39. Jawaban dari Rencana

5K 279 10
                                    

Alooo beibers gengs..
Bintang sama komen gratiss loch
Happy reading xixi


----0-0----

Lengkungan senyum penuh kebahagiaan terus tercetak di bibir gadis ber manik mata biru. Ia tak henti-hentinya mengalihkan pandangan dari sosok yang tengah berada di samping kanannya. Lelaki berparas tampan yang mampu mengalihkan dunia nya.

Sumpah demi apapun Arega terlihat berkali-kali lipat sangat tampan dengan kaca mata hitam yang bertengger di tulang hidungnya. Lengan kekar juga tatapan dingin nya saat fokus mengemudi membunuh kesadaran Fidel secara perlahan. Sungguh indah ciptaan Tuhan disampingnya ini.

"Hari ini kita mau kemana sayang?," tanya Fidel dengan gaya centilnya.

Arega membalas dengan lirikan singkat, lalu kembali menatap lurus ke depan.

"Liat aja nanti," jawabnya singkat.

Fidel menganggukkan kepala mengerti, rasanya ia ingin berteriak histeris ketika suara berat singkat itu mengalun merdu menyapa indra pendengarannya.

Lamborghini Veneno berwarna hitam milik Arega membelah jalanan yang sepi di sore ini. Semburat warna jingga sangat terlihat di ufuk Barat. Suasana tenang yang sebelumnya mereka rasakan mendadak berubah tatkala terdengar deruman suara bersahutan. Ekor mata Arega melirik spion kanannya, terlihat beberapa rombongan mobil Bugatti mengepung mobilnya. Ia menyeringai singkat menginjak pedal gas menambah acuan kecepatan.

Fidel menoleh ke belakang tepat di belakangnya sebuah Bugatti  biru membuatnya berdecak, seolah tak asing dengan mobil mewah itu. Ia mengeluarkan ponselnya mencari kontak seseorang yang akan ia hubungi. Tak lama sambungan telepon itu terhubung.

"Mau apa lo ikutin gue?," sembur Fidel tanpa basa-basi.

"Hari ini gue mau bunuh cowok samping lo," jawabnya dari sisi lain.

"Lo gila ha? Gue bakalan benci sama lo seumur hidup kalo lo ngga puter balik sekarang!" ancam Fidel kesal.

"Gue nggak peduli, Del. Justru kalo cowok di samping lo itu mati lo bakalan jadi milik gue seutuhnya."

Belum sempat Fidel menjawab sambungan telepon itu sudah terputus. Ia berdecak kesal menyumpah serapahi tindakan yang di lakukan Edzard.

Arega hanya menyimak perdebatan keduanya ternyata benar dugaanya Edzard menyukai Fidel, bahkan sangat terobsesi untuk mendapatkan gadis itu. Seringai nya semakin terlihat ia sangat yakin rencananya kali ini benar-benar akan berhasil dengan mudah.

Aksi kejar-kejaran antara Arega dan para anggota Antracks masih terus berlangsung kelihaian Arega dalam bidang mengemudi menyulitkan Antracks dalam mengambil celah agar bisa mendahuluinya. Jarum penunjuk pada speedometer terus berjalan menuju kecepatan yang semakin tinggi. Fidel mengeratkan sabuk pengamannya sembari sesekali memejamkan mata. Ia tak pernah menaiki mobil sampai di kecepatan setinggi ini sebelumnya.

Arega mengidupkan GPS, menekan sebuah tombol di arlojinya seolah sedang memberikan komando rahasia. Mobil mereka sudah semakin jauh dari pusat kota menuju arah area hutan yang sepi. Langit sudah mulai menggelap hanya terlihat sorot lampu dari rombongan mobil-mobil mewah itu. Arega terus memacu mobilnya hingga mereka sampai di tengah tanah lapang yang luas, perlahan ia mulai mengurangi kecepatannya lalu berhenti.

Fidel bingung dan khawatir, ia tau geng pimpinan Edzard terkenal sangat bengis dan kejam. Belum lagi Arega hanya seorang diri sudah pasti ia akan kalah telak kali ini.

"Ga mending kita jangan keluar, jumlah mereka ngga dikit," kata Fidel sembari menahan lengan Arega untuk tetap di dalam mobil.

"Gue nggak takut mati," sahut Arega dingin tepat menatap kedua mata Fidel.

Arega✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang