Sejak kejadian itu aku memutuskan untuk menjaga jarak dengan Viera.
Aku ingat Niatku bersekolah disini bukan karena itu, mau bagaimanapun juga aku harus mengetahui posisiku dan kembali fokus ke tujuan awal.
Sudah sepekan lebih aku bersekolah di Alexandria dan aku sudah mulai aktif di berbagai cabang entah itu olahraga maupun dikelas.
Dalam sepekan lebih ini juga aku sudah berbaur dengan beberapa teman-teman sekelas.Aku mulai berpikir sepertinya teman-teman disini agak berbeda dari teman-temanku yang sebelumnya.
Orang-orang disini jauh lebih ramah, dan lebih memiliki hal bernama “sopan santun”, sehingga sangat kecil sekali aku melihat pembully an.
Mungkin salah satu penyebab hal ini adalah karena Alexandria mayoritas murid-muridnya di keluarga yang kekayaan nya diatas rata-rata sehingga mereka juga bingung ingin mem bully siapa dan apa yang bisa menjadi bahan bully.
Kemudian hal yang paling memungkinkan di Alexandria ini jika terjadi permusuhan disini adalah bertengkar.
Jujur bagiku itu jauh lebih adil, dimana 2 orang yang bersangkutan akan saling meninju. dibanding gerombolan yang mencaci maki 1 orang.Hal lainnya yang membuatku semakin suka dengan sekolah ini adalah beragamnya jenis-jenis murid yang ada disini dan meskipun murid-murid disini beragam mereka tetap tidak mencaci maki satu sama lain.
Yang suka nongkrong, ngerokok dan balapan tidak akan ikut campur urusan murid-murid yang hobinya nonton anime, belajar, dan kegiatan rumahan lain nya. Begitu juga sebaliknya.
Dan hal lain yang kusuka di sekolah ini adalah karena ke random an murid-murid di kelasku.Mulai dari Danu dan Gio si sobat ambyar, kemudian ada Tasya dan Naya yang kerjaan nya ghibah plus tiktok an di kelas, namun di sisi lain kelasku juga memiliki para siswa-siwa ber prestasi. Seperti Natan, Hana, dan Aku. Ada juga yang wibu seperti Adit dan Key. Tetapi walaupun mereka sama-sama menyukai anime, sifat mereka berlawanan.
Yang satu jutek yang satu lagi gajelas. Kalau kpop ada ga? Jangan ditanya lagi kalau kpop hampir semua siswi di Alexandria memiliki biasnya masing-masing.
Namun anehnya walaupun masing-masing siswa disini memiliki kegemaran yang berbeda tidak ada diskriminasi.Tidak seperti sekolah-sekolahku yang dulu yaitu sekolah negeri namun wajar bagiku karena sudah biasa mendengar cerita sekolah negeri seperti itu, tapi menurtku tetap saja semua tergantung orangnya masing-masing karena itulah kalau ingin merubah sesuatu mulailah dari mrubah dirimu sendiri.
Sebenarnya di negeri bukan berarti murid-muridnya tidak beragam, bahkan bisa dibilang lebih beragam karena kapasitas murid negeri jauh lebih banyak di banding sekolah swasta namun yang harus di garis bawahi adalah diskriminasi dan pembully an nya.
“eh gar gua balik duluan ya” ucapa Gio pamit denganku yang masih sibuk memegang hp di kursi, aku hanya menganggukkan nya.Tiba-tiba aku kepikiran pergi ke suatu tempat. Tidak lain dan tidak bukan tempat itu adalah rooftop SMA ini. Tempat yang katanya menjadi tempat paling tenang saat siswa-siswa sedang pulang.
Aku memutuskan duduk santai di ujungnya, megeluarkan airpods dari ransel, menyetel lagu dengan volume dikencangkan, dan melihat pemandangan. Benar-benar staterpack lelaki sadboy walaupun aku tidak sedang sedih, hanya ingin mencari ketenangan saja.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
hati & logika
Romancecerita ini tentang perjalanan bagaimana sebuah pasangan yang tidak disatukan oleh hati atau pun logika, tetapi takdir yang menyatukan mereka. karena menurut sudut pandang hati dan logika, mereka tidak akan pernah bisa bersatu.