42. PADA JINGGA LAUT YANG MENYILAUKAN MATA

74.1K 6.8K 10.6K
                                    

HAII BORRR!!! MAAAF YAA TELATT UPLOAD <3

JANGAN LUPAAA VOTE EA, KOMENT JUGA SEBANYAK-BANYAKNYAAAA

NEXT PART? 10K KOMENT DULUUUUU EA

SELAMAT MEMBACAAA, SEMOGAA SUKAA YAAA, AAMIIN.

***

42. PADA JINGGA LAUT YANG MENYILAUKAN MATA

Kita adalah buku yang selesai. Bukan yang di paksa berakhir, tapi memang tamat.

***

Hari ini, hari sedih. Hari pilu bagi mereka yang masih berharap namun sang pemberi keputusan sudah mengambil pilihan yang 'katanya' terbaik. Kemarin yang masih jadi rumor, telah disepakati ketentuannya. Pencarian korban pesawat Rafflesia Buana, dinyatakan selesai.

Acara tabur bunga di pukul empat sore lewat beberapa menit, dimulai. Sang keluarga berdatangan di lautan tempat semua korban di peluk malam itu. Tabur bunga, bentuk penghormatan terakhir, untuk melepaskan mereka, merelakan kepulangan mereka, dan menyakini bahwa atas segalanya, perpisahan telah terjadi diantaranya.

Bara jadi salah satu peserta yang ikut. Di tangannya, ada setangkai mawar yang ia bawa. Mawar paling harum di toko bunga untuk Salsa.

Sebuah kapal besi membawa mereka ke sedikit arah barat daya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah kapal besi membawa mereka ke sedikit arah barat daya. Tepat di titik yang diyakini, tempat pesawat itu menyelam untuk selama-lamanya. Rai juga ikut, ia bersama Mama Salsa, dan Nona. Mereka berada di sebelah kanan kapal, jauh berpisah dengan Salsa, untuk menghargai perasaan masing-masing, yang mungkin mereka saling tahu alangkah lebih baiknya seperti ini. Agar air mata tidak semakin deras adanya. Bahkan, Raja juga ada diantara mereka.

"Mau ngasih bunga yang mana, Bu?" tanya Nona pada Mama Salsa ketika melihat keranjang bunga yang cukup besar di bawanya.

"Semuanya. Biar Salsa senang," jawab Mama Salsa, dengan senyum kecilnya.

Prosesi tabur bunga itu sakral untuk dua puluh orang keluarga yang jazadnya tidak ditemukan. Di tempatnya berdiri, banyak sekali yang Bara lihat kejadian sedih yang mungkin akan tersimpan selamanya di kepalanya. Ternyata begini, ya, rasanya melepas seseorang yang kepulangannya tidak disaksikan? lebih sakit dari mereka yang masih bisa dipeluk tubuh kakunya.

Bunga yang dipersiapkan dalam hitungan ketiga, sesuai komando dan saat doa bersama usai. mereka meleparnya dengan segala kasih sayang di lautan lepas itu. Berharap laut mengasihi mereka yang ditakdirkan untuk ada di dalam sana selamanya.

Bara ikut melempar bunganya. Di jarak yang sudah ia takar sebelumnya. Akhirnya, hari ini, ada perpisahan lagi. Perpisahan yang sakitnya tidak ia erangkan karena tidak ada kata yang mewakili lukanya. Salsa, lagi-lagi nama perempuan itu hadir berulang-ulang, memasuki seluruh relung kepala dan hati Bara. Dan ketika bunga itu sampai di lautan, di telinga Bara seperti ada bisikan seperti ini, "Selamat berpisah, Bara, cowok manis, tokoh utama, favorit person, manusia baik."

DIA BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang