01

13.4K 691 20
                                    

Ketukan sepatu pantofel dengan lantai marmer terdengar begitu nyaring di lorong lantai dua mansion keluarga Mafia ini.

Logan, Seorang Ayah juga pemimpin Mafia yang sangat di segani di negaranya.

Berjalan dengan angkuh menuju sebuah pintu yang berada di tengah lorong, membuat beberapa orang berjas hitam yang menjaga beberapa pintu di sana membungkuk hormat padanya.

Dengan wajah tanpa ekspresinya, dia hanya membalas sapaan itu dengan deheman singkat dengan terus melanjutkan langkahnya.

Namanya Logan. Hanya Logan. Seorang Mafia tanpa marga dan nama tengah. Seorang Yakuza yang menolak di juluki Yakuza dengan alasan kelompok mereka tidak memotong jari kelingking anggotanya hanya agar mereka, para anggota bergantung pada bosnya.

Sama sepertinya, ke empat putranya juga tidak dia beri marga ataupun nama tengah. Tapi Logan memberi mereka semua dua nama.

Tidak banyak yang mengetahui nama kedua anak-anaknya. Hanya beberapa maid dan beberapa pekerja yang menetap di mansion yang tahu karena putra bungsunya yang sering memanggil kakak-kakaknya dengan nama kedua mereka.

Dunia luar mengenal putra-putranya sebagai si sulung Brian, putra keduanya Eric, dan si kembar Ace dan Arley. Lalu Yoshi, Reiki, Kazu, dan Asa adalah nama kedua mereka.

---

Sesampainya di depan pintu yang ia tuju, Logan langsung di sapa oleh penjaga pribadi putra bungsunya, Daniel.

"Selamat pagi Tuan. Tuan Arley dan Tuan Ace berada di dalam."

"Ya."

Logan membalas sapaan Daniel dengan singkat dan langsung memasuki kamar putranya saat si penjaga itu membukakan pintu untuknya.

Harum manis Vanilla seketika menyeruak masuk kedalam indra penciuman pemimpin Mafia itu sesaat setelah memasuki kamar bernuansa putih dan biru langit dengan lukisan matahari dan awan, juga beberapa stiker yang menempel di dinding. Ini adalah kamar putra bungsunya.

Orang luar mengenalnya sebagai Arley putra bungsu seorang Logan yang hanya beberapa kali muncul di depan publik.

Tidak sedikit orang yang percaya jika kedua putra kembarnya akan memiliki sifat dingin dan kejam sepertinya. Tetapi, apa yang orang lain percayai dengan apa yang dia lihat sekarang sangatlah jauh berbeda.

Dua anak berumur tujuh tahun dengan sang kakak yang tengah mengikat rambut adiknya dengan gaya tungkai apel dan si bungsu yang duduk di sofa sambil memakan coklat dengan noda coklat yang ada di pipi dan sekitaran bibirnya.

Matanya menatap polos kakaknya yang tengah mengikat rambutnya dengan terus mengunyah coklat yang ada di mulutnya. Hal itu membuat pipinya ikut bergerak seirama dengan kunyahan giginya.

"Kazwuu"

"Diam"

Logan hanya diam memperhatikan kedua putranya di ambang pintu.

Wajah yang sama dengan kepribadian yang berbeda. Kata yang sangat tepat untuk menggambarkan kedua putra kembarnya.

Perbedaan yang ada di dalam diri keduanya terlihat sangat jelas. Bahkan pakaian mereka sudah menunjukan perbedaan itu.

Kazu yang memakai kaos abu abu dengan celana panjang berwarna hitam dan Asa yang memakai sweater kuning cerah dengan celana coklat pendek selutut.

Sifat Kazu yang cenderung sangat mirip dengannya dan kedua kakaknya, tidak banyak berekspresi, bicara secukupnya, menyukai warna-warna gelap, dan tidak menerima saat dia di perlakukan seperti anak kecil seusianya.

Arley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang