20

3.6K 407 41
                                    

Asa sama Zidan sekarang udah sampe di tempat biasa mereka sama gengnya Satya biasa ketemu.

Asa sama Zidan masih jalan lempeng di gang buat samperin gengnya Satya yang udah keliatan di depan mereka.

Sementara itu, Zidan yang udah kepalang penasaran sama orang-orang yang ada di depan rumah Asa tadi langsung to the point buat nanya.

"Tadi yang di depan rumah, siapa Sa?"

Asa yang di tanya langsung noleh sambil gelengin kepalanya.

"Engga tau titan balu mungkinn"

Zidan yang denger itu cuma tatap Asa males sambil lanjut jalan.

Pas udah sampe, mereka berdua langsung duduk di tempat biasa sambil lanjut mabar Stumbel Guys sampe salah satu orang di gengnya Satya banting hpnya karena kalah mulu.

Mereka mabar sambil ngobrol gaje. Beberapa orang juga ada yang ngelawak.

Mereka juga sampe lupa buat makan saking serunya main bareng. Jadi akhirnya, mereka makan bareng di kang sate pinggir jalan yang kebetulan agak deket dari sana. Abis makan, mereka lanjut lagi jalan jalan. Kadang Zidan suka mikir. Apa ini yang namanya hubungan antar musuh?

Dan sekarang, jam 11 malem. Asa sama kawan kawan udah sampe di arena. Lawan mainnya juga keliatan udah nungguin Asa. Karena sebelumnya juga ada yang balap, jadi suasana di sini rame banget soalnya banyak yang nonton.

Acara balapan itu lancar jaya. Di sana juga udah ada Jendra yang mantau Asa. Ada Daniel juga yang diem-diem ikut pantau Asa. Dan ada satu orang lagi yang ikut mantau tapi gak tau di suruh siapa.

Mereka mulai balapan pas cewe seksoy yang berdiri di tengah udah jatohin saputangannya. Balapan itu di menangin Asa karena lawan main Asa itu ga tau kenapa keliatan banget sengaja ngalahnya.

Asa yang baru aja buka helm itu seneng setengah mati. Ga sadar dia kalo lawan mainnya sengaja halah dari dia. Dari mulai turun dari motor sampe jalan buat samperin Jendra sama Zidan, senyumnya gak luntur-luntur. Malahan sekarang matanya ikut ilang soalnya senyumnya lebar banget.

Senyum Asa itu berhasil bikin beberapa orang di sana teriak gemes.

Satya yang liat itu senyum puas. Bodolah motif lawan main Asa ngalah kenapa yang pentingmah si bocil seneng jadinya dia ikut seneng.

Jendra yang liat Asa udah ada di depannya senyum tipis sambil mulai usap kepala Asa.

"Bagus"

Asa yang di puji makin jadi. Gak tau kenapa, tapi sekarang orang orang yang liat Asa jadi liat bintang bintang juga di sekitaran Asa.

Bahkan lampu diskotik yang di bawa temen Satya buat dugem juga kalah terang dari bintang bintang di sisi Asa.

Sampe akhirnya, bintang bintang itu hilang gara gara omongannya Zidan.

"Buset, silau amat"

Asa yang denger suara Zidan langsung noleh. Tapi bukannya liat Zidan, Asa malah liat orang yang berdiri gak jauh di belakang Zidan.

Matanya tatap Asa intens. Wajahnya mirip banget sama Asa. Dan gak tau kenapa, wajah itu bikin kepala Asa jadi pusing. Asa coba buat liat orang itu sekali lagi dan malah bikin kepalanya makin tambah pusing.

Wajah itu, wajah itu bikin kaset beku yang ada di kepala Asa mulai cair. Sebagian kaset yang udah cair itu mulai muter. Muter semua kejadian tentang 9 tahun yang lalu yang bikin Asa seketika jatoh saking sakitnya kepalanya.

Tapi sebelum Asa jatoh ketanah, Jendra langsung tangkap badan Asa. Wajah Jendra jadi hal terakhir yang Asa liat sebelum matanya mulai nutup.

Seketika, jalanan yang rame banget itu mulai hening.

Kazu yang melihat adiknya tidak sadarkan diri langsung melangkahkan kakinya dengan sedikit tergesa kearah Asa.

Beberapa orang yang ada di sana juga mulai mengerubungi adiknya. Mencoba untuk membantu meski hanya menjadi tindakan yang sia-sia.

Sesampainya di kerumunan, Kazu langsung menerobos masuk dan sesekali mengeluarkan suaranya kala ada beberapa orang yang menghalangi jalannya.

"Minggir."

Suara dingin dan datar itu beberapa kali terdengar.

Orang orang yang mendengarnya seketika menyingkir. Memberikan jalan untuk Kazu.

Sesampainya di tengah kerumunan, Kazu langsung disuguhi pemandangan adiknya yang sedang tidak sadarkan diri dengan seorang remaja laki-laki yang tengah menopang kepala adiknya di pahanya dengan terus menepuk nepuk pipi adiknya pelan.

Dengan secepat mungkin, Kazu mengambil alih adiknya dari orang itu lalu langsung menggendongnya.

Orang orang yang berada di sana seketika terdiam. Bingung dengan keadaan yang saat ini tengah terjadi.

Kazu langsung memberikan atensinya sepenuhnya kepada bocah pendek yang tengah dia gendong. Adiknya. Kembarannya yang telah lama menghilang karena penyerangan yang terjadi di mansion keluarga mereka di jepang.

Hal terakhir yang dia lihat dari adiknya beberapa tahun yang lalu adalah gelengan dan airmata yang terus mengalir juga napas yang tersengal terus menolak dan menggeleng saat dia menyuruhnya untuk pergi.

Sebenarnya saat itu, saat Kazu menyuruh Asa untuk tidak melihat kebelakang adalah karena dia tidak ingin adiknya melihat dia yang sedang membunuh para pria berbadan besar itu dengan menggunakan tangannya sendiri. Dia tidak ingin adiknya menjadi takut kepadanya dan berakhir membencinya.

Kazu terkekeh kecil saat mengingat dirinya yang hampir tidak menepati janjinya kepada adik manisnya karena saat itu dirinya yang sempat tertembak dan berakhir dengan jantungnya yang sempat tidak berdetak selama 1 menit.

Saat Kazu mulai melangkahkan kakinya, langkahnya terhenti oleh tiga orang yang mungkin saja teman adiknya. Salah satunya adalah orang yang menopang Asa di pahanya tadi.

"Berhenti."

Kazu menatap tiga orang yang menghadang jalannya itu satu persatu.

"Kembalikan."

Kazu menatap orang di depannya dengan tatapan dingin lalu mulai melangkah kembali.

"Eh LO-"

Perkataan dari teman Asa itu terpotong oleh Daniel yang tiba tiba muncul di depan mereka bertiga.

"Jelaskan."

Kazu yang melihat itu memerintah tanpa berbalik. Lalu dia mulai masuk kedalam mobil di depannya untuk membawa Asa ke rumah sakit.

Kazu meninggalkan Daniel yang mulai berusaha menjelaskan apa yang terjadi kepada tiga teman Asa yang menghadangnya tadi.

--

Pe

Minat gak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minat gak?

Tapi kalo kalian gak minat juga tetep gue debutin si wkwkwk😔

Segini dulu yak

Arley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang