EPISODE 17

0 0 0
                                    


“PRIITT” pluit dibunyikan tanda pertandingan dimulai.

Seno anak IPA bertubuh besar yang satu tim denganku melompat dan berusaha mengambil bola.

Aku langsung menerima bola dari Seno dan mulai menganalisa kemana aku harus mengumpan sambil perlahan maju.

Sialnya hampir semua dijaga ketat oleh tim inti yaitu timnya Juna dan Natan.

Namun beruntungnya ada satu anak yang tidak bisa diam sehingga musuh menjaga nya dengan 2 orang, aku yang melihat kesempatan itu langsung mencoba bergerak sedikit maju dan kemudian melepaskan tembakan three point. Dan berhasil!

Skor pertama sekaligus tembakan pertama di pertandingan persahabatan ini.

Menurutku ini bukanlah awalan yang buruk. Bahkan pelatih sudah mulai berbisik-bisik dengan pemain tim inti di bangku cadangan. Namun tidak semua berjalan dengan mulus.

Aku memang cukup jago dan posisiku memang paling berpengaruh dalam tim namun basket adalah olahraga tim sehingga membutuhkan kerjasama tim, percuma jika rekan satu timku payah. Alhasil skor berakhir dengan angka 60-70 dan di menangkan oleh tim Juna dan Natan.

Setelah pertandingan usai pelatih menemuiku dan mengatakan bahwa aku bisa menempati tim inti dalam beberapa waktu ke depan yang kebetulan posisi point guard nya sedang mengalami cedera.

Jika aku bisa bermain lebih baik di tim inti aku bisa menggeser point guard aslinya. Aku yang awalnya kelelahan hingga ngos-ngos an menjadi segar kembali mendengarnya.

“congrats ya broo” ucap Juna menepuk bahuku kemudian pergi.

“asik ada yang masuk tim inti nih” ucap Natan menyenggol bahuku.

“tar malem traktir yak” ucap Natan yang sudah duduk di sebelahku.

“iya santai aja” jawabku santai. Di Alexandria sudah bukan hal asing jika ada yang berhasil akan sesuatu seperti berhasil jadian, berhasil memenangkan lomba, dan lain-lain nya maka akan ada traktir-traktiran.

Budaya itu ada terutama di kelas IPS, bahkan sebelum aku memberitahu mereka bahwa aku berhasil masuk tim inti, mereka sudah tahu duluan.

*whatsapp view

GRUP AMBYAR
Danu: coy
Danu: ADA YANG MASUK TIM INTI LOHHH…
Gio: SIAPKAN PERUT KALIANN!!!
Me: anj. Lu tau dr mana kampret
Danu: Natan barusan pc gw hehe

Aku langsung menatap Natan dengan tatapan  ingin membunuh. Namun Natan hanya membalas tatapanku tanpa dosa.

Dari sini aku mulai merasa aneh. Di sekolah-sekolahku sebelumnya aku tidak pernah se senang ini walaupun aku juga sering mentrakrtir teman-temanku.

Entah apa yang ada di sekolah ini sehingga bisa mengubahku. Dari sini aku mulai merasa sepertinya aku sudah jatuh cinta dengan suasana ini dan kelak aku akan merindukan nya.

Merindukan rasanya memiliki teman yang supportif, rasanya menikmati menjadi diri sendiri.

Dari mereka aku belajar bahwa jangan malu untuk jadi diri sendiri. Namun dibalik menjadi diri sendiri kita juga harus menerima pihak lain yang ingin menjadi dirinya sendiri namun versi lain dari diri kita ini.

*****

hati & logikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang