04

5.1K 507 0
                                    

"Apa?"

Kazu yang melihat adiknya itu mengadahkan tangan kepadanya, mengernyit bingung.

Setelah menarik Asa untuk masuk tadi, Kazu langsung membawa Asa ke kamar mandi untuk membersihkan tangan dan kakinya. Dan sekarang, Kazu sedang menemani Asa untuk menonton kartun di  ruang keluarga.

"Asa ingin pelmen"

"Tidak."

"Kazuuu"

"Kau sudah makan tiga permen Asa"

"Tapi Asa ingin pelmen... "

"Tidak"

"Kazuuuuu"

"Tidak Asa"

"Kakaaaaa"

Tuhan... Kenapa kau memberikan cobaan seberat ini untuk Kazu...

"Uh.. Baiklah"

"Yeay! Telimakasih kakak!!"

Dan begitulah drama permen itu terjadi.

Kazu langsung mengeluarkan sebuah botol kecil dari kantung celananya. Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam botol itu yang berbentuk seperti, kepala beruang(?). Lalu dia memberikan itu kepada Asa.

Itu adalah sebuah vitamin. Tentu saja meskipun Kazu tergoda dengan buaian Asa, tapi tetap saja dia tidak akan mungkin memberikan Asa permen saat anak itu bahkan sudah memakan tiga permen sekaligus tadi.

Asa menerima 'permen' itu dengan senang. Lalu, beberapa detik setelah memperhatikan bentuknya, tiba tiba dahinya mengernyit.

"Ini bukan pelmen... "

Ah.. Ternyata Asa mengetahuinya.

Kazu tersenyum tipis mendengar itu. Dia menumpukan kedua tangannya untuk menahan kepalanya dari sandaran sofa yang sedang dia duduki. Matanya masih terus berfokus pada kartun di depannya. Sepenuhnya mengabaikan perkataan Asa tadi.

Asa yang merasa di abaikan akhirnya mulai menggeser tubuhnya untuk mendekati Kazu.

Dia yang memegang vitamin di tengah tengah kedua tangannya itu mulai berbicara kembali.

"Kazuu! Asa tahu ini bukan pelmenn"

Kazu hanya melirik Asa sekilas lalu langsung mengalihkan pandangannya kembali ke arah tv besar yang ada di depannya.

Sementara itu, Asa yang melihat tingkah Kazu mulai merengek.

"Kazuuuuuuuuu"

"Diamlah Asa aku sedang menonton"

Mendengar penolakan dari Kazu tidak membuat Asa menyerah dan menghentikan rengekannya.

"Kazuuu"

Karena Kazu mulai jengah dengan rengekan adiknya itu, Kazu mulai menanggapinya.

"Apa?"

"Ini bukan pelmenn"

"Hmm benarkah?"

Kazu melihat adiknya dengan serius.

Asa dengan terburu mengangukan kepalanya.

"Itu jelly Asa" Setelah mengatakan itu, Kazu langsung menyenderkan punggungnya pada sandaran sofa di belakangnya.

Mata Asa melebar karena terkejut. Asa langsung bergantian menatap 'jelly' di tangannya dengan Kazu yang ada di sebelahnya.

"Benalkah??"

"Ya. Kau coba saja"

Asa langsung melahap 'jelly' yang ada di tangannya itu. Lalu dia langsung menatap Kazu.

Arley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang