*Jangan Copy story aing sembarangan!!
*Dilarang Plagiat!!!-______-
*Dilarang ngepost ke berbagai bentuk Sosmed manapun!!
________________________________________
Itu wajar untuk menginginkan yang tidak bisa kamu miliki. Dan selama yang bisa kuingat...
Yaaashhhh ..... finally ending genkz Before reading the last chapter Yuuk tekan 🌟 biar Aing semangat buatin ide baru untuk all reader-nim tersyintaa ....
Hayyuuuuuk 💜💜💜
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • JIEUN POV
Jungkook dan aku sedang menuju rumah setelah makan malam di luar suatu malam, ketika dia mengejutkanku dengan menarik ke tempat parkir The Cocktail's.
Nah, ini adalah ledakan dari masa lalu.
"Apa yang kita lakukan di sini, Jung?" Dia menempatkan truk di taman.
"Ji, kamu belum datang ke sini selama bertahun-tahun, kan?"
"Ya. Seperti selamanya."
"Yah, aku menelepon dan memeriksa, dan malam ini adalah The Pour Your Heart Out. Tidak percaya mereka masih melakukannya. Kupikir mungkin kita harus memeriksanya."
Sambil tersenyum, aku melepas sabuk pengamanku dan mengikuti Jungkook, keluar dari truk.
Saat ini musim semi tahun pertamaku di perguruan tinggi. Minggu ini sangat menegangkan, mengerjakan aplikasi sekolah hukum. Aku tidak sabar untuk menendang kembali dan menikmati beberapa minuman di tempat lamaku.
Gelombang nostalgia menghantamku, saat kami memasuki The Cocktail's.
Bahkan baunya sudah tidak asing lagi, alkohol bercampur dengan campuran berbagai parfum dan keringat.
Kami menemukan meja, dan Jungkook menuju ke bar untuk mengambilkan mojito untukku dan bir untuknya. Ketika dia kembali, kami duduk menghadap panggung.
Saat pengakuan dimulai, itu membawa kembali semua perasaanku, sejak aku mengesampingkan ketakutanku dan naik ke atas panggung sendiri.
Pengakuan malam ini penuh dengan emosi, dari seorang gadis yang belum memberi tahu keluarganya bahwa dia hamil, hingga seorang pria yang mengaku mencuri celana dalam teman sekamarnya.
Meskipun aku suka mendengarkan, beberapa di antaranya berfungsi sebagai pengingat, betapa beruntungnya aku berada dalam hubungan yang stabil dan sehat.
Sekitar enam bulan setelah Jungkook pertama kali menunjukkan rumah barunya, aku tinggal bersamanya. Kami telah hidup bersama selama lebih dari satu tahun sekarang.
Pada awalnya, aku ragu untuk meninggalkan kak Jongsuk, tetapi ternyata itu adalah keputusan terbaik, tidak hanya untukku tetapi juga untuknya.
Hidup sendiri benar-benar mendorong kakakku untuk menempatkan dirinya di luar sana, dan mulai berkencan lagi.
Siapa yang tahu apa yang kak Jongsuk butuhkan selama ini adalah hidup terpisah dariku?
Aku melihat Jungkook mengangguk pada seorang pria di sudut.
"Siapa itu?"
"Tidak ada." Jungkook telah mengayunkan kakinya ke atas dan ke bawah, dan gelisah malam ini. Dia tampak tegang. Dia tiba-tiba berdiri.
