🌞SOLT : 12🌚

579 96 56
                                    

Selamat menikmati kekesalan di part ini:)

Kalo kalian bener2 ngerasa kesel sm part ini🤣

VOMENT jangan lupa!





.

.

.

.

.










Setelah sarapan pagi tadi,Jimin memutuskan untuk mengurung diri dikamarnya. Lagi dan lagi,entah untuk yang keberapa kalinya ia menangis.

Ia masih belum bisa menerima semua fakta yang begitu mengejutkannya. Namun tiba-tiba matanya memberat dan membuatnya tertidur lelap.

Jimin mengeliatkan tubuynya saat merasa tak nyaman dengan tidurnya. Ia sekarang merasa bahwa kasurnya terasa keras. Perlahan ia membuka matanya,mengerjap pelan lalu duduk dan menoleh kesekitar.

Yang pertama kali ia lihat adalah tempat yang gelap,dimana Jimin seperti merasa terkubur disini.

'Kau sudah bangun.'

Jimin terlonjak kaget saat mendengar suara itu. Ia hendak berdiri namun seruan dari suara itu membuat Jimin mengurungkan niat.

'Tetap duduk dan nikmati apa yang akan aku tunjukkan.'

Tak disangka-sangka,tempat yang tadinya gelap kini menjadi tempat bernuansa putih bersih. Dapat Jimin lihat dari ujung matanya jika ada sosok berjubah hitam mendekat kearahnya.

Ia langsung menoleh saat sosok itu duduk disampingnya.

"Kau itu- apa?" Tanya Jimin.

Sosok itu menoleh dan berdehem sebentar. 'Aku ada karna kau.'

Jimin mengernyitkan dahinya bingung. Suara itu seperti suaranya namun sedikit berbeda yang membuat dirinya merasa familiar dengan suara itu.

'Jika kau belum paham tidak usah dipaksakan.'

"Kau itu datang darimana?" Tanya Jimin lagi.

'Aku tidak datang darimanapun,tapi dia yang mendatangkan ku kedalamnya.'

Jimin semakin mengernyit tak paham. Semua ucapannya seolah penuh teka-teki dan kerumitan tersendiri sampai membuat otak Jimin harus berputar jika berbicara dengan sosok itu.

'Kini kau dan aku sudah bersatu,aku hanya akan memberitahumu apa yang selama ini kau fikirkan.'

Jimin menghadap kedepan dan menghela nafasnya. "Memang apa yang aku fikirkan?"

'Emosi mu akan bertambah 3x lipat dari sebelumnya. Karna Jiwa mu bersatu dengan energi ku.'

Jimin mengacak rambutnya frustasi. "Bisakah kau berbicara tanpa memperumit ucapan mu?" Ujarnya kurang santai.

Sosok itu menoleh kearah Jimin dan terkekeh kecil membuat Jimin sedikit kesal karnanya.
'Sudah,perhatikan saja ini.'

Setelah berkata demikian,sebuah gambaran bak seperti sebuah film muncul didinding putih itu.

Semua nampak berjalan normal hingga lama-kelamaan disana menampilkan sesuatu yang membuat mata Jimin membola,jantungnya seakan berhenti berdetak.














Fakta yang baru saja terungkap.















Kini sebuah kenyataan baru juga terungkap.






















Shadow of the LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang