Chapter 21 : Jennie Suddenly Fainted

3.2K 354 32
                                    

Pagi hari yang cerah, Jennie masih menutupi tubuh nya dengan selimut namun dia sengaja tidur membelakangi Vincent. Dia menghembus napas berat-berat, ketika Jennie masih melamun tiba-tiba saja Jennie merasakan seseorang menarik pinggang nya hingga Jennie akhirnya mendapatkan ciuman pipi dari Vincent di belakang. Vincent menyingkirkan selaian rambut yang menutupi pipi kiri Jennie, lalu dia menarik dagu nya supaya dia bisa menatap wajah cantik istrinya.

"Good morning my babe." Bisik Vincent sambil tersenyum manis lalu sembari Ia mencium kening Jennie dengan sangat lama membuat Jennie menutup matanya untuk merasakan rasa ciuman kening ini dari Vincent.

Jennie sama sekali tidak menyangka kalau sifat asli Vincent ternyata bisa seromantis ini, ia kira sifat asli Vincent hanyalah tegas, dingin, tidak peduli apapun di dekat nya dan selalu bersikap kasar kepada Jennie. Tetapi Jennie salah, dan benar ia menikahi seorang pria CEO yang sangat tampan dan memiliki sifat harmonis nya. Jennie kira pernikahan nya hanya sebatas pernikahan kontrak saja sebab mereka menikah bukan mereka berdua memiliki suatu hubungan yang terikat.

Tapi hanya terpaksa saja dan Vincent hanya di jodohkan saja dari orangtuanya. Dari sikap Vincent seperti ini, membuat Jennie sudah benar-benar yakin kalau ia bisa mencintai Vincent apa adanya dan siap menjadi patung nyawa hidup untuk Vincent.

"Aku masih tidak percaya bahwa aku akan memiliki istri secantik dan sebaik seperti mu Jen. Aku pikir kita akan berpisah jika kita memberitahui semua rahasia kita ini kepada mereka, tapi Tuhan ternyata memang telah mentakdirkan kita dan memang ingin kita hidup bersama. Maafkan aku yang dulu selalu berbuat kesalahan kepada mu, aku dulu masih bodoh dan masih belum mengerti cinta. Tapi ketika aku mulai mendekati diri aku sudah tahu apa itu penting nya cinta untuk hubungan kita."

Keluh Vincent dengan ia mencium tangan kanan Jennie. Jennie pun mengelus kepala rambut Vincent sambil tersenyum manis.

"Sudahlah Sir, itu semua sudah masa lalu. Sekarang kita berdua sudah menjadi suami istri yang asli, bukan berpura-pura lagi di hadapan orang." Jawab Jennie yang masih tersenyum manis membuat Vincent semakin bersalah atas perbuatan dulunya, Vincent rasanya ingin menangis sambil meminta maaf.

Tapi perkataan Jennie benar, itu semua sudah masa lalu dan Vincent tidak usah memikirkan hal itu lagi, lagipula kemarin Vincent sudah memecat Giselle dari kantor nya kan? Dan gadis itu juga tidak akan pernah kembali lagi ke dalam hidupan nya. Sekarang hanya ia dan Jennie yang akan selalu hidup bersama.

"Aku bersiap dulu, nanti akan ku siapkan kau air hangat untuk mandi Sir." Ujar Jennie mulai bangkit dari kasur, dan menyiapkan air panas di kamar mandi. Sekitaran pukul delapan pagi sepasang suami istri itu bersiap, mereka berdua turun ke ruang tengah bersamaan dan melihat sudah ada Anna di ruang tengah tetapi tidak ada Lim.

Mungkin Lim sudah berangkat duluan karena biasanya Lim dan Vincent pergi ke kantor sekitaran jam tujuh. "Vincent, Jennie." Panggil Anna tersenyum bahagia melihat kedua anak nya akhirnya sudah terlihat dekat sekali.

"Syukurlah kau sudah berubah Vin, Mama sedih dengan kau yang berselingkuh dan tidak memikirkan kondisi keluarga mu." Lirih Anna menepuk pipi kanan putra nya lalu Anna memeluk Jennie. Mereka bertiga berjalan ke ruang meja makan.

Kemudian Anna yang menyiapkan makanan sarapan untuk mereka berdua, dan kenapa tidak Jennie sekali-kali makan bersama di meja makan meskipun tidak ada Lim disini. Anna tersenyum gemas oleh Jennie yang membersihkan bibir Vincent dengan tisu dan Vincent malah sengaja menggoda nya dengan bibir nya ia sengaja buka kan agar terlihat hot di mata Jennie.

Selesai sarapan mereka bertiga bangkit dari kursi, seperti biasa Vincent akan selalu mencium kening Jennie tapi sekalian mencium bibir nya di depan Anna tanpa rasa malunya. Anna terkejut oleh kejadian itu di depan matanya sendiri, bahkan Jennie langsung tertunduk karena malu. Mereka berdua yaitu Anna dan Jennie melambaikan tangan ke Vincent saat Vincent sudah beranjak pergi.

Namun baru Vincent ingin keluar tiba-tiba Tyler datang di depan pintu rumah mereka dengan penampilan elegan nya, seketika mereka berdua saling menatap tajam tapi Tyler langsung berfokus ke Jennie di depan dengan senyuman manis. Jennie langsung teringat kalau ia hari ini masih bekerja syuting bersama Tyler.

Maka Jennie buru-buru kembali ke kamar untuk bersiap-siap, Vincent bukannya berangkat tapi masih berdiri di pintu seperti pria itu sedang menunggu masalah apa selanjutnya. Jennie datang dengan penampilan rapi nya.

"Sir Vin, aku akan berangkat, jaga dirimu." Ucap Jennie yang tanpa di sadari kalau ucapan nya bisa membuat hati Tyler memanas dan membuang muka, sementara Vincent mendekati Jennie kemudian mencium pipi kanan Jennie di depan Tyler kali ini. Vincent sengaja mencium nya seolah ia ingin beritahu bahwa Jennie itu adalah miliknya sekarang, bukan milik Tyler.

Bagaikan Tyler itu adalah nyamuk atau batu, seenaknya sepasang suami istri ini 'sengaja' ingin pamer kisah romantis mereka.

Selesai puas Vincent mencium pipi sang istri lalu langsung pergi menjauh dari sana, Tyler pun menghembus napas lega lalu ia kembali fokus ke Jennie.

"Apa kau sudah siap Ms? Kita telat lima menit untuk memulai syuting nya karena tadi juga Mr Vincent sedang mencium Anda." Kata Tyler sedikit dingin oleh pembicaraan nya. Jennie hanya tersenyum canggung saja kemudian mereka berdua langsung berangkat pergi ke studio.

Sementara di studio, Jennie kini sedang memakai gaun merah pendek dan di bantu oleh para staff, Jennie terlihat sangat cantik sekali seperti bidadari di surga karena memakai gaun merah pendek tersebut. Sampai Jo yang melihat itu jatuh cinta dengan nya tapi Jo segera berbalik badan sebab Jo tidak ingin ia sampai jatuh cinta kepada Bos nya sendiri atau ia yang akan mendapatkan masalah dari Vincent.

Jo dan Jennie keluar dari ruangan ganti baju, kemudian Jo segera menyiapkan kamera action nya lalu ia pun berdiri jauh-jauh untuk memperhatikan keadaan syuting nya yang sedang berjalan langsung.

Jennie membiarkan Tyler menyentuh kulit tubuh nya sebab ini juga dari alur film yang mereka buat. Tapi saat syuting ini sedang berjalan, Jennie tiba-tiba merasakan mual dan muntah di tempat situ membuat para staff langsung pada berhenti merekam, dan Jo langsung mendekati Jennie yang sudah muntah banyak.

"Ambilkan air!" Tegas Tyler sedikit berteriak kemudian salah satu staff mengambil air gelas dan memberikan nya kepada Tyler, lalu Tyler beri air tersebut ke Jennie. Jo dan Tyler saling panik dan sudah berkeringat dingin sebab Jennie yang tiba-tiba muntah di saat syuting sedang berjalan.

Tyler langsung menyuruh para staff perempuan membawa Jennie ke tempat ruangan pribadi nya supaya Jennie bisa istirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan syuting nya lagi. Para staff perempuan menyelimuti tubuh Jennie dengan selimut tebal kemudian membawa nya ke ruangan pribadi Tyler. Tapi saat baru jalan tubuh Jennie langsung terjatuh kelantai membuat orang-orang disana terkejut setengah mati.

─── MARRIED WITH MODEL ───

Married With ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang