*Jangan Copy story aing sembarangan!!
*Dilarang Plagiat!!!-______-
*Dilarang ngepost ke berbagai bentuk Sosmed manapun!!
________________________________________
Itu wajar untuk menginginkan yang tidak bisa kamu miliki. Dan selama yang bisa kuingat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • JIEUN POV
Menimang bayi Luna dalam pelukanku, aku menatap wajahnya yang manis. Karma Kecil baru saja menginjak usia tiga bulan. Aku hanya pernah melihatnya di rumah sakit. Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi temanku di rumah sejak dia melahirkan.
Ini juga pertama kalinya aku menemuinya, sejak Jungkook kembali ke kota.
"Berapa lama dia tinggal?" Luna bertanya.
"Nah, itu yang menentukan. Setelah semua itu, dia telah kembali ke Jepang beberapa hari setelah Chuseok. Dia ada di sana sekarang."
"Secepat itu?"
"Kakakku berkata bahwa dia tidak yakin kapan, atau apakah dia akan kembali. Jungkook tidak spesifik."
Dia sudah pergi selama seminggu. Dan dia tidak repot-repot mengucapkan selamat tinggal, meskipun dia menelepon Kak Jongsuk untuk memberitahunya bahwa dia akan pergi.
"Apa kau kecewa, Ji?"
Menyesuaikan bayi dalam pelukanku, aku berkata, "Aku tidak tahu bagaimana perasaanku, Luna. Aku sudah kacau sejak dia kembali, tetapi kepergiannya yang begitu tiba-tiba membawa kembali beberapa kenangan buruk."
"Bagaimana kamu tahu dia tidak akan kembali?"
"Aku tidak tahu, tetapi masalah yang lebih besar adalah … mengapa aku begitu khawatir? Kepulangannya adalah mimpi buruk terbesarku selama ini. Kurasa aku baru saja terbiasa dengan gagasan membawanya kembali ke kota. Aku menyukai kenyataan bahwa dia dan kak Jongsuk menemukan cara untuk memperbarui persahabatan mereka. Itu membuat stres karena kepulangannya sepadan."
Luna melipat beberapa pakaian putrinya dari keranjang cucian. "Apa kamu sudah memberi tahu Sehun tentang masa lalumu dengan Jungkook?"
"Ya. Belum lama berselang. Itu adalah sebuah kesalahan. Dia menjadi brengsek bagi ayah Jungkook selama Chuseok."
"Apa yang membuatmu memberitahunya?"
"Dia terus memanggilku karena bertingkah aneh. Dia pikir aku selingkuh. Aku sudah selesai berbohong tentang sesuatu. Hidup ini terlalu singkat. Tidak ada yang diperoleh dari menyembunyikan kebenaran. Aku menceritakan semua kepadanya, dan aku meyakinkannya bahwa itu tidak berarti apa-apa lagi, bahwa itu sudah lama sekali. Tapi kupikir itu membuatnya insecure. Lebih buruk lagi, aku sudah berantakan sejak Jungkook pergi. Sehun juga bisa merasakannya."
Luna menghela nafas. "Kamu masih memiliki perasaan untuk Jungkook. Itu semua yang aku tahu."
Tidak ada yang menyangkalnya. "Kepulangannya membuatku sadar bahwa apa pun yang terjadi di antara kami, pertama dan terutama, Jungkook tetaplah keluargaku. Dan meskipun kepulangannya tidak mudah bagiku secara emosional, rasanya seperti mendapatkan kembali bagian dari keluargaku. Di situlah aku merasa paling aman dengan Jungkook saat ini—menjaganya di ruang itu dan tidak…"
