14

402 46 7
                                    

Note:konten dewasa.







"Gunakan gelang ini!" Titah anak laki laki itu pada gadisnya.

"Untuk?" Tanya si anak perempuan itu penasaran.

"Agar mereka tahu bahwa aku adalah tameng mu!" Seru taeny percaya diri.

Pyny terkekeh geli mendengarnya, menutup mulutnya dengan telapak tangan, pyny sungguh terlihat elegan dengan tawa yang ia sembunyikan.

"Oppa, berhenti lah bercanda huh! Kau lucu sekali." Kekehnya geli sendiri.

"Aku tak bercanda, pyn. Ini benar benar serius." Jemari letaeny bergerak memasangkan gelang berwarna hitam putih dengan lonceng kecil sebagai mainannya.

"Lonceng ini akan berbunyi jika berada di dekat ku." Lanjut letaeny menjelaskan.

"Hem..... Bagaimana?" Tanya pyny tak percaya serta penasaran.

Letaeny menarik pyny untuk duduk di atas tempat tidur. Saat ini mereka sedang berada di dalam kamar letaeny, karena keluarga pyny tengah berkunjung.

Letaeny mengambil laptopnya. Nampak mengotak atik benda pintar itu sebelum satu pemberitahuan masuk.

"Selesai." Serunya.

"Lalu?" Tanya pyny polos.

"Tunggu, biar aku memakai miliku dulu, pyn." Seru letaeny, pyny menunggu.

Kring.

Kedua sudut bibir pyny tersungging, dengan netra yang melebar. Tak menyangka jika yang di katakan letaeny nya itu benar nyatanya.

"Jinjja? Huah..... Oppa....." Serunya tak percaya.

"Jika kau hilang, aku juga bisa mencarimu." Serunya berbangga hati.

"Bagaimana caranya?" Tanya pyny lagi.

"Aku sudah mengaturnya, pyn. Berhenti bertanya kau tak cukup usia untuk mengerti itu semua!" Tegas letaeny membuat pyny mengkerucutkan bibirnya.

"Hey, kau marah?" Lanjut letaeny.

"Aniyo." Geleng pyny kendati ia sedang merajuk saat ini.

"Sungguh?"

"Hem." Pyny menundukan kepalanya, murung.

"Pyn.... " Pyny lantas mengangkat kepalanya kala jemari letaeny menyentuh rahang nya.

Cup.

Pyny terkejut sangat, bola matanya membelalak kala benda kenyal, lembut dan basah itu mengecup bibir mungilnya.

"Tenang lah, akan ku ajarkan jika kau paham masalah internet nanti." Serunya melembut.

Letaeny tersenyum, membuat pyny mengangguk kendati debaran jantungnya kembali berdetak tak karuan.

"Hem."

"Saranghae, pyny. Aku mencintaimu." Cicit letaeny tepat di telinga gadisnya.

。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。


Langkah kaki key terlihat santai sembari maniknya memeriksa persediaan senjata di gudang bersama jhope.

Kendati memeriksa, nampaknya fikiran key kini sedang tak berada di gudang untuk fokus pada senjata senjata.

Fikirannya terus melayang memikirkan apa yang terjadi pada Han jisoo sebenarnya? Mengapa ia tak di izinkan menaiki aset aset yang di miliki tuan Han sebagai ayahnya?

CRIME OF THE MAFIA: YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang