Kazu menyandarkan punggungnya di sofa yang tidak jauh dari brankar tempat Asa berbaring. Sekarang mereka sudah sampai di rumah sakit dan menempati ruangan VIP.
Kakak ketiga Asa itu berniat untuk tidur sejenak sambil menunggu ayah dan kedua kakaknya datang. Dia mulai memejamkan matanya saat tubuhnya mulai merasakan lelah dengan kantuk yang mulai menyerang.
Setelah sampai di negara ini, dia langsung pergi ke arena balap dimana adiknya sedang balapan tanpa beristirahat terlebih dahulu.
Beberapa menit pun berlalu dan Kazu mulai tertidur.
Berbeda dengan Kazu yang tertidur, Asa terlihat sangat gusar di atas kasur lembut ruang dengan bau obat itu.
Asa sadar dari pingsannya 2 menit yang lalu. Sekarang dia sedang mengingat-ngingat apa yang terjadi padanya sampai dia bisa berakhir di atas kasur lembut dengan kamar yang berbau obat.
Asa bergelut dengan pikirannya untuk mengingat ngingat apa yang telah terjadi. Sampai akhirnya, matanya tidak sengaja melihat sebuah penampakan di atas sofa.
Dan itu seketika membuat ingatan Asa yang kabur menjadi sedikit jelas. Lalu beberapa menit kemudian, ingatan yang terpecah itu mulai bersatu membuat Asa mencabut infusnya lalu mulai melangkahkan kakinya kearah Kazu yang berada di sofa.
Asa mulai naik pada pangkuan Kazu yang sedang tertidur. Lalu dagunya mulai dia tumpukan di bahu Kazu dengan tangan yang terus mengeratkan pelukannya pada tubuh Kazu.
Kazu yang merasakan dingin dari bahunya mulai terbangun dari tidurnya. Lalu, setelah tahu apa penyebabnya, tangan Kazu mulai naik mengusap kepala Asa dengan mata yang masih terpejam.
Hal itu membuat suara tangisan Asa menjadi terdengar.
"Tetap cengeng hm?"
"Sudah mengingat semuanya?"
Kazu bertanya dengan mata yang sedikit melirik punggung bergetar Asa yang tepat di atasnya.
Sementara itu, Asa yang mendengar pertanyaan Kazu hanya mengangguk singkat.
Beberapa menit pun berlalu. Tangisan Asa sudah mulai mereda dengan hanya menyisakan sesegukan kecil.
Sejak tadi Kazu tidak mengangkat suaranya lagi karena kakak kembar Asa itu lebih memilih untuk kembali memejamkan matanya dengan terus mendengarkan suara tangisan Asa yang tepat ada di telinganya.
Asa yang sudah menetralkan kembali nafasnya akhirnya membuka suara.
"k-Kazu.. "
Asa mulai mengangkat kepalanya untuk melihat Kazu secara jelas dari samping. Kazu yang merasakan itu juga menolehkan kepalanya untuk menatap adiknya dengan tangan yang terus mengusap kepala Asa.
"Hm?"
"Ayo pelgi dali sini.."
Asa berbicara dengan sangat pelan. Dia takut jika Kazu tidak mengijinkannya untuk pergi.
"Ya, Tapi ayo tunggu ayah dan kakak sebentar."
"Oke"
Setelah itu, terjadi keheningan selama beberapa saat di antara sepasang kakak beradik itu. Sampai akhirnya,
"Asa."
"Iya?"
"Siapa yang mengijinkan mu mencabut infusnya?."
Tenang dan menusuk.
----
Dikit biar kalian tersiksa muahahahha
Akhirnya watashi sudah berhasil membuka portal isekai
Btw side story zusa dah debut ya yank
Ternyata yang ini ga perlu banyak revisi😔
KAMU SEDANG MEMBACA
Arley
Random[COMPLETE] BROTHERSHIP! Asa, cowo cadel nan kiyowo yang sok keren dengan wajah jepangnya yang punya 3 tato di tubuhnya yang masih jadi misteri. Bisa baca langsung ch 11 apa serunya dah nie buku btw -1 pelajaran dan manfaat • cimolgulung