EPISODE 25

0 0 0
                                        


Setelah sampai di bandung aku langsung mengantar Viera ke rumahnya kemudian aku langsung kembali ke rumahku dan langsung beristirahat.

Di perjalanan kali ini aku lebih lelah daripada biasanya karena kali ini aku tidak hanya dikuras tenaga fisiknya namun juga tenaga batin nya dengan seharian bersama Viera.

Batinku adalah korban yang paling menderita dalam perjalanan kali ini.

Sesampai di rumah aku langsung memarkirkan mobil di garasi dan masuk kedalam rumah.
Mamah sempat menawarkan ku makan malam namun aku menolaknya.

Seperti biasa ketika aku baru habis bepergian aku biasanya membersihkan diri dahulu. Setelah mandi, keramas, ganti baju, barulah aku ke Kasur dan mengecek hp.

Aku sangat terkejut saat melihat jam di hp masih menunjukkan jam 9 lewat 30 menit padahal badanku terasa lelah sekali namun ternyata belum selarut yang ku kira.

Namun karena aku sudah bersih-bersih dan bersiap untuk tidur aku tetap memilih untuk langsung beranjak tidur. Aku itu memiliki kebiasaan yaitu ketika tubuhku sudah benar-benar bersih seperti habis mandi, maskeran, atau memakai body lotion, maka aku akan berusaha untuk mengurangi aktifitas-aktifitas yang berpotensi menyebabkan kekotoran.
Intinya Aku hanya malas untuk membersihkan diriku dua kali.

“KRIINGGG!” bunyi alarmku di pagi hari membuat telingaku memberontak.
“bacoot elaahh” gumamku kemudian mematikan alarmnya, namun aku tidak tidur lagi karena aku adalah orang yang kalau sudah bangun susah atau bahkan tidak bisa jika ingin tidur lagi.

Aku kemudian berangkat sekolah dan hari-hari berlalu seperti hari biasanya. Nothing special untuk pekan ini kecuali akhir pekan ini karena Viera akan ulang tahun yang ke 17 nanti.

Di sekolahku sendiri juga tidak ada acara atau peristiwa apa-apa sehingga hidupku menjadi flat dan berjalan lumayan lancar. Namun jika aku diberi kemudahan entah kenapa aku justru berburuk sangka dengan takdir, seakan-akan lubuk hatiku bertanya-tanya akan ada apa nantinya.

Hidup itu pasti bergelombang, ibarat kata seperti Elektrokardiogram yang selalu menunjukkan bentuk naik turun jika manusia masih hidup namun ketika manusia sudah mati maka Elektrokardiogram akan menunjukkan garis lurus. Begitu juga dengan kehidupan, jika kehidupan kita menjadi flat dan tidak ada rintangan atau keberhasilan maka bisa dibilang kehidupan kita tidak hidup.

Tak terasa hari kamis sudah datang dan artinya ulang tahun Viera tinggal 2 hari lagi. Entah kenapa baru-baru ini aku sering merasa kelelahan.

Aku juga mengalami mimpi buruk saat tidur siang di rooftop tadi dan badanku terasa lebih lelah dari biasanya, karena itu aku memutuskan untuk izin pulang lebih dahulu dan tidak ikut latihan basket bersama tim.

Ngomong-ngomong untuk acara ulang tahun Viera aku sudah menyiapkan rencana nya sedemikian rupa. Aku juga sudah mengajak teman sekelas untuk kerja sama terutama Viera’s geng yang paling berpotensi untuk memberitahukan rencana surprise ini ke Viera.

Aku juga sudah mulai memikirkan ingin membeli barang apa untuk kado ulang tahun Viera yang ke 17.

Sambil aku berpikir dan membayangkan bagaimana rencana itu terlaksana, tidak terasa di rumah sudah menunjukkan pukul 8.

Memang pukul 8 malam masih belum cukup malam untuk anak kelas 12 namun entah kenapa hari ini aku lebih lelah dari biasanya.

Aku memutuskan untuk tidur lebih awal dan tidak terasa tiba-tiba aku sudah pulas tertidur dan tiba-tiba sudah berada didalam mimpi.

Malam itu cukup banyak hal-hal buruk yang ada didalam mimpiku dan bukan hanya satu mimpi namun setelah mimpi pertama selesai tiba-tiba aku merasa seperti pindah dunia dan berada di mimpi selanjutnya begitu juga seterusnya hingga aku tiba-tiba terbangun karena mimpi yang ku alami cukup buruk.

Aku mengecek hp dan ternyata alarm ku sudah berbunyi lebih dari 10 kali dan tentu saja aku bangun kesiangan hari ini namun aku masih memikirkan mimpi-mimpi semalam sehingga aku bukan nya buru-buru untuk berangkat malah melamun.

Banyak hal yang kupikirkan sehingga terlalu banyak untuk dipikirkan aku seorang diri.

Aku memutuskan untuk bolos sekolah hari ini. Aku tetap izin ke orangtua dengan judul belajar ke sekolah namun kenyataan nya aku ke café. Mendengarkan lagu, memainkan gitar, menulis, dan menjernihkan pikiranku kembali.

Namun didalam perjalanan entah kenapa aku masih tidak bisa melupakan mipi-mimpi semalaman.

Mulai dari mimpi keluargaku ditangkap dan dijatuhi hukuman mati hanya karena aku menghajar anak anggota dewan. Kemudian mimpiku selanjutnya adalah aku bermimpi aku dan Viera berpisah, sebenarnya aku tau bahwa aku dan Viera tidak akan selamanya bersama, hanya tinggal menunggu waktu namun entah apakah aku akan siap menghadapi hal tersebut atau tidak.

Kemudian aku juga bermimpi aku dan keluargaku jatuh miskin dan membeli rumah angker, didalam rumah tersebut ada monster yang merenggut nyawa keluargaku satu-persatu.

Mungkin mimpi yang terakhir terdengar aneh untuk kalian, terdengar seperti mimpi bocah-bocah umur 5 tahun, namun entah kenapa aku justru khawatir.

Bagaimana jika hal itu terjadi? Seperti yang kalian tahu bahwa sebelumnya aku pernah berkata bahwa keluarga adalah segalanya bagiku, aku tidak bisa membayangkan jika harus meninggalkan keluargaku atau justru jika aku yang ditinggal oleh keluargaku.

“mas maaf dari tadi sejak mas masuk kesini mas belum pesan apa-apa lho. Silakan dipesan ya mas daftar menu nya ada di sini” ucap seorang pelayan di café itu sambil memberikanku buku berisi daftar menu di café itu.

Dari sekian banyak menu yang tersedia aku hanya memesan kopi hitam dengan roti.

bbyy: Edgarr kamu kenapa ga ke sekolah hari ini? sakit yaa?
Me: hhhmmm
bbyy: edgar kamu kenapa? Marah ya sama aku? ☹
Me: lu lagi sibuk ga Raa?
bbyy: lagi eskul
Me: abis eskul ada acara ga?
bbyy: gaada
Me: temenin gua yak di café
bbyy: café manaa?
Me: biasa

Kemudian aku menutup hp.
Sebenarnya aku tidak enak meminta Viera datang hanya untuk menjadi teman ceritaku namun aku kira ini adalah satu-satunya solusi.

Viera sendiri pasti justru senang karena dia akan menjadi orang pertama yang mendengar tentang mimpiku dan dia akan mendapat makan gratis.

Aku juga sengaja tidak memberitahukan ke keluarga soal ini karena pertama keluargaku pasti akan menganggap bahwa aku hanya membual dan berpura-pura percaya dengan omonganku.

Kemudian alasan kedua aku tidak memberitahukan hal ini ke keluargaku adalah karena aku tidak ingin membuat mereka khawatir atau mengganggu mereka karena aku tahu pasti keluargaku memiliki dua respon. Saat aku pertama kali cerita mereka pasti tidak menganggap bahwa aku se takut ini namun ketika mereka melihat tingkah laku dariku kemungkinan respon mereka justru akan berlebihan.

Begitu Viera datang aku langsung bercerita semuanya ke Viera sambil menyenderkan kepalaku di bahunya.

Aku juga langsung memesankan Viera minum. Pada saat itu aku terlihat seperti seorang yang tidak berdaya, sangat berbeda sekali dengan diriku yang biasanya.
*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hati & logikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang