05# PERKELAHIAN

480 45 0
                                    

Setelah membisikkan itu, Samuel seketika mundur selangkah. Arlan mendekat kembali mengulurkan tangannya mencekik leher Samuel dan mengangkatnya.

"L-lepas brengs*k! d-dasar p-pembunuh!" ujar Samuel terbata-bata ia berusaha melepaskan cengkraman Arlan.

DEG!
Arlan berkeringat dingin di iringi ngos-ngosan, cengkraman pada leher Samuel melemah. Samuel memanfaatkan situasi dan langsung menendang perut Arlan.

Arlan tersungkur. Semua orang bersorak memberi dukungan pada Samuel lain dengan Jefran yang beranjak menghampiri Arlan namun.

"Lu samperin si Arlan, gua bakal bunuh dia! brengs*k!!" teriak Samuel tak terkendali.

Jefran memberhentikan langkahnya, Jefran dan prajurit menatap bingung ke arah Arlan. Sedangkan Samuel tak berhenti berkata.

"DASAR PEMBUNUH SI*ALAN! KAU MEMBUNUH KAKEK LU SENDIRI KEPAR*T!!"

'Tak sia-sia mengeluarkan uang untuk informasi kelemahan lu lan.' batin Samuel penuh kemenangan.

Arlan tak bangkit ia masih terbaring. Air mata lolos seketika, ngos-ngosannya makin menjadi. Samuel beranjak menghampiri Arlan mendudukinya dan meninju wajah Arlan sampai babak belur.

"MATI KAU BRENGS*K!!"

Prajurit menghampiri Samuel menahan tangan Samuel untuk memukul Arlan lagi. Namun Samuel yang tak terkendali menepis tangan prajurit.

"Lu halangin lagi, gua bunuh si Arlan!" ancam Samuel yang membuat prajurit mundur selangkah.

Kevin terlintas di benak Jefran, dia ingat bahwa Kevin lah yang paling dekat dengan Arlan. Ia langsung menelpon Kevin.

- DALAM TELPON.

"Vin! Si Arlan ngos-ngosan pas si Samuel bilang kalo dia pembunuh kakeknya." jelas Jefran dalam telpon.

"Bawa pergi si Arlan! Cepat!!" perintah Kevin.

TUT!
Jefran mematikan telponnya, menatap sekilas prajurit untuk melepas tembakan. Prajurit mengangguk dia mengambil pistol dari dalam kantong kemejanya.

DOR!
Semua perhatian terpusat pada prajurit begitu pun dengan Samuel. Jefran mengambil kesempatan melayangkan tinjunya ke Samuel, Samuel tersungkur terpental jauh dari Arlan Jefran pun langsung menopang Arlan yang sudah tak sadarkan diri.

"BRENGS*K!!" teriak Samuel menggila saat mendapati Arlan sudah di tangan Jefran.

"TUNGGU APA LAGI SER--"

BRAK!
Pintu terbuka menampakkan sekumpulan bodyguard masuk. Jefran beranjak pergi saat bodyguard itu mulai memasuki area base.

"Tuan silahkan pergi biar kami yang tangani." ucap salah satu bodyguard.

"Baik, tolong ketuanya di sekap di ruang bawah tanah ... ingat jangan sampai ada korban jiwa." jawab pelan dari prajurit.

"Siap tuan."

Saat di luar Jefran menopang Arlan masuk ke dalam mobil, Jefran meletakkan Arlan di jok belakang dan Jefran masuk duduk di depan setir. Terlihat prajurit berlari ke arah mobil namun saat prajurit ingin memasuki mobil, dari kejauhan terlihat Marcel mengangkat pistol mengarahkannya ke arah prajurit.

"AWAS PRA!" teriak Jefran.

Prajurit sebisa mungkin menghindar tapi nahasnya peluru itu mengenai lengan kanan prajurit.

"KENA KAU PENGHINAT! MAT--"

Belum selesai berbicara seorang bodyguard langsung menghantamkan perut Marcel dan menariknya masuk kembali ke dalam.
Prajurit memegang luka tembakan tersebut guna menghentikan pendarahan sementara.

ANNURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang