Chapter 5 : Marriage But Worst

4.3K 434 3
                                    

Menikah tanpa adanya menjalani hubungan? Menikah tanpa ada rasa cinta nya? Inilah Vincent Alexander dan Jennie Madison yang akan menikah tanpa ada hubungan dan tanpa ada rasa cinta sekali pun, memanglah Vincent meminta semua ini kepada Jennie dan menyuruh nya merahasiakan semua ini dari kedua orangtua nya yaitu Lim dan Anna.

Vincent sama sekali tidak ingin jika dari mereka mengetahui bahwa putra mereka hanya menikah karena terpaksa dan tanpa ada hubungan apapun dengan wanita yang sudah di jodohkan. Dan Jennie, wanita itu hanya menerima semua ini demi kebaikan keluarga Kim.

"Hey lihatlah anak ku. Dia sangat tampan." Ucap Lim tersenyum bangga melihat Vincent sudah bersiap-siap dengan baju pernikahan nya. Vincent hanya bisa tersenyum canggung saja, sekarang kini pernikahan Vincent dan Jennie akan di laksanakan. Vincent benar-benar pusing dengan Papa nya yang selalu memaksa ia untuk menikah dan sekarang memaksanya menikah dengan hari yang sangat cepat.

Ini terlalu cepat untuk Vincent, sebab Vincent masih ingin menghabiskan waktunya sendiri di kehidupan nya. Apa dayalah Vincent yang hanya pasrah saja melakukan semua ini. Dan Vincent berharap setelah ia sudah menikah dengan wanita itu yaitu Jennie, Vincent ingin hidupnya menjadi lebih baik tanpa ada gangguan.

"Lim, bersiaplah. Acara akan di mulai 5 menit lagi." Ucap seseorang yaitu teman Lim. Lalu Lim mengangguk sambil tersenyum, lalu ia menoleh ke Vincent.

"Hey Vin, ingatlah pesan Papa. Bersikaplah tegas kepada keluarga baru mu nanti dan berikan kasih sayang banyak kepada istrimu, dan jangan lupa berikan Papa dan Mama cucu." Ujar Lim menepuk pundak sang putra kemudian keluar dari kamar. Vincent langsung menghembuskan napas berat nya.

Vincent sungguh sangat takut dan gugup jika rumah tangga ia dan Jennie hancur meskipun mereka tidak ada hubungan apapun, tapi tetap saja Vincent takut. Takut Lim dan Anna kecewa dengan nya dan gugup nanti malam pertama bersama Jennie.

"Selamat Ms Jennie atas pernikahan nya!"

"Terimakasih Jo, dan terimakasih telah datang. Saya sangat bersyukur kau ada disini." Balas Jennie kembali terkekeh bersama Jo. Mereka berdua pun saling mengobrol sambil menunggu waktu acara di mulai.

Setelah di tunggu 30 menit, para undangan tamu datang dengan penampilan pesona nya dan langsung duduk. Mereka semua datang ke acara pernikahan Vincent dan Jennie dengan wajah ceria nya, bahkan ada beberapa anak kecil juga ikut ke pernikahan mereka. Sementara itu di tempat pelaminan, jantung Vincent mendadak berdetak kencang, tubuh nya mulai menjadi kaku dan keringat air dingin nya juga sudah keluar dari kening dan leher nya.

Hari ini pria CEO yang bernama Vincent Alexander akan menikah dengan wanita Model yang bernama Jennie Madison. Vincent berharap pernikahan nya tidak ada masalah apapun dan berharap rahasia nya tidak kebongkar. Acara pernikahan pun di mulai, seorang pendeta datang dan naik ke pelaminan untuk mewakili acara pernikahan Vincent dan Jennie. Kemudian pendeta itu mengambil kitab taurat nya dan membuka nya.

"Pertama-tama, Mr Vincent silahkan berikan janji Anda kepada Nona Jennie untuk hubungan suami istri kalian benar-benar terjalani." Pinta sang pendeta itu tersenyum tipis. Vincent lupa bahwa setiap orang yang akan menikah harus membuat janjinya dan harus siap melaksanakan janji itu, tapi Vincent sekarang tidak mempunyai janji apapun untuk Jennie.

Tapi jika ia asal saja, maka pendeta dan semua tamu di acara ini akan mempercayainya walaupun Vincent juga tidak yakin dengan janji asal yang ia buat. Vincent sebelum ia membuka suara, ia mengatur napas nya untuk tenang dan tidak panik. Anna langsung menggenggam tangan kiri Lim, karena dia dari tadi melihat Vincent diam saja.

"Aku Vincent Alexander, akan siap menikahi Jennie Madison di hari ini. Aku Vincent Alexander dari anak Lim Alexander dan Anna Alexander akan siap untuk membuat keluarga baru bersama istri pertama ku. Dan aku Vincent Alexander siap menjadi seorang suami yang selalu tegas dan selalu bertanggung jawab untuk semuanya, dan siap menjadi seorang ayah yang hebat dan terbaik untuk anak-anak ku dan Jennie." Ucap Vincent penuh ketekanan. Jennie mendengar janjian dari Vincent, air matanya langsung keluar mengalir. Tak tahu kenapa Jennie sudah merasa yakin bahwa janji yang Vincent ucapkan akan benar-benar di laksanakan. Sekarang giliran Jennie yang mengucapkan kata janji untuk Vincent di hadapan semua orang. Vincent sangat gugup untuk mendengar janjian dari Jennie.

"Aku Jennie Madison juga akan siap menikahi Vincent Alexander dari anak Mr Lim dan Ms Anna. Dan aku juga siap untuk selalu mencintai Vincent Alexander apapun itu kondisi nya dan siap menjadi seorang ibu terbaik untuk ibu rumah tangga ku nanti." Vincent langsung menelan ludah sebab ia sadar bahwa ia tadi perkataan janji nya tidak mengucapkan ia akan mencintai Jennie, pasti semua orang sudah pada curiga kepadanya.

Setelah mereka berdua telah mengucapkan kata janji, maka datang satu pelayan ke pelaminan dengan tangan membawa dua box kecil berwarna merah yang sudah terbuka, pendeta itu pertama menyuruh Vincent untuk memasangkan cincin ini kepada Jennie sebagai dia sudah benar-benar menganggap Jennie adalah istri nya. Dan sebaliknya juga untuk Jennie. Semua para tamu undangan langsung berdiri dan bertepuk tangan setelah dua manusia itu yaitu Vincent dan Jennie akhirnya sudah menjadi sepasang suami istri.

Dan setelah pertukaran cincin, pendeta juga menyuruh Vincent untuk mencium Jennie sebagai keyakinan bahwa Vincent siap menjadi suami selamanya untuk Jennie.

Sedikit ragu-ragu tetapi Vincent tidak ingin Lim dan Anna curiga, maka Vincent pun hanya mencium kening Jennie dengan lama agar semua orang menganggap Vincent benar-benar siap akan menaati janji yang ia buat. Semua orang kembali bertepuk tangan lagi dengan bahagia. Kemudian setelah acara di pelaminan sudah selesai, para tamu sekarang bisa menikmati hidangan makanan mereka dan bisa menikmati acara-acara pesta.

Setelah pernikahan mereka selesai, semua tamu langsung pada pulang dan beralih ke si sepasang suami istri yang sudah kembali ke rumah. Tetapi karena Jennie sudah menjadi menantu untuk Lim dan Anna maka Jennie pun harus tinggal di sini dan harus menjadi ibu rumah tangga kedua setelah Anna. Menurut Jennie, pernikahan nya lumayan ramai sebab Jennie kira pengunjung nya bakal sedikit tetapi ternyata Lim telah mengundang para teman nya untuk datang ke pernikahan ini.

Anna menghantar Jennie ke kamar Vincent, kemudian dia membuka pintu kamar tersebut hingga Jennie bisa melihat penampilan kamar Vincent sekarang ini sudah sedikit berbeda, di kasur nya sudah di taburi bunga-bunga mawar, dan ada beberapa foto Vincent di dinding. Ternyata Vincent cukup tampan sekali di foto. Saat Jennie baru menginjak lantai kamar Vincent, tiba-tiba Lim datang dengan kedua tangan memegang foto bingkai yang sangat besar.

"Aku baru saja membuat foto bingkai ini untuk di dekorasi kan di kamar Vincent." Ucap Lim yang masuk duluan kemudian terlihat Lim sudah naik ke atas kasur, dan memasangkan foto bingkai besar itu ke dinding. Yang tadinya foto bingkai Vincent bersama harimau, sudah di gantikan dengan foto bingkai pernikahan Vincent dan Jennie.

Lim langsung membuang napas lega dan tersenyum melihat foto itu, ia segera turun dan Anna langsung menghampiri nya. Tentu nya Jennie melihat foto itu juga merasa senang, jika ada foto mereka bersama di pasang pastinya hubungan pernikahan ia dan Vincent tetap selalu terhubung. Tetapi Jennie masih ingat bahwa ia menikah dengan Vincent bukan karena hubungan satu sama lain atau saling mencintai, tapi karena mereka berdua saling-saling di paksakan.

Malam pun tiba, Vincent masuk ke kamar tapi yang ia lihat Jennie sedang berdiri di depan meja perhiasan nya. Jennie yang tahu Vincent akhirnya sudah kembali, ia segera membalikan seluruh tubuh nya sampai di mata Vincent bisa melihat bagaimana penampilan baju tidur Jennie. Baju nya itu terbuka sekali, apalagi pas sekali untuk malam pertama. Tapi tidak, Vincent langsung membuang muka agar ia tidak terlalu lama menatap tubuh Jennie yang kelihatan itu. Ingat! Vincent menikah karena terpaksa dan Vincent juga tidak ada berhak untuk malam pertama bersama Jennie.

Walaupun sangat sayang sekali untuk malam pertama ini di abaikan. Ketika Vincent ingin baring ke kasur, Vincent baru sadar bahwa di kasur nya banyak sekali bunga-bunga mawar dan sadar bahwa foto ia di dinding juga di ganti dengan foto ia dan Jennie.

"Aku bisa tidur di ruang tengah saja Tuan." Ucap Jennie yang tersenyum tipis sembari ia mengambil selimut dari koper nya, kemudian tanpa menunggu Vincent menjawab apapun ia sudah keluar duluan.

Vincent membuang napas tapi ia tidak peduli dengan Jennie yang tidur di luar, lebih baik dia tidur sekarang dan besok nya bisa segar lagi.

Married With Model

Married With ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang