40. Rena Dan Edzard

4.9K 249 7
                                    

Alooo beibers gengs..
Bintang sama komen gratiss loch
Happy reading xixi

***

Gebrakan meja terdengar nyaring ke seluruh penjuru ruangan. Sosok pria bertubuh kekar tengah menatap tajam wanita di depannya. Nafasnya memburu menahan amarah yang semakin menggebu. Sementara wanita itu hanya menundukkan kepala tak berdaya.

"Mana janjimu itu? Bukankah kau sudah berjanji untuk menghabisinya secepatnya?" sentak suara bariton.

Kepala wanita itu ter dongak memberikan tatapan memelas. "Aku hanya menunggu saat yang tepat. Terlalu bertindak gegabah hanya akan merugikan diri sendiri."

Pria itu mengacak rambutnya frustasi," Aku tak bisa menunggu lebih lama. Perusahaan itu harus segera menjadi milikku."

"Sebaiknya kau cepat melakukannya atau aku yang lakukan hal itu sendiri," sambungnya melayangkan tatapan tajam. Wanita itu memandang wajah pria di depannya dengan sedikit ketakutan.

"Lalu bagaimana denganmu? Bukankah kau juga berjanji akan menikahi ku?"

"Penuhi janjimu terlebih dahulu sayang.. Kau tau aku tak mencintaimu wanita lain selain dirimu," kata sang pria sembari mengusap surai hitam panjang milik sang wanita.

Wanita itu tersenyum, keduanya saling mengikis jarak lalu berciuman untuk beberapa saat.

"Bunuh dia sebelum hari ulang tahunnya Rose."

***

Seorang gadis terlihat bersemangat mengayuh sepedanya. Rambut hitamnya dicepol membentuk seperti buah apel membuat leher putihnya terekspos indah. Kaos hitam polos melekat pas di tubuh kecilnya, juga bawahan celana jeans ketat biru muda menunjukan kesederhanaan dirinya.

Ia menarik tuas rem, tatkala bertemu segerombolan anak kecil di tepi jalan yang sepi.

"Hai adik-adik, kalian mau hadiah kecil ngga dari kakak?"

Sontak anak-anak itu bersorak girang sambil mengerubungi sepeda kayuh Rena.

"Mau kak.. Mau!!," sorak mereka bersamaan.

Rena tersenyum senang, ia mengambil satu tangkai bunga mawar, coklat dan juga permen Lollipop untuk dibagikan kepada semua anak-anak kecil itu.

"Sabar ya jangan berebut.. Semuanya pasti kebagian kok," ucap Rena.

Satu persatu dari mereka menerima hadiah dari Rena. Setelah mengucapkan terima kasih, mereka lanjut pergi bermain seraya memakan pemberiannya. Bibir Rena melengkung indah membentuk sebuah senyuman manis. Ia senang melihat anak-anak polos itu bermain.

Setelah puas memperhatikan tingkah anak-anak kecil itu, Rena memutar balik sepeda berniat untuk kembali pulang. Di keranjangnya hanya tersisa satu bunga, permen dan coklat mungkin ia akan memberikan itu pada anak-anak yang ia jumpai nanti.

Saat sampai di tikungan jalan, Rena tak terlalu memperhatikan jalanan karena ia merasa tak ada kendaraan lain yang melintas sedari tadi. Tak disangka, sebuah motor melaju kencang menuju ke arahnya, merasa tak punya waktu untuk menghindar Rena tetap berada di tempatnya seraya berpasrah pada dengan apapun yang akan terjadi.

Rena membuka kedua matanya, ketika mendengar suara gesekan benda yang keras. Matanya membulat melihat pengendara itu ternyata tak menabraknya, malah membanting stir sehingga menabrak trotoar jalan. Reflek Rena berlari menuju pengendara itu mencoba membantu.

"Astaga.. Maaf apakah anda perlu bantuan?"

Pengendara laki-laki itu mencoba bangkit dari jatuhnya, lalu melepas helm full-facenya menatap nyalang gadis di hadapannya.

Arega✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang