*Jangan Copy story aing sembarangan!!
*Dilarang Plagiat!!!-______-
*Dilarang ngepost ke berbagai bentuk Sosmed manapun!!
________________________________________
Itu wajar untuk menginginkan yang tidak bisa kamu miliki. Dan selama yang bisa kuingat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• •
JIEUN POV
Dia sangat cantik hingga membuatku ingin mencabuti rambutku—atau mungkin mengunyahnya seperti dulu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat Jungkook masuk bersama Chungha, aku menyesal memberitahunya bahwa dia harus kembali membawa gadis-gadis ke rumah.
Apa yang aku pikirkan?
Aku mengatakannya untuk bersikap adil, tetapi situasi saat ini adalah bukti bahwa itu bukan sesuatu yang bisa aku tangani.
Chungha memeriksaku sama seperti aku melakukannya padanya. Itu pada dasarnya adalah kontes menatap. Aku menangkapnya melirik payudaraku. Dia memergokiku menatap hidungnya yang sempurna dan rambut panjangnya yang halus. Kemudian dia akan memindahkan tangannya ke kaki Jungkook, dan mataku akan mengikuti sebagai bentuk penyiksaan diri.
Fakta bahwa perhatianku telah bergeser secara dramatis, dari Kang ke apa yang terjadi antara Chungha dan Jungkook, benar-benar membuka mataku.
Aku pikir, mungkin hatiku sedang berbelok, menemukan cara untuk melanjutkan hidup bersama Kang. Ketidakmampuanku yang disebabkan oleh kecemburuan untuk fokus, membuktikan sebaliknya.
Song Kang yang malang. Pria itu tidak mungkin lebih baik. Dia tidak melakukannya untukku seperti yang dilakukan Jungkook.
Aku tidak memiliki kebutuhan yang tak terkendali untuk melompatinya, tidak merasakan ketertarikan yang kuat, seperti yang kurasakan setiap kali Jungkook berada di ruangan itu.
Jungkook mengambil botol kosong Chungha sambil berdiri. "Kamu mau bir lagi?"
"Aku ingin satu," katanya.
Fakta bahwa Jungkook menunggunya dan mengabaikanku seharusnya tidak menggangguku, mengingat aku duduk di sebelah pria yang kukencani.
Song Kang menatapku dengan memuja, saat aku meluapkan perasaanku yang kacau.
