Chapter 28

239 53 10
                                    

Jan lupa vommentnya genkz
Tekan 🌟 Hargai Penulis

Satu or dua chapter lagi end ya genkz ...

Happy Reading 💜💜💜

Happy Reading 💜💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



JUNGKOOK POV

Jika aku ingin mendapatkan kepercayaan Jieun lagi, aku harus memulai dari bawah.

Tiga tahun lalu, seks pertama kali memicu hubungan kami.

Aku tidak ragu bahwa ketertarikan yang kuat masih ada, tetapi itu tidak bisa menyelesaikan semuanya sekarang. Jika aku ingin mendapatkan kepercayaannya, aku harus terbuka tentang hal-hal sulit, seperti ingin dia melakukan hal yang sama.

Dengan setiap tahun yang berlalu, menahan segalanya menjadi lebih beracun bagiku. Jadi, baru-baru ini aku mulai menemui terapis untuk pertama kalinya dalam hidupku. Masih terlalu dini untuk mengatakannya, tetapi aku berharap itu akan membantu.

Jieun sibuk dengan kuliah saat semester berakhir. Aku menghabiskan sebagian besar waktuku untuk mengerjakan transisi ke peran baruku menuju Konstruksi Jeon, di bawah pengawasan ayahku.

Aku berencana untuk tidak bertemu Jieun sampai Natal tiba, meskipun setiap malam aku tergoda untuk mengiriminya pesan.

Aku berharap dia mengerti bahwa tidak ada yang akan mencintainya sepertiku.

Ya, aku melakukan pekerjaan yang baik dalam menangani hal "mari berteman saja" ini. Tetap saja, aku bersumpah untuk memberinya ruang, menyimpan semua omong kosong itu di dalam hatiku untuk saat ini.

Beberapa hari sebelum Natal, bayangkan keterkejutanku, ketika aku membuka pintu suatu sore dan menemukan seorang wanita cantik berambut cokelat berdiri di sana—yang sangat aku rindukan.

Beberapa hari sebelum Natal, bayangkan keterkejutanku, ketika aku membuka pintu suatu sore dan menemukan seorang wanita cantik berambut cokelat berdiri di sana—yang sangat aku rindukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai." Ujarnya. Mulutku menyunggingkan senyum lebar. "Semoga tidak apa-apa bagiku untuk mampir."

Ayahku berbicara dari balik koran. "Percayalah padaku. Kamu baru saja membuat hari-harinya menyenangkan, Jieun."

"Terima kasih telah bicara untukku, pak tua."

"Hai, Jieun." Ayah melambai.

"Hai, paman."

My Hot Crush ✔CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang