeram sekali melihat Vincent mengabaikan pertanyaan Nick, tapi ia harus tetap sabar dengan tingkah kekanakan Vincent.

"Beritahulah semuanya kepada kami, kami akan selalu membantu mu." Ucap Ryan yang akhirnya membuka suara. Vincent mendengus kemudian ia menegakan kepala nya dan menatap para sahabat nya di depan.

"Jadi malam ini di rumah ku akan ada kedatangan seorang wanita dan aku juga terpaksa harus melamar nya." Keluh Vincent menghembus napas, Aaron kembali menepuk pundak Vincent seolah dia memberikan semangat kuat kepada Vincent dan menerima semuanya.

"Semangatlah Vin, tapi jangan kau berpikir wanita itu jahat. Kenali wanita itu lebih dalam supaya hidup mu tidak menderita lagi setelah ini." Kata Aaron membuat Jake, Ryan dan Nick mengangguk kepala setuju dan Vincent hanya tersenyum tipis.

Setelah berkumpul, Vincent memutuskan untuk pulang ke rumah agar semua rasa stress nya menghilang karena terlalu banyak memikirkan keadaan ia di malam hari ini nanti. Vincent mengeluh sambil memejamkan matanya, sudah pukul 2 siang dan sekitaran 6 jam lagi akan jam 8 malam, waktu ia akan bertemu dengan Jennie di rumah nya. Apakah ini adalah takdir dari Tuhan untuk menikah dengan wanita yang baru Vincent temui? Vincent sangat gugup dengan jawaban Jennie nanti, tapi berharap-harap saja wanita itu menolaknya.

Masih ada waktu untuk beristirahat dan menenangkan hatinya, Vincent kembali memejamkan matanya dan langsung tertidur pulas.

Hari malam pun sudah tiba, Vincent menatap dirinya di cermin yang sudah siap-siap. Sekarang sudah pukul 8 malam, ini waktunya Vincent harus melakukan semua ini. "Sayang, apa kau sudah siap?" Tanya Anna membuka pintu kamar dan terlihat Vincent sudah memakai pakaian rapi nya.

"Wow, sempurna. Kau terlihat tampan sekali putra ku." Puja Anna tersenyum bangga melihat putra nya yang sudah dewasa. Vincent hanya bisa memutar bola matanya mendengar semua ini.

"Baiklah, mari Mama hantar!" Ujar Anna semangat menarik tangan Vincent lalu mereka berdua keluar kamar. Sekarang Vincent sudah duduk di ruang tengah bersama Lim dan Anna, ini sangat membosankan. Sudah 30 menit Vincent menunggu Jennie datang.

"Ma, sampai kapan kita akan menunggu seperti ini? Aku bosan."

"Sabarlah sayang, bentar lagi dia akan datang." Vincent tidak suka mendengar jawaban Mama nya dan mendengus, tetapi telinga kiri Vincent tiba-tiba mendengar suara bunyi klakson mobil dari luar rumah. Akhirnya, wanita itu sudah datang. Anna langsung berdiri lalu membuka pintu rumahnya lebar-lebar.

"Hei, selamat malam Nona, silahkan masuk." Jennie mengangguk lalu masuk ke dalam, tetapi sorot mata Jennie langsung melebar setelah ia ternyata di pertemukan dengan Vincent di rumah besar ini. Ini tidak mimpi kan? Ternyata putra dari Lim dan Anna yang akan Jennie nikahi itu adalah Vincent.

Married With Model

"Bagaimana menurut Anda dengan gaun ini?" Tanya Anna yang saat ini sedang memperlihatkan gaun pernikahan di ruang tengah. Jennie tersenyum senang melihat semua gaun indah ini. Mereka berdua masih memeriksa gaun lainnya, tetapi mata Jennie tidak sengaja melirik ke Vincent yang sudah menatap ia tajam

"Ms, bagaimana-" Ujar Anna melongo melihat Jennie tiba-tiba menghilang dan tidak ada disini. Tangan Jennie ditarik keras oleh Vincent, dan Vincent membawa Jennie ke kamar nya sebab dia ingin berbicara penting dengan wanita ini. Jennie terdorong keras oleh Vincent lalu Vincent sengaja mendekati Jennie membuat Jennie sedikit ketakutan dengan wajah nya.

"Kenapa kau malah menerima permintaan ini dari orangtua ku?! Padahal aku sudah bekerja keras untuk bisa pernikahan ini di batalkan sebab aku yang tidak ingin menikah selamanya! Apalagi menikah dengan wanita seperti mu, aku tidak sudi!" Teriak Vincent keras di hadapan wajah Jennie, napas Vincent langsung terpotong-potong akibat ia terlalu mengeraskan suara nya.

"Sir, tapi ini juga saya terpaksa!"

"Alasan, bilang saja kau ingin menikah dengan ku kan?! Menjijikkan, saya baru tahu kalau wanita Model seperti mu itu seperti jalang!"

"Tidak! Dengarkan penjelasan saya dulu!"
Vincent menepis tangan Jennie kasar saat wanita ini mencoba meraih tangan nya. Jennie menarik napasnya dalam-dalam lalu membuang nya, dan mencoba berani untuk menatap Vincent.

"Saya memang terpaksa harus menikah dengan Anda Sir, mereka bilang ini adalah demi kebaikan Anda dan demi keluarga nya juga. Dan itu saya sungguh tidak tega melihat Mr Lim dan Ms Anna selalu mencari seseorang untuk bisa dijadikan istri Anda dan menantu mereka, jadi karena itu saya terpaksa menerimanya demi semua kebahagian mereka." Jelas Jennie menundukan kepala nya dan menahan rasa takut nya, tetapi Vincent tertawa remeh kecil mendengarnya.

"Bukankah itu sama saja kau seperti wanita jalang? Memaksa diri untuk menikah dengan pria kaya raya hanya untuk membahagiakan orang lain?" Balas Vincent berdecih lalu membalikan tubuhnya.

"Pergi kau dari sini jalang, sekarang kau tidak usah datang kesini lagi. Saya tidak sudi melihat kaki mu itu menginjak lantai rumah saya!" Kata Vincent langsung teriak di kalimat terakhirnya membuat Jennie langsung mengangkat kepala dan menggeleng keras

"Tidak! Aku tidak akan pergi. Aku sudah berjanji kepada mereka dan janji ku tidak bisa di tolak. Tapi jika Anda memang tidak ingin menikah dengan saya baiklah saya tidak memaksa, tapi jika Mr Lim dan Ms Anna masih memaksa Anda menikah dengan saya, maka menikah lah dengan saya tanpa ada hubungan." Jawab Jennie menekan semua kalimat-kalimat yang ia ucapkan membuat tubuh Vincent langsung terkaku.

Married With Model

Married With ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang