Note:konten dewasa!
"Kau kenapa pyny?" Tanya seorang pemuda dengan senyum merekah, kamu tahu, itu senyum yg tak pernah ia tunjukan pada siapapun.
Berada di depan gadis yg tengah duduk termenung di ayunan taman, membuat pria yg memiliki jarak sekitar 10 tahun itu ikut gundah karena tak ada raut wajah bahagia pada gadis mungil bersurau panjang ini.
"Kau mendapatkan musuh di sekolah barumu?" Tanya nya lagi tak menyerah. Bisa di perjelas gadis itu berusia 8 tahun, sementara pemuda itu berusia 18 tahun.
"Aku..... aku merindukan letaeny ku oppa..." Lirih gadis mungil itu lalu memeluk erat tubuh kekar pemuda itu.
"Letaeny......" Pemuda itu membalas pelukan erat si gadis kecil. Meski dadanya sedikit sesak karena mengetahui gadis mungil itu merindukan orang lain selain dirinya.
Tunggu!
Apa dia gila?
Apa dia menyukai gadis di bawah umur dengan usia remajanya?
Ya. Pemuda itu akui ia gila, gila karena kecantikan si gadis kecil itu miliki, hingga ia sendiri tak sadar sejak kapan perasaan itu ada, namun ia akui, ia benar benar di buat jatuh dalam labirin cinta gadis mungil di pelukannya.
"Kisojy oppa..... Bisa kau membawaku padanya?"
Pemuda itu menggeleng cepat dengan tersenyum getir "tak bisa jiya, aku tak mengenal letaeny mu itu." Serunya berkata jujur.
Terdengar helaan nafas frustasi dari si gadis mungil, namun dengan cepat gadis itu tersenyum sembari berdiri.
"Omma bilang..... Jika kami berjodoh.... Kami akan di pertemukan. Oppa...... Lihat ini!" Titah gadis itu.
Pemuda yg ia sapa dengan nama kisojy itu menurut, menatap sebuah cincin perak yg melekat pada jari manis gadis yg ia sapa jiya.
"Ada apa dengan cincin itu?" Tanya nya heran dengan kerutan di dahinya.
"Kami sudah terikat."
。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。
"Park....."
Langkah pria itu berbalik secepat kilat, netranya tertuju pada suara yg memanggilnya. Senyum nya merekah lebar hingga membuat kedua bola matanya menghilang tenggelam karena kelopak mata.
"Appa...." Tanpa ba-bi-bu, tubuh gadis berparas bangsawan itu menubruk tubuh kekar pria Bayah yg masih sama tampannya seperti sedia kala ketika muda.
"Uh.... Appa..... Aku merindukanmu..." Rengek rose masih dalam dekapan hangat ayah nya. Menyembunyikan wajah cantiknya di balik dada bidang itu, erat, sangat erat.
"Apa kau melupakan dia?" Lengan kekar tuan Lee beralih menyentuh perut rata rose, gadis itu seketika melepas pelukan erat nya, sangking bahagia nya rose hingga ia lupa bahwa ada benih yg tumbuh di dalam rahimnya.
"Kau ingin meninggalkan putri ku sendirian park Jimin?" Jimin. Pria dengan marga asli Park Jimin itu lantas membungkuk pertanda hormat, sebelum mendekat dan berpelukan dengan ayah mertuanya.
"Selamat kembali appa." Sambut Jimin dengan kehangatan.
"Lalu..... Dimana oppa mu rose?" Tuan Lee menyapu sudut sekitar.
"Kurasa mereka di ruang privasi." Kini Seok yg angkat bicara.
"Kau bisa panggilkan ibumu? Pernikahan kakak mu harus berjalan dengan lancar." Rose mengangguk saat mendapat perintah dari sang ayah. Langsung gadis itu bergegas menaiki anak tangga yg akan menuntunnya pada lantai dua, di mana salah satu sudut terdapat kamar tuan Lee beserta istri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIME OF THE MAFIA: YOU'RE MINE
AcciónAku tak menyerah! Namun sialnya... Takdirlah yang mengatakan bahwa aku... Kalah! _Han Jisoo