Tiga hari telah berlalu kini siksaan demi siksaan Dewi terlontar kan pun semakin parah ia menendang beberapa kali perut Annur, walaupun Annur memeluk perutnya tersebut tak bisa di pungkiri kalo itu tidak sakit.
"Gak asik juga siksa lu gini kalo gak liat muka lu kesakitan," tutur Dewi melepas paksa cadar Annur.
Dewi memegang dagu Annur dan mengangkatnya.
"Jadi ini wajah si jal*ng?"
'Sial, cantik juga.' Batin Dewi.
Cairan bening jernih senantiasa membasahi pelupuk mata Annur, ia tak habis pikir dengan wanita ini yang begitu terobsesi nya akan kehadiran dirinya di hidup Arlan.
Kenapa harus bayinya yang di lampias-in kemurkaan-nya kenapa gak Annur aja?
Annur yang sendari tadi menunduk membangkitkan pandangannya menatap Dewi, Dewi yang awalnya sendiri dari hari pertama kini terlihat beberapa pria berbadan kekar bertato menatap Annur dengan senyum aneh.
"Tunggu apa lagi? Lakuin!" perintah Dewi.
"Gak papa nih bos? Dia kan lagi hamil," ujar salah satu pria tersebut.
"Lu mau duit gak? Kalo gak mau ya gak usah di sini kepar*t!"
"Iya bos iya ...," Ketiga pria tersebut hendak mendekati Annur bersamaan dengan Annur yang ngesot mundur.
BRAK!
Suara hantaman keras itu langsung menjadi pusat perhatian, sebuah mobil truk menabrak hancur pintu gudang terbengkalai itu. Seseorang turun itu Arlan, Dewi yang melihat itu langsung berlari menghampiri Arlan."Kamu di sini?" tanya Dewi.
Arlan mencari sosok-sosok yang ia ingin lihat, di sela-sela ketiga pria tersebut. Dari kejauhan terlihat gamis putih yang Annur kenakan kini sudah lusuh, kotor. Arlan melangkahkan kakinya menuju tempat istrinya berada.
Saat hendak melangkah untuk ketiga kalinya, Dewi langsung angkat suara.
"Jangan biarin orang ini ambil perempuan itu!"
"Siap bos!" ucap ketiga pria itu dengan tegas.
Arlan tak menghiraukan ucapan tersebut, ia melangkah terus melangkah saat akan di hantam oleh salah satu pria itu tiba-tiba saja pria itu tumbang. Terlihat peluru suntik menancap di tangan pria itu, satu demi satu pria itu tumbang.
Kini Arlan sudah di depan Annur, Annur meringkuk memeluk perutnya. Arlan mengulurkan tangannya untuk menggapai bahu perempuan ini. Saat mengapai bahu Annur ...
"Annur mohon," lirih Annur.
Dewi yang melihat kejadian itu hendak berlari menghampiri Arlan namun di cegat oleh Prajurit, Jefran, Kevin dan juga Agrava.
"Sialan, lu gak lihat situasi?" umpat Kevin.
"Wah-wah, ayang evin udah lancar aja nge-umpatin orang." sahut Jefran bangga.
"Iya yah jef," sambung Prajurit.
"Udah-udah, ngapa ngagumin orang nge-umpat sih ... Nih cewek urus dulu." jelas Agrava.
Keduanya mengangguk dan membawa Dewi, ke dalam mobil pan yang tak jauh dari mobil truk yang mereka tabrakan. Kembali dengan Arlan.
Terlihat jelas Annur gemetaran, terlihat darah kering di sekitar Annur tanpa basa-basi Arlan langsung mengendong Annur dan beralih menuju mobil miliknya.
Arlan meletakkan Annur di jok belakang, saat akan menutup pintu Annur menahan pintu tersebut.
"Kak, Annur udah gak ngerasain baby A gerak."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNUR
RomantikGadis muslimah bercadar yang bernama Annur Qisya Syakella harus melangsungkan pernikahan dengan seorang ceo tampan pengusaha sukses yang bernama Arlan Pratama. Dugaan Annur setelah ia menikah dengan Arlan, Arlan mungkin akan menyiksanya karna tak te...