28

1K 97 3
                                    

Dengan terpaksa akhirnya Taehyung mencari kayu bakar. Disana ada sepetak tanah yang ntah milik siapa , disana banyak pohon. Taehyung mengambili ranting-ranting yang berjatuhan itu satu persatu sambil terus mengumpati kedua manusia yang bersamanya tadi.

Disisi lain.

" Jungkook hyung , aku akan kembali ke panti dulu ya .. untuk mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan , sekaligus membuatnya " ucap Jiho. Jungkook mengangguk.

Jiho menaiki sepedanya dan pergi ke panti yang tak jauh dari pinggir sungai.

Jiho , awalnya dia gelandangan setelah kedua orang tuanya meninggal. Kemudian Jungkook datang ke hidupnya dan memberinya perawatan untuk kesehatan.

Setelah Jungkook pergi , setiap hari pasti ada seseorang dari pihak panti asuhan yang datang menjenguknya dan menemaninya.

Jungkook yang selesai lebih awal , hanya membersihkan ikan bukan hal yang sulit bukan ? Jika kau bisa.

" Jung , nih kayu bakar ! " Taehyung datang sambil membawa beberapa tangkai ranting.

" Kecil amat kapan matengnya kalau gini. Cari yang besar , seperti -- " Jungkook mengambil satu tangkai ranting yang paling besar.

" Nah seperti ini " lanjutkan sambil memberikan ranting itu kepada Taehyung.

" Ck males ! Panas udah siang " Ucap Taehyung kesal.

" Alay , belajar jadi bolang sana Hyung seleb " Jiho tiba-tiba muncul dengan sepedanya. Membawa bumbu yang sudah siap dan alat-alat yang diperlukan.

" Nah iya hyung seleb " Jungkook menanggapi sambil menahan tawa.

" Kalian semua membuli " ucap Taehyung.

" Oke biar ku temani " Final Jungkook.

" Kamu aja sendiri sekalian " Balas Taehyung.

" Dikasih hati minta burung " ucap Jungkook kemudian menarik tangan Taehyung untuk mencari kayu bakar lagi.

" Gosah kenceng-kenceng nariknya , sakit jencek " Taehyung meringis.

" Alay " Jungkook bersuara , dibalas injakan pada kakinya.

" Ayo cari lagi " Ucap Jungkook. Akhirnya mereka berdua kembali mencari kayu bakar.

Ditengah-tengah mencari kayu bakar , Jungkook merasa ada yang aneh di tubuhnya. Sialan.

" Tae , ku tinggal sebentar ya ? " ujar Jungkook dengan wajah memerah.

" Untuk apa ? " Tanya Taehyung.

" Urjen , bentar ! " Jungkook menyerahkan kayu hasil pendapatannya ke Taehyung. Taehyung agak bingung.

" Ikut ! " Taehyung mengejar Jungkook yang makin masuk kedalam wilayah pepohonan yang luas itu.

" Gaboleh ! Haram. " Ucap Jungkook sambil terus berjalan.

" Bodo " Taehyung tetap mengikuti Jungkook , daripada tersesat kan ?

Jungkook tiba-tiba berhenti dan menoleh ke arah Taehyung. Hanya menoleh.

" Tunggu disini " ucapnya.

Jungkook kembali berjalan ke balik sebuah pohon besar. Taehyung mengikuti Jungkook perlahan. Kemudian duduk di dekat pohon besar itu.

Dibalik pohon besar , Jungkook melepas gespernya dan menurunkan suaranya. Mulai memijat adik kecilnya --ralat adik besarnya yang tiba-tiba berdiri. Sialan , selalu saja di saat yang tidak tepat.

Dia menaik turunkan tangannya , memutar jari-jarinya di ujung. Wajahnya semakin memerah , matanya terpejam.

Berusaha menahan geraman yang akan dia keluarkan. Takut jika Taehyung mendengarnya. Meskipun (menurut Jungkook) Taehyung jaraknya sedikit jauh darinya. Mungkin saja bisa mendengar apa yang dia lakukan.

opium artist ( kookv . kooktae ) +Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang