Selamat membaca, semogaa sukaa Aamiin.
Vote itu gratis, jadiiii silahkan vote ya💘
4. BARA DAN 2019
Ajaibnya, pada sebuah jatuh cinta, beberapa terjadi tanpa sebuah alasannya. Kita hanya menerima rasanya, entah akan selesai, atau tinggal sebagai perasaan abadi yang akan terus jadi rahasia bumi tentang manusia tujuannya.
***
"Mami sayanggggggg...." Suara seorang anak laki-laki yag sejak tadi sudah berputar-putar di area rumahnya. Mencari keberadaan sang Mami.
"Mami, where are you?"
Sang Mami yang berada di balkon belakang rumahnya, berteriak membalas anak tunggalnya itu. "Mami ada di balkon belakang, sayang."
Dengan sigap penuh semangat, Bara berlari kecil menghampiri sang Mami, wajah ceria laki-laki itu semakin terpancar, Mami adalah kesayangannya, sumber bahagianya sejak ia ada di bumi.
"Tumben semangat banget, kenapa? sini cerita bareng Mami," tanya Mami ketika menoleh menatap putranya yang sumringah sejak tadi.
"Bara abis bagi semangat buat seseorang," jawab Bara.
"Wah, siapa?" tanya Maminya, sangat langka sekali putranya bercerita seriang ini.
"Salsa, Mi. Dia itu anak X MIPA 1 yang kemarin terlibat kasus pencurian," jawab Bara lagi. Matanya menatap Maminya serius.
"Pencurian apa?"
"Pencurian jatuh cinta, Mi. Dia nyuri jatuh cinta Bara yang selama ini aku jaga dengan baik."
Sang Mami menatap putranya dengan sorot mata yang tidak percaya, lalu tertawa meledak, "Haha, putra Mami udah dewasa nih."
"Serius, Mi. Bara lagi jatuh cinta sama Salsa," kata Bara memperjelas.
Satu tangan Mami naik mengusap kepala putranya, tidak masalah jika sekarang ia punya perempuan yang jadi semangatnya di sekolah, tidak masalah jika putranya itu memiliki perasaan untuk perempuan, tapi, "Ingat ya, jatuh cinta harus senang, kalau nggak senang, bukan jatuh cinta namanya. Jatuh cinta harus bahagia, kalau kamu suatu hari udah nggak bahagia, berarti cintanya udah lewat, udah habis."
"Jatuh cinta versi Bara beda, Mi."
"Bagaimana?"
"Jatuh cinta milik Bara ini selalu senang," Bara menatap kolam ikan kesayangan Papinya, "Seperti Lunar sejak ada di kolam itu." Lunar itu nama ikan koki mahal milik Bara, yang ia titip di kolam ikan Papinya sejak toples ikannya pecah.
Anggap saja seperti ini, Bagi Bara, sejak Lunar ia kurang di toples dan ia simpan di kamarnya sendirian, ia merasa ikan itu pernah senang pernah tidak, akan senang jika Bara datang dan mengajaknya bicara, dan akan tidak senang jika kamar itu kembali kosong jika Bara pergi. Dan kolam itu sekarang jadi semesta Lunar, semesta yang lebih menyenangkan, karena ia selalu senang di sana, bebas, dengan ikan-ikan yang lain, tanpa harus kesepian.
"Buka tangannya," perintah Mami.
Bara dengan cepat mengangkat telapak tangan kanannya, lalu mengarahkan kepada Sang Mami. "Mami simpan obat sakit hati disini, ya? kalau Bara luka karena jatuh cinta, bisa pakai obat yang Mami berikan."
Alis Bara terangkat satu, "Mana obatnya? kok nggak kelihatan? obatnya gaib, ya, Mi?"
Mami tersenyum, "Emang nggak kelihatan, karena seperti itu juga luka dari jatuh cinta, nggak kelihatan, tapi berdarah dengan hebat. Tak kasat mata tapi kadang membunuh."