19

322 42 3
                                    

Note:konten dewasa.

"Kau tak menghantarnya, Jim?" Tanya nyonya Lee saat presensi menantu keduanya menampakkan diri.

"Aku bertemu Seok Hyung, omma. Jisoo dan Seok nampak saling mengenal." Jelasnya kembali mengambil alih tempat duduk semula.

"Benarkah? Kau yakin, Jim?" Jimin mengangguk.

"Sejak kapan Seok mengenal jisoo? Lee!" Taehyung menoleh "apa sebelum nya Giselle pernah memperkenalkan mereka?" Tanya nyonya Lee penasaran.

"Molla!" Acuh taehyung.

"Mungkin hanya kebetulan saja, omma." Gabung jhope.

"Hem.... Kebetulan yang di sengaja!" Sambar Suga, semua atensi lantas menatapnya penuh tanya.

"Apa maksud mu, nak?" Nyonya Lee kembali berkoar.

"Lupakan, omma! Aku hanya membual!" Yakin Suga.

"Sungguh? Mengapa omma menjadi tak enak batin! Apa yang kau lakukan pada gadis itu, Lee?"

Taehyung menoleh kembali "apa saja!"

"Dia bukan milikmu, son!" Tegas tuan Lee angkat bicara "milikmu adalah Giselle han, jangan melakukan hal macam-macam pada Han jisoo. Seorang ayah bisa menjadi malaikat maut bagi penganggu kehidupan anak perempuannya, son."

"Aku tak melakukan sesuatu, appa! Lagipula... Dia hakku untuk satu bulan kedepan! Mengapa appa pusing memikirkannya!"

"Son!"

"Tae Hyung benar, appa! Lagi pula, kurasa kehadirannya di keluarga Han juga tak di perlukan!" Tambah key membuat semua menatapnya tajam dengan aura penuh tanya.

。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。

Hening. Hanya kata itu yang menggambarkan kondisi saat ini. Baik Seok maupun jisoo tak mengangkat suara barang satu pata pun, pun dengan jisoo yang hanyut dalam fikiran sendiri kendati ia merasa kotor terhadap dirinya sendiri.

"Apa yang kau fikirkan?" Tanya Seok, mengalihkan atensinya sejenak sebelum fokus pada jalanan kembali.

Wanita bersurau panjang yang duduk di sebelah Seok itu hanya mengangguk kecil, tersenyum kecut kerena memang sedang ada masalah dalam hidupnya.

"Kau dan... Lee?" Jisoo menoleh menatap wajah tampan milik Seok, sang kakak ipar.

"Apa kau dan Lee... Melakukan sesuatu..."

"Ani... Tidak begitu!" Pungkas jisoo, wajahnya terlihat gusar kala batinnya takut Seok menanyakan hal yang aneh-aneh.

"Kau yakin?" Tanya Seok menyelidik.

"Hem... Tak perlu khawatir." Angguk jisoo mantap.

Seok tersenyum miring khasnya, satu alisnya ia naikan ke atas, fikirannya hanyut entah ke mana dalam waktu hitungan kejab.

。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。

Murung dan terbeban! Sejak tadi lalice hanya bisa menghela nafas melihat perubahan sifat Han jisoo dari hari perhari. Selain semakin banyak diam, lalice juga sering kali memergoki luka luka kecil beserta memar yang di yakini itu ulah kekerasan.

CRIME OF THE MAFIA: YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang