01

1.1K 73 3
                                    

Note:konten dewasa!

"Omma.....hiks......omma....." Rengekan seorang gadis mungil menguar memekakkan telinga pendengar. Gadis dengan surau panjang yg di kuncir itu menangis hingga seseguk, ia terkejut, lebih tepatnya ia syok.

Dor

Dor

Dor

Dor.

Suara tembakan membuat gendang telinga berdenging sangking melengkingnya. Tempat ini menjadi saksi bisu dimana semua manusia tak pantas di percaya.

Seorang wanita cantik mati Matian menyembunyikan putri tercintanya, hasil jerih payah ia dan suaminya hingga menghadirkan seorang gadis mungil usia 7 tahun. Dengan gerai panjang, mata bulat berwarna hitam pekat, hidung mancung, bibir tipis, dan lengkungan wajah yg sempurna.

Menarik kuat hingga tubuh putrinya terhiyung mengikuti, wanita itu bersembunyi di balik meja jati coklat tua dengan kaca atapnya.

Dengan tubuh bergetar, ia menyembunyikan tubuh gadis tunggalnya. Gadis yg sudah menangis karena tak mengerti apapun sama sekali.

"K....kita pergi dari....sini, sayang." Sang ibu menangkup wajah mungil itu dengan lembut.

Dari keduanya, terlihat jelas wajah ketakutan, dengan air mata yg terus membanjiri tanpa henti.

"Appa...."

"Tidak park! Lupakan ayahmu! Ayah akan menyusul, ini demi dirimu!" Tegas wanita itu dengan bola mata lekat menatap putrinya.

"Ayo!" Dengan cepat ia merangkak, berusaha menghindar dari baku tembak yg terjadi di depan mata.

Tujuannya sekarang hanya satu, menyelamatkan buah cintanya dan sang suami. Meski di dalam hati membuncah rasa takut kehilangan, karena suaminya terjun secara langsung pada acara baku tembak yg pastinya akan mengorbankan banyak nyawa.

"Omma..." Rangkak wanita itu terhenti karena si tunggal masih berada di tempat semula.

"Ba.... bagaimana..... dengan....hiks......letaeny ku?" Cicit gadis mungil itu bak tanpa dosa.

"Lupakan dia park! Dia.....dia ada yg melindungi!" Tegas sang ibu bergegas menarik lengan mungil itu.

。◕‿◕。◕‿◕。。◕‿◕。

Korea Selatan.

Tok

Tok

Tok.

Suara pintu kamar terketuk dari luar sana, berhasil sukses membangunkan seorang gadis dari alam mimpinya.

"Eungh...." Melenguh sebelum memilih duduk dan merenggangkan tubuhnya. Lagi lagi suara ketukan pintu mengalihkan atensinya.

"Han.....cepatlah! Kau harus sekolah! Apa kau ingin terlambat?" Titah seseorang dari balik pintu yg masih tertutup rapat.

Gadis itu lagi lagi merenggangkan otot nya agar tak kaku, setelah di yakini cukup dengan cepat ia menyibak selimut putih tebal yg masih menggulungnya walau hanya sebatas paha saja.

Ceklek.

"Kau tak lihat jam berapa ini?" Baru saja membuka pintu, gadis bersurau panjang itu sudah di sambut dengan beruntun pertanyaan dari wanita Bayah kesayangannya.

CRIME OF THE MAFIA: YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang