🌞SOLT : 18🌚

572 84 118
                                    

Cuma mau bilang kalau aku kaget waktu liat komen keseluruhan dibook ini. Bahkan baru sampai chapter 17 kemarin komentarnya udah hampir mencapai komen dari keseluruhan komen dari book 7ETCಥ‿ಥ

Makasih banyak╥﹏╥










◦•●◉✿Happy Reading✿◉●•◦
















Seorang lelaki yang sudah memiliki umur yang tak lagi muda,dengan baju khas kerajaannya dan tak lupa mahkota yang terpasang apik diatas kepalanya. Ia berjalan dengan santai menuju ruangannya.

Prajurit yang berjaga didepan pun sontak langsung membungkuk hormat dan membukakan pintu saat sang raja berdiri didepan pintu.

Raja itu masuk bersamaan dengan pintu yang tertutup. Netranya menatap seorang paruh baya yang merupakan tabib kepercayaan dari raja.

Tabib itu berdiri saat menyadari kehadiran raja nya dan membungkuk memberi hormat. "Maaf jika saya lancang telah memanggil Yang Mulia untuk menemui saya."

Sang raja yang tak lain adalah Jeon Hyeonjun itu tersenyum dan mengangguk seolah mengatakan tidak apa-apa.

Hyeonjun duduk disofa tepatnya didepan tabib itu. "Jadi- hal penting apa yang ingin kau katakan tabib Yu?"

"Maaf jika saya lancang berbicara yang tak seharusnya saya berbicara. Tapi kali ini jika saya tidak berkata sejujurnya,saya takut jika akan semakin buruk kedepannya."

Hyeonjun yang paham pun memberi kan tabib Yu kesempatan untuk berbicara.

"Yang Mulia harus membunuh pangeran Jimin." Perkataan tabib Yu,sontak membuat Hyeonjun menatapnya tajam. Tak ada wajah ramah seperti tadi,yang ada hanya wajah datar dan tatapan tajam penuh intimidasi untuk tabib Yu.

"Apa kau tidak waras? Membunuh keponakan ku sendiri yang umurnya saja masih sangat kecil."

Tubuh tabib Yu gemetar hebat karna merasa ketakutan. Ia lantas bersimpuh dilantai sambil menunduk.

"Maafkan saya Yang Mulia,tapi saya hanya berusaha mencegah bencana besar dimasa depan." Ujar tabib Yu. "Kelahiran pangeran Jimin saat itu juga tepat dimana kristal memilih penerusnya. Apa lagi kristal itu hanya bisa diredam dengan pohon itu. Jika pangeran Jimin tak bisa mengendalikannya dimasa depan,maka akan sangat fatal akibatnya."

Hyeonjun menggelengkan kepalanya. "Jika aku membunuh keponakan ku,bagaimana perasaan mereka nanti?"

Tabib Yu mendongak. "Pangeran Jimin masih bisa hidup,tapi dengan setengah kehidupan dari pangeran Jungkook."

Hyeonjun sontak berdiri,ia berjalan kearah tabib Yu yang kini kembali menunduk dalam. "Sebenarnya apa yang ingin kau katakan? Kau ingin membuat keluarga ku menjadi musuh? Begitu?"

Shadow of the LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang