04

479 50 1
                                    

Note:konten dewasa!

"Bagaimana dengan kabarmu?" Tanya seseorang di balik telepon. Beberapa menit yg lalu ponsel si pemilik bergetar, tertera nama sahabatnya yang tengah menghubungi.

"Aku baik, ku dengar kau sudah kembali?" Tanya nya balik.

"Hm..... Aku sudah kembali. Letaeny nya pyny sedang kurang sehat. Kurasa dia merindukan pyny."

"Pyny pun. Kami bertemu seseorang yg baik menolong. Tapi untuk saat ini..... Aku tak bisa memberitahu tentang siapa kami." Jelas ayah pyny.

"Siapa?"

"Tuan Kim..... Lee.... Kurasa disini pun tak baik untuk putriku."

"Lalu? Apa kau ingin bertemu dengan ku?"

。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。

gadis itu mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu kamar sang kakak.

jisoo bergidik ngeri, dengan bulu kuduk yg berdiri merinding. untuk remaja 17 tahun seperti jisoo, ia tak terlalu bodoh untuk menebak apa yg terjadi di dalam sana. pasti mereka sedang mengadon bayi. pikir jisoo.


Melangkah kembali menjauh, tiba tiba terlintas sesuatu di fikiran jisoo. Mengapa ia tak memindahi separuh makanan lalu sisanya untuk ia? Jisoo mengangguk, sudah menjadi keputusan yg tepat untuknya.

。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。

Drt.

Getaran pada ponsel taehyung mengalihkan atensinya, kini gempurannya pada lubang itu perlahan memelan, membuat sang empu meringis tak suka.

"Bisa kau ambilkan ponselku?" Tanya taehyung menitah.

"Hm..... Lanjutkan Lee!" Giselle meraih ponsel yg tersimpan rapi di atas nakas kamarnya.

Memberikannya pada pemilik, dengan cepat taehyung meraih benda pintar itu.

Tertera nama adikknya di layar, jeon Jungkook atau bisa di sapa JK lebih tepatnya key. Pria bermarga jeon yg sudah lama mengabdi pada ayah nya.

"Katakan!" Titah taehyung ketika panggilan itu ia angkat. Dengan tempo cepat di sana, memuaskan wanitanya.

"Kau tau Lee, seseorang berhasil meledakkan boom di rumah singgah...." Balas key dengan nafas terengah di seberang sana.

"Shit!"

"Awh...." Giselle meringis, sodokan taehyung berhasil membuat miliknya lecet.

"Kau di mana?" Tanya taehyung. Bak kesetanan, pria itu dengan kasar menarik batangnya kilat.

"Aku akan kembali ke mansion, ayah.... Ayah harus tahu."

"Lakukanlah! Aku akan kembali!" Sambungan terputus dari sebelah pihak.

Giselle mengkerutkan keningnya, bertanya melalui mimik wajahnya, wanita itu segera duduk dengan rasa kecewa yg ketara, karena telpon sialan itu, ia urung melepaskan putih kenikmatan nya.

"Ada apa?" Tanya Giselle.

"Aku akan kembali..."

"Lalu permainan kita?" Tanya nya memberengut tak suka.

CRIME OF THE MAFIA: YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang