11

358 48 4
                                    

Note;konten dewasa.

"Pyny........" Teriak anak laki laki itu girang.

Sang empu yang sedang membantu ibunya memanggang sosis dengan cepat meninggalkan aktivitas nya. Berlari cepat hingga tubuh mungil itu menubruk tubuh laki laki yang jauh tinggi ketimbang dirinya.

"Oppa......." Cicit nya di dalam rengkuhan si lelaki.

"Oppa kemana saja huh? Aku sudah lama menunggu!" Sebalnya melanjutkan.

Si lelaki terkekeh kecil. Melerai pelukan hangat mereka sebelum duduk di ayunan taman.

"Aku mencari sesuatu...."

"Apa?" Potong gadis berkuncir satu itu.

"Tapi tak ketemu..."

"Yah....... Apa yang kau cari? Untuk siapa? Barang? Atau makanan?" Tanya nya beruntut.

"Tanyakan satu satu, pyny. Bagaimana dengan sekolah'mu?"

Si gadis mengerucutkan bibirnya kecil, tak suka pertanyaannya di acuhkan begitu saja dan di ganti dengan pembicaraan lain. Itu sama saja seperti di asingkan.

Berdiri, dengan langkah kecilnya gadis itu bangkit dan melangkah menjauhi si lelaki.

"Kau marah?" Susul laki laki itu.

"Tidak." Rajuknya.

"Lalu?" Langkah mereka terhenti "kau tak suka pertanyaanku?"

"Pyny...... Taeny........ Tetaplah di sini, omma dan yang lain akan ke ruang privat, mengerti?" Teriak ibu dari anak laki laki itu.

"Nee, omma." Ucapnya kompak.

Netra mereka berdua dengan setia memandangi punggung manusia manusia yang bergerak menuju ruang privat hingga menghilang. Setelah itu kembali saling menatap.

"Pyny....."

"Oppa........" Sang empu berdiri tegap.

Si gadis mengeluarkan kalung yang tersimpan di saku celana jeans nya, kalung perak dengan inisial P sebagai liontin nya.

"Untukmu....." Serunya memberikan kalung itu.


。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。


"Appa akan pulang besok pagi, jaga mansion!" Titah tuan Lee.

"Nee, appa." Angguk Suga dari balik telpon.

"Katakan pada taehyung agar tak melukai gadis itu, su. Appa tak suka!"

"Appa tak perlu khawatir, akan ku beritahu anak itu."

"Baiklah, matikan!"

Tut.

Telpon terputus secara sepihak. Dengan cepat tuan Lee menyimpannya kembali ke dalam jeans yang ia kenakan. Diliriknya sang istri yang sudah tertidur pulas sejak beberapa jam yang lalu.

Hem. Lee Yoona pasti lelah usai terisak seharian ini. Selain fisik batinya pun ikut lelah karena takdir dan permainan ini.

Istrinya itu ingin kembali hidup normal seperti dahulu, di mana hanya ada kehangatan keluarga tanpa incaran bahaya yang selalu mengintai. Yoona ingin merasakan kehidupan normalnya kembali.

CRIME OF THE MAFIA: YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang