Pagi yang begitu tenang Arlan kini beranjak masuk ke dalam perusahan yang ia dirikan itu. Saat masuk Arlan bingung melihat karyawannya yang berkumpul melihatnya dengan wajah yang tak bisa di katakan.
Terdengar salah satunya berbicara.
"Pak ceo ku sayang kenapa! Kenapa matanya, oOhh my honey."
"OMG wajah tampannya jadi ternodai, bagaimana ini hiks." sambung yang lain.
Mendengar itu Arlan teringat dengan mata ungu yang di buat khas dari istri tercintanya. Arlan tak menghiraukan dan melanjutkan langkahnya menuju lift, namun sekumpulan wanita langsung mengerumuninya memberikan salep serta menawarkan diri untuk jadi istrinya.
"Kerja." ujar singkat dari Arlan bersamaan dengan muka datar.
Sekumpulan tersebut bubar. Kini seseorang datang dan langsung merangkul leher Arlan.
"Hey yo lan, kangen gua gak?" tanyanya.
"Gak."
"Jef lu--"
Belum selesai Arlan melanturkan perkataannya, Jefran kini langsung tertawa keras di sampingnya.
"Kenapa tuh mata, kena belanga kah? gede bet anj*ng haha."
"Ke jedot siku bini." jelas Arlan menepis tangan Jefran den memasuki lift.
Jefran mengikuti Arlan masih sama dengan tawanya yang kerasnya itu.
"Tawa lagi gaji di potong." ucap Arlan tanpa ekspresi.
"Setda pak ceo, main potong-potong gaji gak asik ah." celetuk Jefran.
Saat pintu lift akan tertutup seseorang menahan dengan tangan.
"L-an l-an bentar tunggu." ujar pria itu ngos-ngosan.
Jefran langsung menarik pria itu masuk ke dalam lift agar tak menghambat mereka naik ke atas.
"Napa pra?" tanya Jefran sedangkan Arlan hanya menatap temannya itu.
"Si Samuel ngajak lu ketemuan di base wolf gangster, katanya kalo lu gak datang bini lu jadi sasaran." jelas prajurit mengatur napasnya.
Arlan tak berkutik ia mengepal erat kedua tangannya. Jefran yang melihat kepalan itu tau kalo Arlan sedang marah namun seperti biasa dia hanya diam tak menyemprot ke siapa pun.
"Gimana lan?" tanya Jefran.
"Ikutin aja."
"Tapi lan lu--"
"Gua gak bakal maafin diri gua kalo sampai Annur kenapa-kenapa." sela Arlan menatap Jefran.
Jefran mengangguk.
"Gua temenin." sahut Jefran dan prajurit bersamaan.
______________
Pukul 12 : 05
Di dalam ruangan sudah terkumpul mereka berempat dari Arlan, Jefran, Kevin dan prajurit. Arlan menyusun rencana, mengeluarkan bodyguard miliknya untuk berjaga-jaga jika Samuel membuat masalah dengannya. Arlan tau jika Samuel tak akan berani battle sendiri melawannya namun langsung keroyokan. Arlan tak khawatir dengan dirinya tapi ia justru memikirkan nasib teman-temannya.
Dan tujuan utama Arlan mengeluarkan bodyguard guna melawan anggota wolf gangster agar dirinya fokus ke Samuel.
Semuanya mengangguk setuju. Samuel ialah ketua wolf gangster yang saat itu Arlan pernah bergabung bersama mereka, ketiga pria ini dari Arlan, Kevin dan Jefran kompak keluar melepaskan diri dari wolf gangster sedangkan prajurit masih stay di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNUR
RomantiekGadis muslimah bercadar yang bernama Annur Qisya Syakella harus melangsungkan pernikahan dengan seorang ceo tampan pengusaha sukses yang bernama Arlan Pratama. Dugaan Annur setelah ia menikah dengan Arlan, Arlan mungkin akan menyiksanya karna tak te...