Ketiga sahabat Arlan pun telah berkumpul, Arlan dengan lesu menjelaskan masalah yang ia maksud.
"Buset, gila si Dewi." sahut prajurit tak habis pikir.
"Jalang terkutuk kayak gitu mah harus di habisin lan," ujar Jefran geram.
Kevin hanya diam tak bergeming, sikapnya itu pun yang menarik semua perhatian sahabatnya termasuk Jefran.
"Vin lu sakit gigi? Senyap aja dari tadi."
Saat berkata demikian, mata Kevin langsung menjambar sinis menatap Jefran.
"Gua punya sepupu kebetulan bisa lacak orang, perlu gua panggil sekarang?" ucap Kevin, yang membuat kedua temannya bernafas lega namun tidak dengan Jefran yang langsung menjambar Kevin dengan pelukan.
Karena tak terima dengan pelukan yang ia anggap melecehkan martabak coolnya itu pun berpaling menatap Arlan.
"Sebagai gantinya pecat si Jefran." sambung kevin yang langsung di iyakan oleh Arlan dengan anggukan mantap.
Jefran seketika terduduk lesu di lantai, prajurit yang seakan bisa meramal masa depan menutup kedua telinga serta matanya.
"Batu belah batu betangkup, makan lah aku telan lah aku ... teman-teman ku ini semuanya jahat, tidak ada satu pun yang menyayangi hamba ini."
Setelah mengatakan demikian, Jefran pun ngesot di lantai dengan tatapan sedih yang di buat-buat. Sedangkan Arlan dan Kevin mengucek-ngucek matanya berulang kali, berharap yang mereka lihat itu bisa tersingkirkan.
"Sudah biasa," tungkas Prajurit.
Arlan hanya menggeleng, namun ...
'Baby A jagain bunda ya, ayah nitip bunda sama kamu ...,' batin Arlan.
---------------- • ------------ • -----------------
Kini keempat pria ini sudah berada di depan pintu apartemen, dengan Kevin yang memimpin di depan ia dengan sigap menekan bel.
"Siapa?" ujar seseorang dari speaker.
"Kevin."
KLEK!
Pintu tiba-tiba saja langsung terbuka, terdapat pria culun dengan baju compang-camping penuh bubuk-bubuk snack.
Jefran yang ragu langsung mendekati Kevin dan berbisik.
"Yakin vin? tapi kok--"
"Shutt!" potong Kevin.
"Ikut gue ...," ajak pria culun tersebut.
Mereka pun menuju sebuah kamar yang gelap dan terdapat beberapa foto di pajang di sana.
"Lu butuh apa Vin?" tanyanya.
"Bukan gua tapi teman gua," ujar Kevin menatap ke arah Arlan. Arlan dengan antusias angkat bicara.
"Gua yang butuh lu, gua Arlan Pratama ..., Istri gua di culik dan gua butuh lu buat lacak tempat istri gua di sekap."
Pria itu hanya mengangguk-angguk.
"Kalo gue bantu lu, lu bisa kasih gue apa?" lirihnya sambil menunjukkan smirk ke arah Arlan.
"Jef?" panggil Arlan.
Jefran mengangguk dan meletakkan sebuah koper di atas meja serta membukanya, setelah membukanya Jefran pun menjauh.
"Gua bisa kali berapapun yang lu mau," sambung Arlan.
Pria itu pun kembali mengangguk-anggukkan kepalanya."Oke! tapi gua gak butuh itu, gue mau jadi teman lu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNUR
RomanceGadis muslimah bercadar yang bernama Annur Qisya Syakella harus melangsungkan pernikahan dengan seorang ceo tampan pengusaha sukses yang bernama Arlan Pratama. Dugaan Annur setelah ia menikah dengan Arlan, Arlan mungkin akan menyiksanya karna tak te...