24

341 38 5
                                    

Note:Konten Dewasa!

"Dia sakit?" Lalice nampak cemas dan panik mendengar kabar terbaru itu.

"Hem."

"Mungkin saja, kemarin tubuhnya bergetar seperti seseorang yang belum minum obat. Apa aku boleh mengjenguk?"

"Ehm...." Jhope nampak bingung, masalah pertanyaan ini belum sempat ia tanyakan kepada Lee Taehyung dimobil tadi. "Boleh!" Serunya tertawa garing.

"Kami akan menjenguk nanti." Kini haruto yang menyahut.

"Jisoo berada di rumah kakak nya, kau bisa temui alamat ini." Jhope menyerahkan kartu namanya."

"Terimakasih, Sunbae." Seru Lalice sepergian pria yang tak di kenali itu.

Haruto hanya terdiam bingung sebelum, "ada apa kau?" Tanya Lalice penasaran.

"Tidak! Aku rasa hanya saja jisoo banyak mengenal orang baru kan." Cicitnya.

"Aneh." Lalice tersadar memikirkan apa yang di katakan haruto tadi saat di halaman sekolah.

Pikirannya mulai kemana-mana. Apakah jisoo diculik? Namun tak mungkin kan ia sempat bersekolah jika di culik. Apa jisoo bekerja di tempat lain? Tapi kerja apa? Bekerja di tokoh roti saja kadang membuat jisoo mengeluh dan kelelahan sendiri.

Lalu siapa yang dimaksud oleh haruto? Apa pria yang menemui jisoo kemarin? Pria yang perawakan nya Lalice kenal namun tak tahu di mana pernah bertemu. Sial memang.

"Apa aku harus mencari tahu sendiri? Sepertinya. Jisoo terlalu pemendam jika menunggu ia untuk bercerita. Maaf Jis, aku tak berniat jahat. Kau saja yang memaksaku menjadi Intel." Cicitnya dalam hati wanti-wanti jika jisoo mengetahui nya nanti.

Sejak pulangnya sekolah, haruto menunggu di depan gerbang. Menunggu Lalice yang tak kunjung keluar dari dalam kelas mereka, membuatnya kesal dan mulai tak mood saja.

Beberapa kali ponsel haruto bergetar, namun tak ia rasakan, sebelum ia mengangat benda pintar tersebut.

"Ada apa, huh?"

"Kau belum kembali? Jika sudah aku bisa menjemputmu." Sahut dari balik ponsel.

"Tak perlu, aku bisa sendiri."

"Ada sesuatu yang ingin kusampaikan, ha."

"Jika tak penting jangan hubungi aku!"

"Kali...

Tut.

Ponsel sengaja haruto matikan saat jemari lentik seseorang menepuk pundaknya.

"Ayo!" Seru Lalice memimpin jalan.

"Mobilku saja!" Sahut Lalice, membuat haruto melirik mobil jemputan Lalice lalu mengangguk setuju.

"Huh, sok penting!" Batin Lalice mengejek haruto.

。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

Jisoo terus memikirkan Taehyung yang sedari tadi mengurusnya dengan baik, bahkan lembut tanpa kekasaran membuat gadis itu menatap aneh dan bingung. Apa karena jisoo sedang tak baik? Atau mungkin karena omma sudah memarahi Lee kah?

CRIME OF THE MAFIA: YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang