Pagi itu aku berhasil untuk tidak telat namun sepanjang jalan dari parkiran hingga kelas semua mata menatap tertuju kepadaku dan Viera yang jalan bersamaan dengan tangan bergandengan.
“ih gar kayaknya kita gausa gandengan deh… dilatin semua orang malu” ucap Viera yang malah memeluk lengan kanan ku walaupun katanya malu.
“gapapa biar mereka tau kalo lu udah punya gua” jawabku pede sekali saat itu sambil melemparkan senyuman sombong ke publik, entah apa yang merasuki ku pada pagi itu.
Aku melangkah kan kaki kedalam kelas sambil memegang tangan Viera, sontak semua mata tertuju kepada kami dan ada beberapa yang menatap sambil berbisik-bisik.
Sejujurnya aku baru tahu kalau Viera se famous ini di Alexandria.
“haii” ucap Viera ke penghuni kelas ips.
“nu udahlah yok ke kantin aja, daripada kita jadi nyamuk” ucap Gio dengan nada iri.
“iya yo capek gua orang-orang pada pacaran mulu” kata Danu.
Namun aku menahan kedua nya sambil membisikkan sesuatu.“iri ya?” bisikku membuat Danu dan Gio menjauh dan kaget.
“bisa cosplay jadi dog juga ya lu gar” Tanya Danu membuat ku tertawa keras.
“becanda nuu. Yaelah lu kan udah ada Gio itu” ucapku sambil duduk ke bangku.
“gar lu bisa yang ini gak?” Tanya Key kepadaku yang baru saja duduk dan membuka isi tas.
“sabar ya Key, gua baru duduk” ucapku sambil mengeluarkan buku-buku yang akan dipelajari hari ini.
Kemudian aku mengambil pensil mekanik kesayanganku, sekedar informasi aku adalah orang yang anti pensil kayu karena aku bukanlah orang rajin yang selalu membawa-bawa rautan pensil kayu dimana pun aku belajar. Aku lebih suka pensil mekanik karena lebih simple dan mudah.
Kemudian aku mulai melihat bagian mana yang Key tanyakan dan tidak mengerti sambil melihat-lihat ke lembar jawaban milikku sendiri bagaimana aku menjawabnya.
Jujur aku adalah orang yang mudah lupa jadi bisa saja saat mengerjakan tugas di malam hari aku bisa, tetapi saat di kelas dan disuruh maju aku sudah lupa dengan penjelasan nya.
Baru sebentar aku melihat-lihat kertas Keysha tiba-tiba guru sudah masuk kelas.
Pelajaran pertama hari ini adalah pelajaran nya bu Andin.
Bu Andin itu punya dua sisi kalo kata anak-anak IPS yang sudah bertahun-tahun menjadi muridnya.
Sisi pertama adalah sisi malaikat karena bu Andin memiliki paras yang cantik dan umurnya juga masih terbilang muda. Kemudian sisi kedua dari bu Andin adalah setan, karena bu Andin kalo marah bukan main. Namun jarang ada yang membuat bu Andin marah, mungkin karena itu bu Andin mengerikan ketika marah karena kalo kata orang-orang itu ‘orang yag sedikit marah biasanya sekalinya marah serem’.Namun meskipun bu Andin menyeramkan ketika marah para siswa tetap mem favoritkan dirinya karena parasnya yang cantik.
Selain bu Andin ada juga bu Amel yang cantik dan masih muda. Bedanya bu Andin dengan bu Amel adalah bu Andin lebih mustahil untuk marah, palingan kalau marah pun marahnya lucu. Karena itu seluruh siswa Alexandria akan patah hati jika kedua guru itu sudah memiliki pasangan nya.
Ketua kelas mulai memberikan salam dan membuka kelas dan kami hanya menuruti nya bagaikan robot yang sudah diatur sedemikian rupa.
Setelah absen dan kelas dibuka keadaan kelas mulai tidak terkondisi kan.
Gio dan Danu mulai bekerja sebagaimana seharusnya yaitu menggombal bu Andin.
Adit dan Abi sudah menunduk-nunduk yang artinya mereka sedang nonton anime. Kemudian Tasya, Naya, dan Viera kompak ghibah lewat socmed. Yang fokus hanya aku, Hana, Natan, dan Key.Sebenarnya di satu jam pelajaran aku sudah bilang ke Viera untuk selalu memperhatikan agar mendapat nilai yang bagus tapi tidak ada pengaruh apa pun kurasa.
*whatsapp view
Me: Raa... fokus dong orang lagi belajar
XAVIERA: gapapa biar nanti bs diajarin kamu lagi trus kita jadi lebih sering ketemu dehUcap Viera lewat chatnya yang sukses membuatku tidak fokus dan tepat saat itu juga bu Andin menciduk ku sedang membuka hp, padahal banyak siswa lain yang sedang membuka hp, bahkan ada yang live IG.
“heh Edgar coba jelasin ulang yang bu Andin sampaikan tadi” Tanya bu Andin membuatku panik namun untungnya aku sudah mempelajari bab ini sebelumnya.
Aku pun menjelaskan dengan lancar dan tidak ada kesalahan, namun bu Andin hanya menambahkan.
“lain kali jangan main hp yak. Ibu baru pertama kali ngeliat kamu main hp saat jam pelajaran itu sekarang lho. Biasanya rajin” ucap bu Andin hanya kubalas mengangguk-ngangguk
Me: elu sih Ra
Ucapku di chat namun malah dibalas foto dari Viera.Saat kubuka ternyata itu adalah foto ketika aku sedang panik tadi dengan tambahan kata ‘gantengnya aku’.
“siall” umpatku dalam hati. Saat aku sedang senyam-senyum sendiri melihat chat dari Viera tadi tiba-tiba kelas sudah rame membahas aku dan Viera.
“ada yang jadian bu hari ini” teriak Gio di kelas membuat kelas menjadi ramai dan anehnya lagi bu Andin malah ikut-ikutan mendukung anak-anak kelas.
“anak dajal” umpatku dalam hati.
“kalian masih muda udah kok udah pada punya pacar, ibu aja belom” ucap bu Andin sambil terkekeh geli melihat kelakuan anak muridnya yang bobrok.
“sini bu sama saya ajaa” ucap Danu sontak membuat seisi kelas dipenuhi tawa dan ricuh.
“maap ya bu temen saya otaknya premature” timpal Adit membuat kelas menjadi semakin pecah.
Namun disaat semua sedang terbahak aku merasa ada yang sedang memperhatikanku di kelas.
“udah ah ibu pamit dulu yaa” ucap bu Andin mengakhiri kelas dan keluar dari kelas. Setelah bu Andin keluar aku segera menghampiri orang yang memperhatikanku tersebut.
“kenapa Key?” tanyaku membuat ia panik, terlihat jelas dari tingkah laku nya yang berpura-pura tidak tahu apa-apa.
“oh itu hmm boleh minjem headset ga?” Tanya Keysha kemudian langsung kuberikan headsetnya.
Entah untuk apa lagipula aku juga tidak menggunakan nya saat istirahat karena aku biasa menghabiskan waktu istirahatku di tempat yang sepi jadi untuk apa menggunakan headset, justru kadang aku membawa speaker Bluetooth.
Akupun keluar kelas dan langsung ke rooftop. Sesibuk-sibuknya dirku aku akan tetap menyempatkan waktu untuk bersantai.
Dan sebenarnya aku bukanlah tipe orang yang fleksibel, yang bisa santai kapan saja, bisa serius kapan saja.
Aku adalah tipe orang yang semua harus terlaksana dengan baik sesuai dengan jadwal yang sudah kususun pada hari itu walaupun di suatu kondisi terdesak aku bisa saja fleksibel namun walaupun bisa sebenarnya hatiku sangat membenci hal itu.
Saat di rooftop aku mendengarkan lagu sambil memikirkan, hal apa saja yang sudah ku lalui semenjak pindah ke Bandung.
Tidak terasa sudah sebulan lebih aku bersekolah di Alexandria dan aku sudah mendapat banyak teman bahkan sudah mendapat ‘kenyamanan’ di sisiku.
Jujur bagiku ini adalah pengalaman baru karena biasanya aku tidak suka bergaul dan lebih memilih untuk independen dalam segala hal.
Bahkan jika ada tugas kelompok aku akan lebih memilih mengerjakan tugasnya sendirian daripada berinteraksi dengan teman-teman, toh pada akhirnya mereka juga akan meminta aku yang mengerjakan nya jadi kenapa tidak dari awal saja.
Banyak hal-hal baru yang kupelajari di Alexandria ini. Mulai dari apa itu teman, apa itu menikmati masa muda, apa itu jadian hingga apa itu circle yang baik.
Aku belajar bahwa untuk menikmati masa muda kita tidak harus bisa A, B, C, atau D, namun yang terpenting adalah bisa menjadi diri sendiri dan bangga atas diri kita sendiri itu.
*****
![](https://img.wattpad.com/cover/303676022-288-k437161.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
hati & logika
Romansacerita ini tentang perjalanan bagaimana sebuah pasangan yang tidak disatukan oleh hati atau pun logika, tetapi takdir yang menyatukan mereka. karena menurut sudut pandang hati dan logika, mereka tidak akan pernah bisa bersatu.