25. Hidup atau mati?

11.2K 664 148
                                    

Alooo beibers gengs..
Bintang sama komen gratiss loch
Happy reading xixi

--------

Rena tengah menekuk wajahnya kesal saat ini. Di satu sisi ia sangat senang dengan kedatangan ounti nya. Tapi yang membuat nya kesal, ada Arega di rumahnya. Belum lagi ounti nya yang terus mengerlingkan tatapan menggoda kepadanya. Pasalnya, ini kali pertama Rena membawa lelaki ke rumahnya. Apalagi sampai mempertemukannya dengan sang ounti.

Bahkan lelaki jelmaan es batu itu tak memberikan penolakan sedikitpun. Ia begitu menikmati hidangan yang di suguhkan oleh ounti nya. Membuat Rena langsung ingin menendangnya saat ini juga.

“Kamu baik banget deh mau anterin Rena. Kalian udah pacaran ya?” tanya Rose seraya duduk di ruang tamunya.

"Enggak onti. Tiap hari kita cuman berantem," kilah Rena dengan cepat. Rose berdecih lalu menatap Rena dengan kesal.

"Onti kan ngga nanya kamu," ucap Rose dengan tersenyum mengejek kepada Rena.

Arega sedikit menyunggingkan senyum nya ketika melihat raut wajah kesal Rena.

"Oh iya. Kamu Arega yang di rumah sakit kemarin kan?” tanya Rose menatap Arega.

"Iya tante."

"Panggilannya Rega ya? Kok mirip sama Rena? Ih jangan-jangan jodoh. Kalian dari kapan pacarannya?," cerocos wanita paruh baya itu.

"Ih onti kan Rena udah bilang--

"Iya tante kita baru pacaran dua hari yang lalu," kata Arega memotong ucapan Rena.

Kedua bola mata Rena membulat sempurna. Gadis itu melotot horor ke arah Rega. Namun bukannya merasa bersalah, Rega hanya menatap sekilas Rena dan beralih menatap Rose kembali.

"Wah Tante ketinggalan nih, Rena ngga cerita kalo lagi deket sama kamu," jelas Rose dengan sedikit melirikkan matanya bermaksud menggoda Rena.

"Takut saya di ambil cewe lain katanya," ucap Arega asal.

Sudahlah Rena benar-benar kesal sekarang, kedua orang itu malah berlomba-lomba untuk menghancurkan moodnya.

"Udah ngga papa Rena.. Arega juga bakalan pilih kamu," ujar Rose seraya mengelus bahu Rena dengan lembut.

"Mau di gondol kucing juga bodo amat," batin Rena.

Setelah Rose dan Arega yang saling berbincang-bincang, akhirnya kulkas itu memutuskan untuk ijin pulang.
Rena sangat bersyukur, kupingnya begitu panas sedari tadi mendengarkan dua orang itu terus membicarakannya.

Saat lelaki itu ingin pulang, ounti nya menyuruhnya untuk mengantarkan hingga ke halaman depan. Dengan alasan harus menjadi tuan rumah yang baik.Tetapi jika tamunya seperti Arega, Rena juga akan langsung mengusirnya tanpa perasaan. Tapi apalah daya ounti nya begitu menyukai dan mengangumi es batu berjalan itu.

"Ini pertama dan terakhir kali nya lo dateng kesini," ujar Rena dengan tajam. Arega tersenyum simpul, rasanya ia puas melihat gadis itu merasa kesal hari ini.

"Karena besok lo tinggal sama gue," timpal Arega dengan sedikit senyumannya.

Irena sedikit terpanah dengan kata dan senyuman itu, tetapi ia langsung tersadar dan menendang kaki Arega pelan.

Arega✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang